Wednesday, February 28, 2007

Siaga Sehat &Siaga Pangan desa Sasak

TANGERANG. Banten selain dikenal dengan dunia industrinya juga memiliki sisi lain yang patut menjadi perhatian masyarakat luas, yakni daerah minus pangan. Hal itu pula yang terjadi di desa Sasak, kecamatan Mauk kabupaten Tangerang Banten. Masyarakat di sana tergolong miskin. Bahkan beberapa waktu belakangan ini terjadi kekurangan bahan makanan dan kelaparan akibat semakin melambungnya harga beras dan beberapa kebutuhan pokok di berbagai kawasan di Indonesia, terlebih di pulau Jawa.


Menyikapi kondisi rawan pangan ini, Rumah Zakat Indonesia cabang Tangerang melalui Youth & Health Care Division mengadakan aksi sosial Siaga Sehat & Siaga Pangan di daerah tersebut pada Selasa (27/2). Jenis layanan yang digelar untuk masyarakat desa Sasak adalah pengobatan umum berupa layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi balita, anak-anak, dewasa, dan manula, serta pembagian Sembako dan pakaian layak pakai.

Dalam aksi yang melibatkan 14 orang relawan Rumah Zakat Indonesia cabang Tangerang, satu orang dokter serta 2 perawat tersebut, tercatat 100 orang warga terlayani dalam pemeriksaan kesehatan yang terdiri dari 6 orang balita, 4 anak-anak, 56 orang dewasa, serta 34 orang manula. Sebagian besar penyakit yang di derita masyarakat disana seperti batuk-batuk, pilek, dan encok.

Untuk siaga Pangan, relawan Rumah Zakat Indonesia cabang Tangerang membagikan sedikitnya 173 paket sembako yang terdiri dari beras, mie instan, kornet Superqurban, dan susu bubuk. Antusiasme warga yang besar terlihat dari padatnya masyarakat yang berkumpul di rumah Su’ud, salah satu tokoh masyarakat di desa Sasak, yang digunakan sebagai posko aksi kegiatan ini.***


Newsroom/Saidurrohman
Tangerang

Read More......

Tuesday, February 27, 2007

Pengobatan & Kornet Superqurban untuk Desa Tertinggal

ACEH. Di sebuah meunasah (Musholla) yang terletak di persawahan, pada Sabtu (24/2) Rumah Zakat Indonesia cabang Aceh kembali menggelar layanan pengobatan gratis di desa Lambaed kec. Kuta Baro, Aceh Besar. Desa ini merupakan rekomendasi dari saorang ibu bernama Raihan Putri yang pernah menjabat sebagai Kepala Bidang Penyaluran Baitul Maal Banda Aceh, yang mengatakan bahwa desa ini merupakan salah satu desa tertinggal.


Pada kesempatan kali ini Rumah Zakat Indonesia pun mendistribusikan 880 kaleng kornet Superqurban yang merupakan amanah ari mitra luar negeri MIIS Australia dan HCI Canada. Sedangkan tim kesehatan yang terdiri dari satu dokter dan enam relawan Rumah Zakat Indonesia berhasil melayani 181 pasien yang terdiri dari anak-anak hingga orang tua. “Masyarakat disini sangat senang mendapat pelayanan pengobatan gratis ini. Kami berterimakasih sekali kepada pihak Rumah Zakat, karena jarak antara kampung kami dengan Puskesmas lebih kurang 3 km. Terlebih masyarakat harus berjalan kaki menuju puskesmas karena tidak ada sarana transportasi. Untuk diketahui juga bahwa desa kami ini termasuk golongan desa tertinggal, kami berharap kegiatan ini rutin dilakukan di desa kami ” ujar Ibu Laili (44) salah satu tokoh masyarakat di sana.***

Newsroom/Teuku Farhan
Aceh

Read More......

Monday, February 26, 2007

Bocah Palelawan..main bersama yuuk..



















Bocah Palelawan bermain bersama relawan RZI...




melihat foto ini, semakin membuat diri ini bersemangat untuk berbuat yang terbaik.
Ada yang menanti kita untuk bersungguh-sungguh bekerja.
Ada yang menanti kita, kerja keras kita.
karena mereka kelak yang akan meneruskannya..semoga..

Read More......

Aksi Kemanusiaan Untuk Palelawan
















PEKANBARU. Rumah Zakat Indonesia bekerjasama dengan hotel Unigraha Pangkalan Kerinci mengadakan aksi kemanusiaan di desa Pelelawan kec. Pelelawan Pangkalan Kerinci. Aksi kali ini dapat mendistribusikan paket bahan pokok bagi 100 kepala keluarga (KK) kurang mampu, dimana setiap KK mendapatkan beras, 1 kaleng kornet Superqurban, 2 kaleng makanan siap santap Siaga Gizi Nusantara, serta pakaian. Selain bahan pokok, anak-anak usia sekolah pun mendapatkan bantuan berupa 140 paket buku.

Tiga orang dokter yang adalah relawan ahli Rumah Zakat Indonesia pun dapat melakukan pemeriksaan dan pengobatan gratis bagi 77 pasien, dengan didampingi oleh 10 orang relawan pelaksana dan 10 orang perwakilan dari pihak hotel. Acara yang dimulai pukul 10.30 WIB ini berakhir tepat pukul 14.00 WIB, dengan berbuah ucapan terima kasih masyarakat setempat dan untaian keceriaan anak-anak setelah melakukan bermacam permainan dengan 2 orang 'kakak' relawan.

Akhir hari yang indah ini adalah hasil perjuangan tim relawan Rumah Zakat Indonesia caban Pekanbaru yang meninggalkan basecamp sejak pukul 20.00 WIB hari sebelumnya. Hujan yang turun deras kala itu tidak menyurutkan semangat mereka, kondisi hujan serta keadaan jalan yang rusak mengakibatkan perjalanan darat menuju desa Pelelawan harus ditempuh dalam waktu 90 menit, satu jam lebih lambat dari kondisi normal. Pekik “Berlari hingga ke ujung tekad, tetap semangat bahagiakan umat ...” pun membahana mengiringi langkah yang berujung dengan kesan mendalam dari warga.***


Newsroom/Tatik Suspita
Pekanbaru

Read More......

Saatnya Memberi Saat nya berbagi..

YOGYAKARTA. Gempa Jogja memang sudah 9 bulan berlalu, akan tetapi dampak kerusakan dan kepedihan yang ditinggalkan masih terasa sampai sekarang. Masih banyak warga yang belum mampu membangun kembali rumahnya dan masih tinggal di tenda, trauma dan rasa ketakutan masih terasa hal ini terutama terlihat pada anak-anak, kesulitan hidup juga menerpa karena banyak korban meninggal adalah kepala keluarga yang merupakan tulang punggung perekonomian keluarga.

