Wednesday, June 20, 2007

Mari Bantu Mereka























Assalmualaikum wrwb.

Bu Mariana, berikut difwdkan email yang Saya maksud dari diskusi kita di ym. Terima kasih jika teman-teman di Rumah Zakat bisa bantu, misal dengan memasukkan ke dalam daftar donasi. Tentunya dengan mengikuti mekanisme yang sudah berlaku di Rumah Zakat selama ini.

Mohon dukungan teman-teman di Rumah Zakat ya Bu....

Wassalamualaikum Wr Wb

Sxxxx xxxx xxxx
PT xxxxxxx

Itu adalah penggalan e-mail dari sahabat baik saya, salah seorang donatur Rumah Zakat Indonesia. Beliau menyampaikan bahwa ada sebuah keluarga yang membutuhkan bantuan untuk proses operasi anak mereka yang menderita Hydrosepalus.

Sejenak setelah membaca dan melihat foto-foto tersebut..tidak dapat rasa nya di bendung air mata ini . MasyaAllah...Betapa Allah SWT sayang kepada hamba-hambanya. Allah SWT sayang kepada kedua orang tua anak tersebut karena di anugerahakan kelebihan pada anak nya..maaf apabila saya sebut ini kelebihan karena mungkin, apabila cobaan itu di berikan kepada kita apakah kita sanggup. dan Tentunya Allah SWT sayang kepada kita memberikan ladang amal dan pahala untuk membantu mereka.

Pada saat ini keluarga tersebut tingal di daerah Sudimara Timur – Ciledug, Tangerang. di daerah Sudimara Timur – Ciledug, Tangerang. Mereka mempunyai seorang anak berusia -/+ 8 bulan yang menderita penyakit Hydrocheapalus sejak bayi. Kedua orang tuanya termasuk katagori warga yang tidak mampu, Sang suami hanyalah pekerja serabutan, sang Istri seorang Ibu Rumah tangga. Mereka tinggal di sebuah rumah kontrakan seluas -/+ 5x5 m2 , diruangan tsb berfungsi sbg temapat tidur, dapur dan keperluan lainnya.

Kondisi anaknya saat ini sangat menyedihkan karena semakin hari kepalanya makin membesar. Dikarenakan orang tuanya tidak mampu untuk membawa ke rumah sakit yang pasti sangatlah dibutuhkan biaya yang tidak sedikit, maka sudi kiranya jika kita dapat meringankan beban mereka untuk secepatnya membawa ke rumah sakit untuk dilakukan tindakan operasi.

Sahabat bloger yang saya cintai...Apabila tergerak membantu keluarga tersebut jangan ragu ..bahkan sekedar menginformasikan kondisi ini kepada sahabat -sahabat yang lain akan sangat lah membantu. Semoga Allah SWT membukakan pintu kemudahan bagi keluarga tersebut dan bagi kita semua..amiin..



Read More......

Sunday, June 17, 2007

Pemberdayaan Pemuda Paninjauan

materi instalasi listrik ...
PADANG. Nagari Paninjauan adalah salah satu kawasan yang porak poranda karena gempa yang melanda kawasan Sumatera Barat pada Maret 2007 ini, maka rangkaian program rehabilitasi dan rekonstruksi pun dilakukan. Tidak hanya sarana dan prasarana fisik, namun potensi Sumber Daya Manusia (SDM) di Nagari ini pun menjadi salah satu aspek yang harus mulai dibenahi agar masyarakat mulai menata kembali kemandirian ekonomi mereka.

Sebagai salah satu pendorong terciptanya kemandirian ekonomi di Rumah Zakat Indonesia cabang Padang menggelar sebuah pelatihan yang bertujuan untuk memberikan skill bagi para pemuda sehingga diharapkan mereka dapat memulai sebuah usaha mandiri. Pelatihan berlangsung pada Sabtu (9/6) yang melibatkan 20 orang peserta, dengan pemateri dari LAPAU (Lembaga Pemberdayaan Perekonomian Ummat) yang mampu membangkitkan kembali motivasi berusaha bagi peserta pelatihan.

