Wednesday, October 31, 2007

Super Qurban

Assalamu 'alaikum wa rahmatullahi wa barokatuh
Alhamdulillah, Innalhamdalillah, Allahumma shalli 'ala Muhammad

Salam Perubahan,
Bisa ... Bisa ... Bisa ...
Harus Bisa.

Sobat zakat, mari sejenak kita berkaca pada pengalaman dan memperhatikan prosesi ibadah qurban kita tahun demi tahun.
Miris rasanya saya kalau mengingat bagaimana ada di liputan media elektronik tentang pendistribusian daging kurban. Di sebuah komplek perumahan yang cukup elite rasanya kesan saling berbagi dengan tetangga lebih kental dibandingkan dengan yang membutuhkan, pak Fulan menyembelih kambing memberikan kambingnya ke pak Fulan yang menyembelih sapi, atau di liputan yang lain bisa dilihat bagaimana pendistribusian di beberapa mesjid besar dimana panitia sampai harus memberikan daging dengan cara dilemparkan pada kerumunan orang yang saling berebutan, padahal ketika selesai berebutan daging yang mereka kumpulkan, bahkan banyak kasus sampai bergerobak, akhirnya dijual ke pasar,.....PANTANG MUBAZIR.

Akibatnya nilai manfaat kurban masih sangat minim dirasakan. Jangankan untuk bisa di nikmati SEPANJANG TAHUN, untuk sekedar dinikmati 3 hari setelah hari raya saja kurang optimal. Sebuah renungan bagi kita semua... sekedar pesta sate dan gule atau .... Ahhh PANTANG MUBAZIR

Sobat zakat sekalian, pernahkan kita menghitung ketika hari raya qurban berapa nilai rupiah yang dikeluarkan?
Mungkin jika kita menghitung satu ekor buat diri kita saja hanya 400 ribu sampai 1 juta rupiah, bagaimana apabila yang menyelenggarakan satu RW kita, satu kelurahan kita, satu kecamatan, satu kabupaten, ...provinsi bahkan negara.

Apakah ibadah qurban yang sering kita laksanakan bahkan mungkin tiap tahun kita laksanakan di Indonesia ini sudah mampu menjadi bagian dari solusi? Terus terang hati saya selalu tergelitik untuk menemukan jawabannya. Dari beberapa data yang sempat saya dapatkan dari berbagai media, tentang kebutuhan qurban di beberapa kota di Indonesia, misal tahun 2000, di ibu kota Jakarta kebutuhan hewan qurban untuk kambing mencapai 40 ribu ekor kambing dan 3 ribu ekor untuk sapi. (www.jakarta.co.id). Bisa dibayangkan berapa nilainya ..? Jika harga kambing antara 300 - 600 ribu anggap saja mungkin 450 ribu maka itu akan senilai 18 M ... Fantastis sekali itu baru dari kambing, Jika harga sapi antara 3,5 - 7,5 juta misal 5,5 juta, itu senilai 16,5 M... Subhanallah, total nilai rupiah di Jakarta saja mencapai 34,5 M. PANTANG MUBAZIR

Belum kota-kota lain, Dinas Peternakan dan Pertanian Kabupaten Tangerang kebutuhannya 2000 ekor sapi dan 12.000 ekor kambing, (www.tempointeraktif.com) bagaimana dengan Surabaya, Medan, Bandung atau kota-kota lainnya... saya kira mungkin triliyun. Subhanallah .... habis dalam 3 hari .... sayang sekali. PANTANG MUBAZIR

Sementara, kebutuhan akan peningkatan gizi, bencana, senantiasa kita butuhkan, perhatikan tragedi tsunami di aceh tanggal 26 Desember 2004, qurban yang terdekat adalah tanggal 20 Januari 2005, perhatikan tragedi Jogja terjadi tanggal 24 Mei 2006 qurban tahun itu tanggal 10 Januari 2006 sudah berlalu. Perhatikan juga gizi buruk di Banten, desa-desa miskin di sekitar kita, pembinaannya tidak hanya cukup dengan satu kali daging kurban dibagikan, butuh kontinuitas perbulan atau paling lambat per tiga bulan bisa kita bagikan daging untuk peningkatan gizi. Subhanallah kita berlindung dari perbuatan yang sia-sia ... PANTANG MUBAZIR.