Sekadar berbagi, untuk meringankan beban duka yang melanda maka pada Minggu (25/2) tim relawan Rumah Zakat Indonesia cabang Yogyakarta kembali hadir menggelar aksi sosial di daerah korban bencana gempa Jogja. Turut dalam aksi kemanusiaan ini 3 orang dokter dan 25 orang relawan. Aksi kemanusiaan hasil kerjasama dengan Human Concern International Canada ini dapat mendistribusikan 3015 kaleng kornet qurban serta memberikan layanan kesehatan gratis untuk 78 pasien di Gunung Kelir, Pleret, Bantul.

Sebagai penyemangat dan menghidupkan suasana jadi ceria, maka tim relawan juga menggelar berbagai lomba untuk anak-anak di sana. Sekitar 50 anak berpartisipasi dalam lomba seperti lomba adzan, hafalan Quran, atau sekadar memecahkan balon. Bazaar pakaian murah pun digelar yang semakin menambah antusiasme warga dalam mengikuti seluruh rangkaian acara hingga selesai.***


Newsroom/Fajarwati K.
Yogyakarta

Read More......

Pemeriksaan Kesehatan & Sembako Murah Untuk 150 KK












PALEMBANG.
Pada Minggu (25/2) kemarin Rumah Zakat Indonesia cabang Palembang menggelar kegiatan sosial di kecamatan Gandus mulai pukul 09.00 WIB bertempat di musholla Al Hikmah. Dalam acara ini digelar pemeriksaan dan pengobatan kesehatan gratis untuk 150 pasien dengan 2 orang dokter sebagai tim medis dibantu oleh apoteker yang juga relawan Rumah Zakat Indonesia cabang Palembang.

Selain pelayanan kesehatan, tim relawan juga menjual paket sembako murah dengan harga per paket hanya Rp 5.000,- saja. 150 paket sembako yang terdiri dari 1 kg beras, 1 kaleng susu kental manis, serta lima bungkus mie instan itu terdistribusi pada 150 kepala keluara (KK) di RT 13 – 15 RW 04 kec. Gandus.

Faly selaku ketua RT 13 memberikan sambutan saat pembukaan acara dilanjutkan dengan sambutan dari Abdurrahman Salim selaku Branch Manager Rumah Zakat Indonesia cabang Palembang. Meski tim relawan harus bekerja ekstra menghadapi antusiasme warga dalam mengikuti rangkaian acara ini, namun jargon yang juga tertuang dalam mars Rumah Zakat Indonesia senantiasa berkumandang dalam hati setiap diri:
Ketenangan ada, saat kewajiban terlaksana ...
Ketenangan ada, saat bisa berbagi dengan sesama ...
Ketenangan ada, saat amanah tertunaikan.

Semoga ini adalah langkah awal dari perjalanan segenap amil dan relawan Rumah Zakat Indonesia cabang Palembang untuk memberikan dedikasi yang terbaik bagi umat. Aamiin.


Newsroom/Irvan NugrahaPalembang

Read More......

Tetap Bugar di Musim Hujan

Musim hujan, apalagi diikuti dengan banjir seperti saat ini, merupakan ancaman yang tak bisa dipandang remeh buat kesehatan. Kondisi ini memungkinkan bakteri dan virus bertebaran di lingkungan sekitar kita. Virus dan kuman tersebut bisa datang dari lingkungan sekitar yang tidak sehat, bisa pula dari makhluk hidup seperti manusia atau binatang.

Virus dan kuman itu mudah mendatangkan berbagai jenis penyakit. Sebut saja misalnya, influenza, diare, demam berdarah, penyakit kulit (gatal-gatal), ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), sampai leptospirosis. Karena itu, upaya pencegahan terhadap berbagai penyakit tersebut perlu menjadi perhatian.

Jaga kebersihan lingkungan
Menjaga kebersihan lingkungan adalah cara terbaik untuk mencegah timbulnya berbagai penyakit di musim seperti ini. Sisa-sisa genangan air misalnya, berpotensi menjadi tempat berkembangnya jentik-jentik nyamuk. Bukan tidak mungkin di antara jentik-jentik tersebut terdapat jentik nyamuk malaria atau deman berdarah yang mematikan itu.

Tak hanya jentik nyamuk, musim hujan juga memudahkan penyebaran virus dan bakteri yang menjadi penyebab munculnya berbagai penyakit. ''Paling banyak influenza,'' tutur dr Budi Setiawan SpPD, spesialis penyakit dalam dari Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Lingkungan yang tidak bersih akibat musim hujan dan banjir juga mudah mengundang penyakit diare. Penyakit ini ditandai dengan buang air besar lebih dari tiga kali sehari yang terkadang disertai darah dan lendir, muntah, panas, dan badan lemah. Bakteri penyebab diare biasanya masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman.

Infeksi saluran pernapasan juga perlu diwaspadai. Penyakit ini ditandai dengan batuk-batuk, pilek, dan panas. Kuman penyebab infeksi bisa datang dari lingkungan yang tidak sehat atau makhluk hidup seperti manusia atau binatang. ''Kuman tersebut mudah menyerang, seiring menurunnya daya tahan tubuh,'' kata Budi.

Banjir yang melanda di beberapa tempat, terutama di Jakarta, berpotensi pula mengundang virus leptospira. Ini adalah virus yang dikeluarkan lewat air kemih binatang pengerat seperti tikus. Kontak dengan air kemih itulah yang bisa membuat seseorang terinfeksi virus leptospira sehingga timbullah penyakit leptospirosis.

Penyakit ini ditandai oleh sejumlah gejala antara lain: demam tinggi yang disertai menggigil, sakit kepala, lesu dan lemah, muntah, radang mata, serta nyeri otot betis dan punggung. Gejala-gejala itu akan tampak dalam waktu 4 - 9 hari. Ada yang khas dari penyakit ini, yakni mata merah, rasa silau bila terkena cahaya, dan badan jadi kuning.

Jika tak segera diobati, gejala ini akan bertambah parah. Pada stadium lanjut, penyakit ini bisa menyebabkan kematian. Sebaliknya, jika segera ditangani, penyakit ini cukup mudah disembuhkan. Obatnya juga murah dan mudah didapat yakni antibiotik golongan penisilin.

Sebaliknya, jika tak segera ditangani, penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi. Seperti apa komplikasinya? Hal itu sangat tergantung pada penyebaran infeksi ke organ dalam tubuh. Biasanya, organ dalam yang rentan terserang adalah hati (lever), ginjal, pankreas, jantung, dan otak.

Jaga daya tahan tubuh
Mencegah jauh lebih baik ketimbang mengobati. Prinsip ini juga penting diterapkan untuk menjaga kesehatan di musim hujan dengan potensi banjir di banyak tempat. ''Lingkungan perlu dijaga supaya bakteri tidak mudah menyebar,'' pesan Budi.