Materi dan praktek keterampilan yang diikuti oleh para peserta adalah pemasangan instalasi listrik bagi peserta laki-laki dan pembuatan wortel dodol bagi peserta perempuan. Kedua keterampilan ini dipilih adalah karena kemampuan pemasangan instalasi listrik dinilai akan sangat berguna dalam kehidupan mereka, sedangkan dodol wortel diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi komoditas wortel yang banyak diproduksi di daerah ini.

Antusiasme para peserta sepanjang acara menjadi indikasi bahwa semangat warga Paninjauan untuk menciptakan kesejahteraan bagi diri dan lingkungannya. “Pelatihan dan praktek ini sangat bermanfaat bagi kami di sini,” ungkap Afrizal sebagai salah satu peserta saat ditanya tentang kesannya di akhir kegiatan.***


Newsroom/Miralyn Afrini
Padang

Read More......

Wednesday, June 13, 2007

Meninggal Akibat Dipatok Ayam Setelah Membayar Zakat

Alkisah seorang nenek berumur 75, bernama Towo, orang Jawa yang merantau ke desa Liki Muaro Labuh Koto Baru selama bertahun-tahun. Rencananya beliau mau membayar zakat padinya karena sudah mencapai nishab pada hari Senin, 11 Juni 2007 pukul 7 pagi. Selain bertani dan berladang Nenek Towo juga beternak ayam. Sebuah kecelakaan terjadi pada pagi itu, salah satu dari ayam mematok kakinya di uratnya sehingga ada luka gores. Namun hanya diobat dengan obat merah karena anggapan keluarga beliau luka bisa saja.

Setelah membayarkan zakatnya kewarga miskin di desanya, setelah itu beliau pergi ke ladang dengan cucunya, ternyata kakinya bengkak akibat dipatok ayam tadi dan langsung menderita gejala seperti tetanus. Kontan saja nenek Towo di bawa oleh keluarganya pulang lalu ke RS Muaro abuh, namun RS Muaro Labuh merujuk ke RS M Djamil Padang pukul 12 00 siang. Sang nenek hanya sanggup bertahan selama 2 hari dalam kondisi tidak sadarkan diri. Hari selanjutnya Nenek Towo meninggal dunia

Pak Salim salah seorang donatur datang ke kantor RZI untuk memesan ambulan untuk pengantaran jenazah ke Muaro Labuh.
Nenek Towo ternyata memiliki hubungan khusus dengan Pak Salim yang tak lain kakak dari mertua Pak Salim.Almarhumah meninggalkan anak empat orang dan cucu sepuluh orang.

Semoga Nenek Towo di terima amal Ibadanya oleh Allah SWT..amiin
story from driver Mpbil Jenazah Padang : Zulherman

Penulis : Miralyn Afrini
Cabang : Padang


Read More......

Sunday, June 10, 2007

Ali : Perjuangan Hidup sang Tuna Netra

Wajah Pak Ali terlihat sumringah ketika perwakilan Rumah Zakat Indonesia, Wahyu Hidayat (Branch Manager) dan Saidurrohman (MSO) yang didamping oleh Ust. Slamet menyambangi kontrakan kecilnya di Kebon Nanas, Cikokol Tangerang Sabtu (9/6) siang. Setelah mengucapkan salam, beliau menjabat tangan tamunya sambil dituntun oleh anak sulungnya, Imron, yang berusia 7 tahun.

Pak Ali, seorang tuna netra, bersama istri (juga tuna netra) dan empat anaknya tinggal di sebuah kontrakan yang mungkin layak disebut gubuk bagi sebagian orang. Rombongan langsung dipersilahkan duduk di sebuah dipan kayu yang tampak reot. Kemudian, meluncurlah cerita – cerita dari mulut beliau. Dimulai dengan pekerjaannya.

Bapak yang baru saja mendapat anugerah, anak keempatnya baru saja lahir, ini telah buta sejak kecil. Beliau merantau jauh dari sebuah kota kecil, Bima, di Nusa Tenggara Barat, menuju Jakarta dan memulai perjalanan hidup di kota metropolitan tahun 1986 sebagai pengamen. Hingga sekarang pun profesi beliau masih sebagai pengamen bus kota Jakarta - Tangerang.