Daya tahan tubuh juga perlu dijaga. Caranya, perhatikan asupan gizi dengan mengonsumsi makanan yang bersih dan bergizi. Soal menjaga daya tahan tubuh menjadi penting karena dalam kondisi hujan, apalagi disertai banjir, daya tahan tubuh cenderung menurun.

Untuk mencegah penyakit diare, Budi menyarankan untuk menjaga kebersihan makanan yang dikonsumsi. Untuk itu, jangan lupa selalu mencuci tangan dengan sabun, baik sebelum makan, saat mengolah maknan, maupun setelah buang air besar. Intinya, hindari makanan dan minuman yang tidak terjamin kebersihannya.

Makanan yang belum dikonsumsi sebaiknya ditutup rapat-rapat agar tidak dihinggapi binatang penyebar kuman, semisal lalat. ''Tak kalah pentingnya adalah menjaga kebersihan diri, rumah, dan lingkungan.'' Masyarakat yang lingkungannya terkena banjir, menurut Budi, memang riskan terhadap sumber air bersih. Walau begitu, kebersihan makanan dan minuman tetap perlu diperhatikan. Sebelum dikonsumsi, masaklah makanan dan minuman itu dengan benar. ''Dan agar tidak terserang penyakit kulit, mandi pun harus dengan air bersih.''

Bagaimana dengan ancaman penyakit leptospirosis? Sedapat mungkin, kata Budi, hindari kontak dengan air kencing binatang pengerat seperti tikus. Untuk itu, sebaiknya tidak bersentuhan dengan air kotor. Tapi memang, hal itu agak sulit dilakukan terutama bila lingkungan sekitar kita dilanda banjir. ''Alternatifnya, pakai alas kaki bila bersentuhan dengan air kotor, meski itu juga bukan jaminan.''

Apa boleh buat, musim penghujan ini memang harus kita hadapi. Agar tetap bugar, pandai-pandailah membentengi diri dari berbagai ancaman penyakit yang telah disebutkan di atas. Khusus pada lingkungan yang kotor akibat banjir, Budi menyarankan perlunya bergotong-royong membersihkannya. Anda siap bukan melakukannya?


Sumber : http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=282230&kat_id=123

Read More......

Thursday, February 22, 2007

Leptospirosis, Waspadai Setelah Banjir

Banjir selain mengakibatkan ratusan orang terserang diare, demam berdarah dengue, infeksi saluran pernapasan akut, dan gangguan kulit, juga menyebabkan merebaknya suatu penyakit yang jarang terdengar pada hari-hari biasa: leptospirosis. Sejumlah orang dilaporkan terjangkit penyakit yang ditularkan lewat urine (air kencing) hewan itu dan harus dirawat di rumah sakit.

Para penderita di DKI Jakarta maupun Tangerang dilaporkan terjangkit leptospirosis setelah kaki mereka terendam saat beraktivitas di tengah banjir. Hal ini dialami sejumlah penderita leptospirosis yang dirawat, yakni Syarifudin (26), warga Bencongan, Kecamatan Curug, serta Esdi, warga Kosambi, keduanya di Kabupaten Tangerang. Sebelum demam tinggi berhari-hari, kaki kedua pasien itu sering terendam banjir (Kompas, 13/2).

Syarifudin sehari-hari mencari nafkah sebagai tenaga penjualan barang dari busa ini. Saat banjir melanda wilayah Tangerang dan Jakarta beberapa waktu lalu, pria asal Lampung ini harus tetap bekerja. Karena sejumlah ruas jalan telah terendam banjir, ia pun terpaksa menerjang air dengan kaki telanjang. Akibatnya, ia menderita demam tinggi dan dinyatakan terjangkit leptospirosis.

Sementara Risky (15), warga Perumahan Binong Permai, Curug, Tangerang, juga diduga terjangkit leptospirosis. Sutini, ibunda Risky, menuturkan, awal Februari lalu jalan di depan rumahnya kebanjiran. Padahal, Risky yang tercatat sebagai pelajar kelas I SMA harus tetap bersekolah. Akhirnya, setiap hari kakinya terendam air.

Berdasarkan situs Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan bakteri dari genus Leptospira. Penularan penyakit ini pada manusia terjadi melalui kontak dengan air, makanan, dan tanah yang terkontaminasi air kencing hewan yang terinfeksi. Bakteri ini dapat hidup berbulan-bulan di tanah maupun air. Hewan yang menjadi sumber penularan bakteri ini antara lain adalah hewan ternak, babi, kuda, anjing, tikus, dan hewan liar.

Leptospirosis ada di seluruh dunia, terutama di daerah beriklim panas atau daerah tropis. Biasanya bakteri masuk lewat permukaan mukosa, seperti mata, hidung, saluran pencernaan, atau kulit yang terluka. Tidak harus luka besar, luka gores pun sudah cukup untuk jalan masuk bakteri.

Gejala leptospirosis antara lain demam tinggi, sakit kepala, menggigil, nyeri otot, mual, muntah, sakit perut, diare dan rash (kulit berbercak-bercak kemerahan). Pada kasus yang berat, kulit penderita menjadi kuning dan mata menjadi merah. Jika tidak mendapat perawatan memadai, penderita bisa mengalami gagal ginjal, meningitis (radang selaput otak), kerusakan hati, dan gangguan pernapasan berat akibat gangguan pada paru yang bisa membawa pada kematian.

Karena gejalanya tidak khas, penegakan diagnosis leptospirosis tidak mudah. Apalagi waktu inkubasi bakteri berlangsung antara dua hari sampai empat minggu sehingga sering kali kenyataan bahwa penderita mengalami kontak dengan air, makanan, atau tanah yang tercemar tidak terungkap.

Selaput otak

Menurut Ari Fahrial Syam, Herdiman T Pohan, dan Iskandar Zulkarnain dari Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM dalam artikel di Majalah Kedokteran Indonesia Volume 47, Desember 1997, umumnya penderita datang ke pelayanan kesehatan sebagai pasien meningitis (radang selaput otak), hepatitis (radang hati), nefritis (radang ginjal), pneumonia (radang paru), influenza, sindrom syok toksik, demam, bahkan pankreatitis (radang pankreas).

Diagnosis ditegakkan lewat penemuan Leptospira dalam darah atau urine penderita. Pemeriksaan serologi untuk memastikan diagnosis leptospirosis adalah dengan microscopic aglutination test (MAT) dan enzyme linked immunosorbent assay (ELISA). Kalau mau lebih cepat, diagnosis bisa menggunakan pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) atau reaksi rantai polimerase.

Leptospirosis mempunyai dua fase penyakit yang khas. Fase pertama, leptospiremia, ditandai dengan adanya Leptospira dalam darah, cairan otak, dan sumsum tulang belakang. Fase ini berlangsung mendadak dengan gejala sakit kepala hebat serta nyeri otot paha, betis, dan pinggang. Penderita mengalami demam tinggi sampai menggigil, mual, muntah, dan diare.

Penderita juga bisa kehilangan kesadaran, penurunan tekanan darah, dan denyut jantung cepat. Kulit penderita bisa menguning. Pada hari ke-3 atau ke-4 mata penderita menjadi merah, sensitif terhadap cahaya, serta mengalami gangguan pada hati, limpa, dan kelenjar getah bening. Jika segera ditangani, penderita akan membaik dan fungsi organ pulih setelah 3 minggu-6 minggu.

Pada kondisi yang lebih berat, demam turun setelah hari ke-7. Namun, pada hari ke-10 terjadi lagi demam tinggi dan nyeri otot. Kondisi ini adalah fase kedua atau fase imun. Leptospira bisa dijumpai pada urine penderita. Pada fase ini terjadi perdarahan serta gejala kerusakan pada hati dan ginjal. Selain itu, juga dapat terjadi meningitis, halusinasi, dan gangguan mental. Kematian biasanya terjadi akibat gagal ginjal.

Menurut situs CDC, leptospirosis bisa diobati dengan antibiotik seperti doksisiklin atau penisilin yang harus diberikan segera kepada penderita dengan gejala penyakit itu. Pada kasus yang parah, antibiotik bisa diberikan lewat infus.

Untuk menghindari terjangkit leptospirosis, disarankan masyarakat mengenakan pakaian pelindung dan bot jika beraktivitas di daerah yang tanah atau airnya diduga tercemar bakteri Leptospira. Hal penting ini sering diabaikan orang, padahal biaya pengobatan leptopirosis dan risikonya jauh lebih besar daripada biaya penyediaan pakaian dan sepatu pelindung.

Pascabanjir

Ketika banjir merendam sejumlah kawasan di Jakarta, Tangerang, dan Bekasi, awal Februari lalu, leptospirosis pun mengancam kesehatan warga setempat.

"Masyarakat perlu mewaspadai berbagai penyakit infeksi, terutama leptospirosis dan diare, saat banjir datang," kata Kepala Divisi Penyakit Infeksi dan Penyakit Tropis Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM Prof Herdiman T Pohan.

"Diare dan sejumlah penyakit yang bersumber dari binatang seperti leptospirosis ini banyak menyerang masyarakat miskin," tutur Herdiman menegaskan. Bedanya, saat diare, warga akan segera ke dokter untuk berobat. Namun, bila terserang leptospirosis, warga cenderung mengonsumsi obat bebas dulu karena gejalanya mirip flu biasa. Ini bisa membuat penderita terlambat ditangani.

Leptospirosis merupakan penyakit hewan yang dapat menjangkiti manusia (zoonosis). Penyebab penyakit ini adalah bakteri berbentuk spiral bernama Leptospira. Bakteri ini dapat menyerang lever serta ginjal lalu masuk ke air kencing tikus. "Kulit dengan pori-pori terbuka, kulit yang tipis, lecet, atau luka terbuka bisa mempermudah masuknya bakteri itu," kata Herdiman.

Mual dan muntah

Jika terjangkit penyakit leptospirosis, penderita akan demam tinggi, mual, muntah, sekujur badan terasa sakit, air kencing berwarna seperti teh tua, mata kekuning-kuningan, dan timbul bercak kemerahan pada bola mata akibat pecahnya pembuluh darah. Bakteri ini bisa menyerang hati dan ginjal jika pasien terlambat ditangani. "Karena itu, penderita harus segera diberi obat antibiotik," tuturnya.

"Air banjir dapat mempercepat penyebaran bakteri Leptospira," ujar Herdiman. Bakteri ini dapat tahan hidup di dalam air selama berminggu-minggu. Namun, bakteri ini akan langsung mati jika air yang terkontaminasi dimasak hingga mendidih maupun dibersihkan dengan cairan pembersih lantai yang mengandung desinfektan.

Sebenarnya, pencegahan terjangkitnya leptospirosis relatif mudah. Salah satunya, dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Caranya, buang sampah dan tidak memakai air yang terendam banjir untuk keperluan sehari-hari. Tikus-tikus yang berkeliaran di sekitar permukiman juga harus diberantas. "Jangan memakai genangan air bekas banjir untuk mandi maupun sikat gigi karena kemungkinan air terkontaminasi bakteri," ujar Herdiman.

Rumah beserta perabot di dalamnya yang terendam banjir pun harus dibersihkan dengan menggunakan desinfektan. Sebab, bakteri yang bersumber dari air kencing tikus kemungkinan masih menempel di lantai, dinding, dan perabot rumah saat banjir surut. Agar tidak tertular bakteri itu, warga disarankan memakai bot, sarung tangan karet, dan menutup luka yang terbuka pada kulit.

Untuk menghadapi lonjakan pasien leptospirosis dan penyakit infeksi lain pascabanjir, rumah sakit, puskesmas, dan posko kesehatan yang ada di lokasi banjir harus disiagakan. Jika perlu, kapasitas ruang perawatan ditambah. "Warga dan tim penolong di daerah banjir sebaiknya memakai sepatu bot dan sarung tangan karet. Jika punya luka terbuka, jangan ikut bersih-bersih," kata Herdiman.

sumber: http://www.kompas.com/

Read More......

Wednesday, February 21, 2007

banjir lagi, kali ini di Bandung

Setelah banjir di Jakarta dan Angin puting beliung di Yogya, kali ini cobaan menimpa saudara-saudara kita di Bandung. semoga coabaan ini cepat berakhir ya ..amiin

CITARUM MELUAP
Hujan deras sepanjang hari Selasa (20/2) mengakibatkan Sungai Citarum dan anak-anak sungainya meluap. Sejumlah daerah langganan banjir di Bandung selatan pun kembali terendam. Hingga pukul 23.30 WIB semalam, air masih menggenang di Kel. Andir Kec. Baleendah Kab. Bandung.

Sementara itu, tanggul Sungai Citepus sekira pukul 19.00 WIB jebol dan air langsung menggenangi ratusan rumah warga di kampung Bojong Citepus, Desa Cangkuang Wetan Kec. Dayeuhkolot Kab. Bandung.

Hingga tengah malam, ratusan warga masih mengungsi ke tempat lebih tinggi. Sebagian besar pengungsi mengaku panik karena barang-barang mereka banyak yang belum terselamatkan. Hujan juga telah merendam areal persawahan di wilayah Kec. Cicalengka, Rancaekek , dan Majalaya. Bahkan, ruas jalan raya yang menghubungkan Cicalengka - Majalaya, tergenang di beberapa titik.