Namun, pendapatan dari hasil mengamen sama sekali tidak bisa mencukupi biaya hidup sehari hari. Setiap bulannya paling besar beliau memperoleh 500ribu dan dari hasil mengamen tersebut. 200 ribu harus digunakan untuk membayar sepetak kontrakan yang hanya terdiri dari dua bilik. Bilik utama tak lebih dari 2 x 2 meter digunakan sebagai ruang utama sekaligus ruang tamu. Sedangkan bilik lainnya sebagai dapur dan kamar mandi. Sisa uang hasil mengamen harus digunakan untuk biaya makan keluarga yang jumlahnya tentu tidak mencukupi.

Sebenarnya masih banyak yang akan diceritakan oleh pak Ali. Namun, beliau harus mengantarkan rombongan menuju paguyuban tuna netra di kampung Panunggangan RT.06 RW.01 Cipondoh Tangerang. Di paguyuban itulah Pak Ali menyatu dengan teman – temannya sesama tuna netra. Selain sebagai ajang kumpul, paguyuban tersebut memiliki unit usaha Panti Pijat dan pengajian tuna netra.

Rencananya besok akan diadakan pengajian bulanan di Paguyuban tersebut. Dan Rumah Zakat Indonesia cabang Tangerang akan menyalurkan Kornet Superqurban untuk anggota paguyuban. Kesempatan siang tadi juga, Rumah Zakat Indonesia cabang Tangerang memberikan sedikit bantuan dana tunai untuk Pak Ali yang istrinya masih di Rumah Sakit karena melahirkan putrinya yang keempat.

Penulis : Saidurrohman
Cabang : Tangerang

Read More......

Wednesday, June 6, 2007

Kemah Juara 2007


















Anak Indonesia..Bermainlah..


Belum selesai ribut-ribut soal banyaknya tunas bangsa yang bernasib malang karena tidak lulus ujian nasional SMA dan SMP, kini bertambah lagi daftar kelemahan sumber daya manusia di Indonesia. Menurut hasil riset Play and Physical Quotient (PQ) atau riset kemampuan fisik dan bermain anak, Indonesia menempati urutan terendah dibandingkan dengan Thailand, Vietnam dan Jepang.

PQ adalah elemen penilaian yang mengukur kemampuan fisik seorang anak dalam melakukan berbagai aktivitas dan permainan, apakah sesuai dengan kemampuan anak seusianya. Tes PQ tersebut dilakukan selama bulan Januari 2006 terhadap 4.000 anak perempuan dan laki-laki berusia 6-12 tahun di sejumlah kota besar di empat negara Asia yaitu Jepang (Tokyo dan Osaka), Thailand (Bangkok, Chiang Mai dan Khon Kaen), Vietnam (Hanoi dan Ho Chi Minh) dan Indonesia (Jakarta dan Surabaya).

Yang menarik, alasan anak-anak Indonesia, bahkan juga Thailand dan Vietnam, menjawab bahwa mereka dilarang orangtuanya bermain karena takut pakaiannya kotor, sehingga mereka dilarang bermain di luar rumah. Tetapi orangtua di Indonesia mempunyai prosentasi paling tinggi dalam melarang anaknya bermain di luar.........................................................................................

Senada dengan Reni, Kak Seto, pemerhati masalah anak, menyatakan bahwa bermain adalah hak asasi anak. Menurutnya setiap kota seharusnya memiliki taman bermain untuk anak-anak. Jika anak senang dan ada gerakan-gerakan maka kemampuan kognitifnya akan berkembang..................................................
(Kompas cyber media, 30 Juni 2006)

Alhmdulillah Rumah Zakat Indoensia memfasilitasi anak- anak asuh Rumah Zakat Indonesia untuk menikmati kegembiraan bermain. Tanggal 6-8 Juli 2007, serentak di 13 kota di Indonesia dan melibatkan 7.350 anak.Anak Asuh ini adalah dari kalangan kurang mampu yang mengikuti program besiswa di Rumah zakat Indonesia.

Mereka akan bermain bersama dalam Lomba permainan anak tradisional.Juga akan ada kegiatan belajar bersama tentang kesehatan gigi dan mulut juga tentang pentingnya mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah bermain.

Untuk itu kami menerima sekali masukan dan dukungannya untuk kerberlangsungan kegiatan ini. kami sangat berterimakasih kembali apabila para bloger bersedia untuk menyampaikan informasi ini kepada sahabat yang lainnya. Semoga ALlah memudah kan langkah kita untuk membahagiakan anak-anak tersebut..amiin

Read More......