Di wilayah Bandung selatan, seperti di Kp. Jambatan dan Kp. Cireunteung Kel. Andir, air menggenang hingga 1,5 meter. Air limpahan dari Sungai Citarum itu telah memasuki ratusan rumah di kampung. Banjir yang telah menggenangi perumahan itu membuat sejumlah warga terpaksa mengungsi ke jalan raya Andir. Belum ada bantuan yang diberikan kepada para korban banjir ini. Sejumlah penduduk mengatakan bahwa banjir kali ini merupakan banjir terparah sejak 2004.

Ketua RT 1 RW 9 Kel. Andir, Adi Aminjaya (45) mengatakan, banjir terjadi sejak hujan deras kemarin sore. Permukaan air mulai naik pada pukul 21.00 WIB dan hingga tengah malam tadi belum terlihat tanda-tanda akan surut. Bahkan, sebagian besar warga khawatir ketinggian air akan terus bertambah karena hujan terus turun hingga tengah malam.

Pihak PLN masih belum mematikan aliran listrik. Menurut Adi, warga akan meminta PLN memutuskan aliran listrik jika genangan air telah mencapai dua meter.

Sumber: http://www.pikiran-rakyat.co.id/cetak/2007/022007/21/0101.htm

Read More......

Tuesday, February 20, 2007

3 Posko Siaga Bnecana Jogja





YOGYAKARTA.
Hari pertama pada Senin (19/2) pasca terpaan angin puting beliung kemarin pukul 17.00 WI, relawan Rumah Zakat Indonesia cabang Jogja mendirikan posko Siaga Bencana di tiga tempat. Ketiga posko itu adalah:

  1. Posko Mangkusuman, Baciro RT 09 RW 03 yang telah mendistribusikan kornet Superqurban sebanyak 342 kaleng,
  2. Posko Danukusuman Baciro RT 15 yang mendistribusikan sebanyak 276 kaleng kornet Superqurban,
  3. Posko Tegal Lempuyangan RT 2,3 & 4 yang juga telah mendistribusikan sebanyak 360 kaleng Superqurban.
Selain kornet Superqurban disalurkan pula bantuan berupa air mineral dan biskuit bayi, serta pelayanan kesehatan. 20 orang relawan Rumah Zakat Indonesia telah turun di kawasan bencana yang terbagi menjadi 3 tim utama. Wilayah Jogja yang menjadi titik pendirian posko hingga kini kondisinya porak poranda, sejumlah pohon pun roboh sehingga memutuskan aliran listrik dan telepon di daerah tersebut. Hingga berita ini diturunkan hujan lebat masih mengguyur Yogyakarta namun semangat tim Siaga Bencana tetap mambaja.***
www.rumahzakat.org

Read More......

Monday, February 19, 2007

RZI Bantu Korban Angin Lesus DIY

, Pagi tadi (19/2/07), Relawan RZI Solo yang diwakili oleh Pak Zakaria, membantu stok logistik RZI Yogya sebanyak 420 kaleng Siaga Gizi (SIGI)untuk membantu korban Angin Lesus (puting beliung/angin topan/tornado). Sekitar pukul 11.30, kami telah sampai di RZI Yogya dan 13.30, kami diajak untuk melihat kondisi terakhir di sana.

Tampak pemandangan yang sangat parah berada di wilayah Stasiun Lempuyangan, tepatnya di Datasemen Zeni Bangun 2/IV DIY. Sungguh luar biasa kekuatan alam tersebut menyapu semua bangunan di sana. Tampak hanya atap dan tumpukan batu bata yang hancur disertai atap rumah yang roboh. Bangunan ini mengalami kerusakan yang sangat parah jika dibandingkan kawasan yang lain, terutama dikawasan perumahan Danukusuman GK IV/1226 DIY. dikawasan tersebut, tampak atap rumah dan genting-genting hancur berserakan, terutama atap yang alaskan seng. Sungguh peristiwa yang mesti kita ambil ibrohnya.

Penulis : Zakaria Romdhoni

Read More......

Siaga Bencana"Tornado" Jogja



YOGYAKARTA
Yogyakarta dilanda angin puting beliung pada Minggu (17/2), angin yang mirip dengan tornado terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Salah satu amil yang melihat kejadian saat melintas di kawasan Jl. Glagahsari awalnya menyangkan gumpalan putih yang berputar membumbung ke angkasa itu adalah sebuah kebakaran. Beberapa saat setelah itu datang informasi bahwa angin mencapai kecamatan Gondokusuman dan Danurejan.

Tim Siaga Bencana Rumah Zakat Indonesia cabang Jogja mendatangi lokasi pukul 19.00 untuk melakukan survei lapangan saat suasana gelap karena terjadi pemadaman listrik. Banyak sekali pohon, tiang, dan papan reklame berbagai ukuran yang roboh dan menimpa bangunan-bangunan di sekitarnya. Karena jalanan banyak terhalang pepohonan yang roboh maka keberangkatan tim siaga bencana sempat terhambat. Akhirnya 336 kaleng Siaga Gizi Nusantara dan 120 botol air minum didistribusikan langsung oleh relawan dengan berjalan menuju posko yang didirikan di Jl. Terarati kelurahan Baciro.

Hingga pukul 23.00 WIB Minggu malam banyak korban luka meskipun jumlah akumulasinya belum dapat terindentifikasi. Menyikapi hal ini Rumah Zakat Indonesia cabang Jogja akan memberangkatkan Tim Siaga Bencana yang terdiri dari 15 orang (dokter dan relawan) dengan membawa bantuan Siaga Gizi untuk korban bencana berupa 2400 kaleng kornet Superqurban.***

Read More......

Bnatuan untuk Tanjung Burung yang terlupakan

BANTUAN UNTUK TANJUNG BURUNG YANG TERLUPAKAN

TANGERANG. Tanjung Burung adalah desa yang terletak di utara kabupaten Tangerang ini sempat luput dari perhatian masyarakat banyak. Padahal ketika banjir melanda Jabodetabek beberapa waktu yang lalu kawasan ini terendam hingga setinggi pinggang orang dewasa yang meninggalkan jejak lumpur yang menumpuk hingga saat ini. Peduli dengan keadaan tersebut, Rumah Zakat Indonesia cabang Tangerang pada Minggu (18/2) kemarin mengadakan Bakti Sosial Peduli Banjir di salah satu tenda pengungsi di daerah ini.

Sebanyak 21 orang relawan menjadi pelaksana lapangan. Mereka mendistribusikan paket sembako yang terdiri dari Mie Instan, Biskuit, Telur, Susu Bubuk, dan air mineral kepada sedikitnya 414 Kepala Keluarga. Paket kornet Superqurban dari donatur yang bekurban pada periode Idul Adha 1427 H kemarin juga bisa dinikmati oleh warga kampung Suka Bakti. Selain itu, paket Siaga Gizi Nusantara (SIGI) berupa makanan siap santap yang merupakan sumbangan dari PT. Premier Oil Jakarta juga dibagikan secara bersamaan.

Di acara baksos yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB pagi ini juga dibagikan 5 karung pakaian hasil sumbangan kepedulian masyarakat kota Tangerang yang disalurkan melalui Rumah Zakat Indonesia. Dampak bencana banjir di awal Februari 2007 yang melingkupi daerah yang begitu luas diharapkan secara bertahap dapat mulai direhabilitasi tanpa ada daerah yang terkecuali.***


Newsroom/Saidurrohman
Tangerang

Read More......

Sunday, February 18, 2007

Nusantara kembali bekabung duka..






Musibah kembali melanda negeri ini. Tepatnya Minggu (18/2) angin peting beliung yang berkecepatan 75 km/jam memporakporandakan Yogya. Dalam hitungan detik 260 rumah roboh di sapu angina. Warga snagat panik dan ketakutan. Dalam musibah ini 11 orang di nyatakan meninggal dunia, ekavuasi korban terus di lakukan. Warga Yogya yang maish belum bis amenghilangkan trauma gempa dasyata yang melanda 27 Mei 2006 kemarin kini kembali berduka.


336 Kaleng Sigi Bantu Korban Angin Puting Beliung Jogja.
Hingga tadi malam (pukul 23.00 WIB) suasana di sekitar tempat bencana angin puting beliung masih mencekam. Suasana gelap gulita karena listrik masih padam dan jalan-jalan akses masuk ke wilayah pemukiman penduduk yang menjadi korban masih ditutup dengan alasan keamanan.

Bantuan pun mulai berdatangan, tak terkecuali dari Rumah Zakat Indonesia Cabang Yogyakarta. Sebanyak 336 kaleng Siaga Gizi Nusantara dan 120 botol air minum didistribusikan kepada korban bencana, tepatnya di Jl. Teratai Kelurahan Baciro. Distribusi bantuan sempat terhambat karena jalan yang akan dilalui terhalang pohon tumbang yang masih belum dibersihkan. Akhirnya bantuan didistribusikan oleh tim relawan dengan berjalan kaki menuju posko darurat di Jl Teratai tersebut.

Menurut informasi dari warga masih banyak beberapa tempat yang lebih parah kondisinya. Dari informasi tersebut pagi ini Tim Relawan Rumah Zakat Cabang Yogyakarta kembali memberangkatkan sekitar 15 orang yang terdiri dari tim medis dan relawan dengan membawa bantuan obat-obatan dan sekitar 2400 kaleng kornet Superqurban.

Setelah banjir menenggelamkan ibu kota. Belum surut duka mereka kini saudara-saudara kita di Yogyakarta kembali di uji. Semoga kita mampu menerima ujian ini dengan ringan membantu untuk mereka.

Saudaraku, bagi yang ingin meringankan penderitaan saudara-saudara kita yang menjadi korban musibah angin puting beliung di Yogya , bantuan bisa di salurkan melalui rekening :

Bank Central Asia    094.3017.007 a.n Yayasan Dompet Sosial Ummul Quro
Bank Mandiri         132.000.481.974.5 a.n Yayasan Rumah ZakatIndonesia
Bank Permata Cabang Syariah 377.100.1555a.n Yayasan Rumah ZakatIndonesia





Read More......

Friday, February 16, 2007





Read More......

Jakarta In recovery


JAKARTA. Berdasarkan pengamatan relawan Rumah Zakat Indonesia cabang Jakarta pada Jumat (16/2), banjir yang melanda Jakarta meninggalkan jejak yang begitu nyata, hal ini terlihat dari tumpukan sampah sisa reruntuhan bangunan atau perabotan rumah tangga yang teronggok di hampir setiap sudut kota. Para pengungsi sudah relatif sedikit yang masih berdiam di jalan-jalan Ibu Kota, sebagian besar dari mereka kini mulai membersihkan rumah dari lumpur dan sampah.

Selain lingkungan tempat tinggal yang masih perlu banyak diperbaiki, kesehatan masyarakat pun mulai mengalami banyak gangguan. Menyikapi fenomena ini relawan Rumah Zakat Indonesia cabang Jakarta mulai melakukan aktivitas recovery untuk para korban bencana melalui program Siaga Sehat dan Siaga Gizi. Dalam kegiatan ini akan digelar pemeriksaan dan pengobatan gratis serta pembagian bahan kebutuhan pokok, yang sudah telah dilakukan di Kampung Pedongkelan Utara kec. Cengkareng Jakarta Barat pada Kamis (15/2). Aksi ini berhasil membantu seratus Kepala Keluarga (KK) yang tinggal tepat di pinggir sungai Cisadane yang menyebabkan rumah warga terendam hingga setinggi atap rumah.

Agenda ke depan, upaya pemulihan kondisi korban banjir ini akan dilakukan di kawasan Jembatan Carrefour Jakarta Selatan mengingat daerah padat penduduk ini masih diliputi lumpur hingga setinggi betis orang dewasa pada Sabtu (17/2). Pada Minggu (18/2) aksi serupa akan diadakan di kec. Makasar Jakarta Timur dimana keseluruhannya diupayakan dapat melayani ratusan warga yang mulai menata kembali hidupnya.***

Read More......

Pasca Banjir Tanggerang


TANGERANG. Kepedulian masyarakat Tangerang kepada korban banjir masih terus berlanjut, maka Rumah Zakat Indonesia Cabang Tangerang selalu siap sedia menyalurkan bantuan yang diberikan langsung kepada sasaran yang tepat. Meski secara fisik posko Siaga Bencana Rumah Zakat Indonesia cabang Tangerang tidak lagi berdiri di Perumahan Total Persada sejak Senin (12/2), namun relawan Rumah Zakat Indonesia Tangerang tetap menyalurkan bantuan – bantuan kemanusian di sana dan beberapa lokasi banjir lainnya.

Dari pengamatan tim Rumah Zakat Indonesia, di beberapa lokasi banjir Tangerang air sudah mulai surut. Namun di kawasan Perumahan Ciledug Indah Kali Angke sempat meluap yang mengakibatkan genangan air setinggi mata kaki orang dewasa. Hingga Kamis (15/2) siang genangan air telah surut sedangkan di perumahan Total Persada, air masih tergenang dengan ketinggian sekitar 1 meter yang berarti belum berkurang secara signifikan meski hujan sudah tidak lagi mengguyur Tangerang.

Kondisi pemulihan pasca banjir masih menyisakan empati dari berbagai pihak, sehingga bantuan logistik sudah cukup banyak terkumpul di kantor Rumah Zakat Indonesia cabang Tangerang. Bantuan ini akan didistribusikan kepada korban banjir melalui kegiatan bakti-bakti sosial di beberapa titik banjir.***

Read More......

Wednesday, February 14, 2007

Posko banjir Rumah Zakat Indonesia


Posko Utama : Jl.Matraman Raya No.148 Block A1 No.5 Jakarta Pusat
Kepala Posko Hadi Gumilar 08157183337

Kepanitian Posko Bekasi : Jl.Kalibaru Kampung Rawa Bebek Kec.Bekasi Barat
Kepala Posko Jaya Saputra 081573289279

Kepanitiaan Posko Tangerang : Total Persada Periuk Kota Tangerang
Kepala Posko Ubaidillah Mustary (021)68052443/08156072823

Kepanitiaan Posko Jakarta: Jl.Kampung Pulo Kampung Melayu Jatinegara
Kepala Posko Dana Vega (021)68292135

Read More......

Pemukiman Banjir Lagiiiiii










Hujan deras sejak Selasa pagi (13/2) di Depok dan sebagian wilayah Jakarta Selatan menyebabkan air kembali menggenangi sebagian rumah-rumah warga yang baru saja kering dari terpaan banjir pekan lalu. Warga mengaku kelelahan karena belum selesai membersihkan rumah dari sisa lumpur. Hujan tersebut menyebabkan Kali Krukut yang melintasi kawasan Kemang dan Petogogan, Jakarta Selatan meluap.

Luapan itu meluas dan menggenangi rumah-rumah warga di perkampungan tersebut hingga sebatas lutut orang dewasa. Kontur tanah perkampungan yang menjorok rendah ke arah sungai menyebabkan wilayah itu mudah sekali terbanjiri luapan air dari sungai.

Di kawasan Kemang, tepatnya di Kelurahan Bangka, air menggenangi sekitar seratusan rumah petak di belakang deretan kafe-kafe elit di Jalan Kemang Raya. Semakin mendekati Kali Krukut, air sudah memasuki bagian dalam rumah hingga sebetis. Banjir pekan lalu telah menerpa kampung tersebut hingga ketinggian dua meter. "Aduh, masih capek banget. Saya pasrah saja deh. Bersih-bersih karena banjir yang kemaren juga belum kelar," ujar Yanto (55), warga RT 03/ RW 02.

Senin (12/2) lalu, warga yang mengungsi baru saja kembali ke rumahnya masing-masing dari tempat pengungsian. Selama sepekan sebelumnya sebagian dari mereka mengungsi di rumah Wakil Duta Besar Swedia Ulf Samuelsson di Jalan Kemang Selatan 10A, yang terletak di tanah yang jauh lebih tinggi. Ulf mengatakan, dirinya memang sengaja membuka rumahnya untuk ditinggali warga kampung yang kebanjiran.

Siang kemarin, sepanjang gang-gang sempit di perkampungan itu tampak dihiasi jemuran pakaian-pakaian dan berbagai perabot yang baru dicuci. Meski air meninggi perlahan, warga tampak tetap tenang. "Kita khawatir juga sebenarnya, tapi sudah kecapekan sih. Kalau banjir lagi ya kita lari ke rumah Mr. Ulf lagi. Alhamdulillah ada orang kayak dia," kata Muniroh (50).

Sementara, di Kelurahan Petogogan, air berwarna hitam pekat dan sangat berbau sejak pagi menggenangi sebagian rumah warga di RW 01 dan RW 03. Air hitam itu menggenangi rumah hingga sebatas mata kaki. "Padahal baru saja kerja bakti bersih-bersih. Aneh, airnya hitam begini, beda dengan yang banjir pertama," kata Titi (46).

Banjir serupa juga kembali menimpa warga Perumahan Pondok Payung Mas, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat, Tangerang, Banten.

Banjir yang tidak diduga itu, menyebabkan sebagian warga yang kebetulan sudah berangkat bekerja, tidak dapat bersiap-siap mengantisipasi datangnya banjir. Akibatnya, banyak barang milik warga yang sebelumnya baru kering dan masih dijemur, serta belum ditata kembali, terendam air lagi.

sumber : Kompas

Read More......

Sunday, February 11, 2007

Kabar Dari Tanggerang


TANGERANG. Memasuki sepekan berdirinya Posko Siaga Bencana di Perumahan Total Persada, tim relawan Rumah Zakat Indonesia cabang Tangerang telah melakukan banyak berbagai aktivitas kemanusiaan seperti pengobatan dan pemeriksaan kesehatan gratis, penyediaan paket makanan, hingga tindakan evakuasi untuk korban.

Hingga Jumat (9/2) telah tersalurkan 5827 paket makanan untuk para pengungsi korban Banjir di Perumahan Total Persada dan Purati kecamatan Periuk kota Tangerang. Selain itu, pengobatan dan pemerikasaan gratis yang dilakukan tim medis dengan cara berkeliling ke beberapa pengungsian menggunakan perahu karet telah melayani puluhan pengungsi.

Meskipun beberapa lokasi banjir di Tangerang air sudah surut, hal berbeda terjadi di Perumahan Total Persada tempat berdirinya Posko Siaga Bencana. Ketinggian air meningkat signifikan karena hujan lebat mengguyur Tangerang sejak Rabu (7/2) dan hingga kini ketinggian air mencapai 3 meter. Bahkan Posko Siaga Bencana Rumah Zakat Indonesia yang semula berdiri di lapangan depan SDN Total Persada, harus dipindahlokasikan akibat meluapnya air dan akhirnya mulai menggenangi posko.

Saat ini posko telah dipindahkan ke Musholla Nurul Hudha yang berjarak sekitar 100 meter dari posisi semula. Para relawan di bantu oleh ibu – ibu dari perumahan bergotong royong memasak paket makanan yang kian hari jumlah yang harus disediakan kian bertambah.

Di lokasi yang belum menunjukkan air akan menyusut ini ambulance Rumah Zakat Indonesia Cabang Bandung pada Jumat (9/2) pagi pukul 10.00 bahkan sempat mengevakuasi seorang bapak yang lumpuh untuk dibawa ke rumah anaknya di kawasan Cikokol Kota Tangerang.***

Read More......

Friday, February 9, 2007

Read More......

Layanan Kesehatan dalam Truk Container


JAKARTA. Tim Siaga Bencana Rumah Zakat Indonesia melakukan pemeriksaan dan pengobatan gratis untuk korban banjir di kawasan Cilincing pada Kamis (8/2) kemarin. Kali ini tim mengunjungi lokasi pengungsian di kawasan Cilincing Jakarta Utara yang hingga kini keadaan 355 Kepala Keluarga (KK) di sana keadaannya sangat mengkhawatirkan. Para korban mengungsi di dalam truk-truk container yang jumlahnya puluhan dimana masing-masing truk diisi oleh puluhan orang warga sehingga keadaan dalam container pengap dan penuh sesak.

Para pengungsi ini melakukan semua aktivitas harian mereka di dalam truk, sehingga tingkat sanitasi dan kondisi kesehatan mereka sangat buruk. Sebagian besar warga menderita diare atau penyakit kulit yang akut, sehingga 2 dokter dari tim Siaga Bencana harus melayani banyak pasien. Hingga menjelang malam sebanyak 105 pasien berhasil mendapatkan layanan kesehatan.

Para korban di Cilincing ini berharap Rumah Zakat Indonesia bersedia untuk datang lagi dan melakukan aksi yang serupa di waktu yang akan datang. Hal ini dikarenakan tempat mereka mengungsi ini relatif jarang disentuh uluran bantuan disebabkan lokasinya yang jauh dan sulit dijangkau.***

www.rumahzakat.org

Read More......

Thursday, February 8, 2007

posko banjir





Read More......

H+8 di Pengungsian



Tak terasa sudah 8 hari banjir melanda Jakarta. Sudah 8 hari pula sebagian besar korban pengungsian berteduh di tempat-tempat pengungsian,sebagian sudah ada yang mulai pulang berbenah ataupun sekedar melihat kondisi tempat tinggal mereka yang rusak akibat banjir.

Alhamdulillah Rumah Zakat Indonesia berusaha untuk mengoptimalkan program serta bantuan untuk dapat menanggulangi semua dampak yang dirasakan oleh seluruh masyarakat. Realisasi dari kepedulian bagi korban banjir adalah dengan mendirikan posko-posko Siaga Benacana di Jakarta, Bekasi, dan Tangerang. Hingga Kamis (8/2) ini sebanyak 1.882 pasien telah terlayani melalui program pemeriksaan dan pengobatan gratis, 9150 paket makanan telah terdistribusi bagi masyarakat di kantong-kantong pengungsian, 4104 kornet Superqurban telah disalurkan, serta 1.263 kaleng makanan siap santap Siaga Sigi Nusantara menjadi bahan pangan warga. Posko Siaga Bencana masih beraktivitas hingga hari ini, sebagai upaya untuk mengantisipasi kebutuhan para korban.

Para korban banjir masih menunggu uluran tangan dari kita semua..karena, dengan surut nya banjir bukan berarti sudah kesulitan berakhir..recovery, pengadaan air bersih, fasilitas kesehatan, dll masih membutuhkan perhatian lebih dari kita..

Saudaraku, bagi yang ingin meringankan penderitaan saudara-saudara kita yang menjadi korban banjir di jakarta, bantuan bisa di salurkan melalui rekening bantu banjir:

Bank Central Asia    094.3017.007 a.n Yayasan Dompet Sosial Ummul Quro
Bank Mandiri         132.000.481.974.5 a.n Yayasan Rumah ZakatIndonesia
Bank Permata Cabang Syariah 377.100.1555a.n Yayasan Rumah ZakatIndonesia

Mohon konfirmasi melalui emial ini apabila ada amanah donasi untuk korban banjir.

mariana_silvania@rumahzakat.org / YM : m_silvania
www.rumahzakat.org





Read More......

300 Warga Kampung Melayi terjebak di 2 mesjid...


JAKARTA. Kelurahan Kampung Melayu Tengah merupakan salah satu kawasan padat penduduk yang hingga Rabu (7/2) ini ratusan warganya masih terjebak banjir. Salah satunya adalah di lantai 2 dan 3 Masjid al Huda yang menjadi tempat mengungsi sekitar 300 warga di sana. Jalan menuju kawasan tinggal penduduk yang bergang-gang mengakibatkan sulitnya sarana evakuasi untuk memindah lokasik korban yang terjebak banjir yang hingga kini ketinggiannya mencapai 1,5 meter.

Rumah Zakat Indonesia hingga kini telah menyalurkan bantuan untuk warga masyarakat Kampung Melayu tengah sebanyak 1500 paket makanan, air mineral, serta susu dan perlengkapan bayi. Bantuan-bantuan ini disalurkan dengan cara membawa barang-barang di atas ban pelampung oleh tim Siaga Bencana yang harus berenang agar sampai ke posko pengungsian.***

www.rumahzakat.org

Read More......

Wednesday, February 7, 2007

Prioritas: pemulihan kesehatan di Pengungsian


JAKARTA. Jakarta masih terendam hingga Rabu (7/2), namun warga sedikit lebih tenang karena ketinggian air tak lagi meninggi. Meskipun demikian sebagian besar warga kini masih tinggal di posko-posko pengungsian dikarenakan kondisi rumah tinggal mereka yang rusak berat atau bahkan hancur tak bersisa. Ratusan bahkan hingga ribuan warga ini tinggal dengan kondisi lingkungan yang kurang mendukung bagi kondisi kesehatan mereka, sehingga keluhan sakit pun mulai banyak dirasakan oleh warga yang mengungsi.

Menyikapi kondisi kesehatan para pengungsi yang mulai menurun, maka di posko Siaga Bencana Rumah Zakat Indonesia mulai diintensifkan pemeriksaan dan pengobatan kesehatan. Untuk kegiatan ini diturunkan 4 orang dokter yang merupakan tenaga medis relawan Rumah Zakat Indonesia dan 2 orang dokter dari tim Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Tim kesehatan akan berkeliling di kantong-kantong pengungsian yang diantaranya berlokasi di Kampung Melayu, Kebon Pala, Cipinang Muara, dan Bidara Cina yang tepat berada di bantaran kali Ciliwung. Beberapa lokasi ini menjadi tempat bernaung bagi ratusan pengungsi, dimana tim kesehatan mentargetkan untuk dapat memberikan layanan untuk 300 pasien setiap harinya.

Pasca bencana masyarakat akan membutuhkan energi yang begitu besar untuk mulai menata kembali kehidupannya, sehingga kesehatan menjadi salah satu aspek yang vital bagi warga yang hingga kini masih bertahan di pengungsian

Read More......

Tuesday, February 6, 2007

KORNET SUPERQURBAN MENUJU MEGAPOLITAN

KORNET SUPERQURBAN MENUJU MEGAPOLITAN
BANDUNG. Kornet Superqurban yang merupakan kepercayaan ribuan donatur serta mitra Rumah Zakat Indonesia pada Idul Adha 1427 H yang lalu kini telah rampung diproduksi. Upaya optimalisasi daging qurban untuk kemaslahatan umat sangat terasa ketika sepekan ini daerah Ibu Kota dan sekitarnya dilanda bencana banjir. Kornet Superqurban yang sampai di kantor Rumah Zakat Indonesia pada Selasa (6/2) siang ini, sebagian langsung didistribusikan ke daerah bencana.

Sebanyak 3000 kaleng kornet Superqurban diberangkatkan pukul 20.00 WIB untuk didistribusikan ke posko Siaga Bencana di Jakarta dan sekitarnya. Diharapkan kornet ini dapat menjadi bahan pangan yang memadai bagi ribuan korban banjir yang hingga kini rata-rata masih dalam kondisi mengkhawatirkan di kantong-kantong pengungsian.***

Read More......