Sobat zakat, Rumah Zakat Indonesia memberikan solusi untuk keberlanjutan program qurban kita, kita optimalkan daging kurban yang berlebihan di daerah-daerah yang surplus, untuk diawetkan, sesuai syariat, dengan teknologi yang higienis, bebas penyakit, tahan lama, jaminan halal, dan jaringan distribusi yang sudah menasional bahkan menginternasional (kornet qurban Rumah Zakat tahun kemarin kita kirim ke Pakistan), teknologi yang kita pakai adalah DIKORNETKAN.
Dengan program SUPERQURBAN, Wassalam,

Virda Dimas Ekaputra
CEO Rumah Zakat
Indonesia

Read More......

“Superqurban : Sasaran Tepat Sarat Manfaat”

Dari Aisyah r.a, beliau berkata, “Dahulu kami biasa mengasinkan (mengawetkan) daging udhhiyyah (qurban) sehingga kami bawa ke Madinah, tiba-tiba Nabi saw. bersabda “Janganlah kalian menghabiskan daging udhiyyah (qurban) hanya dalam waktu tiga hari”. (HR. Bukhari-Muslim).

5 dari 10 masyarakat Kota Bandung menilai pendistribusian daging Qurban tidak tepat sasaran“ (Survey Efektivitas Qurban, 2005)

INFO PRODUK
1. Daging qurban dikemas dalam bentuk kornet
2. Seluruh proses pembuatan produk dilaksanakan di dalam negeri
3. Satu ekor kambing menghasilkan 40 kaleng kornet @ berat bersih 200 gram, bermanfaat untuk 40 orang
4. Satu ekor sapi menghasilkan 400 kaleng kornet @ berat bersih 200 gram, bermanfaat untuk 400 orang
5. Pequrban dapat menyalurkan sendiri semua kornet qurban yang menjadi haknya atau mengamanahkan penyaluran ke Rumah Zakat Indonesia agar lebih optimal.

HARGA PARTISIPASI*

1. Qurban Kambing : Rp 795.000,00/ekor

Dikornetkan menjadi 40 kaleng/ekor, @200 gram

2. Qurban Sapi : Rp 7.500.000,00/ekor

Dikornetkan menjadi 400 kaleng/ekor, @ 200 gram

Bisa model patungan bersama 7 orang.

*) Harga tersebut sudah termasuk biaya kornetisasi, packing, pengiriman dan aksi penyaluran di lokasi siaga bencana dan siaga gizi.

PROSES PROGRAM

1. Pendanaan Hingga H+2(2Januari 2007)

2. Penyembelihan 10-13 Dzulhijjah/ 31 Des-3 Jan 2007

3. Kornetisasi 3 pekan

4. Pengiriman ke kantor cabang 1 pekan

5. Pendistribusian ke mustahik Mulai awal bulan ke-2 sampai 1 tahun ke depan

MENGAPA SUPERQURBAN LEBIH UNGGUL?

Metode pengkornetan daging qurban akan mempunyai manfaat yang lebih baik yaitu:

1. Sesuai syariah

Hewan dipotong dalam kondisi sehat pada hari raya Idul Adha hingga hari tasyrik.

2. Kesehatan Terjamin

Hewan qurban dikarantina dalam pengawasan dokter hewan. Lebih terjamin kesehatannya daripada beli di pinggir jalan.

3. Kornet tahan lama hingga jangka waktu 3 tahun

Diproduksi oleh perusahaan yang telah berpengalaman dalam pengemasan produk ekspor, dengan standar halal MUI dan pengawasan BPOM.

4. Aksi distribusi dilakukan sepanjang tahun

Tidak habis dalam sekejap sepekan hari raya qurban. Program penyaluran bisa lebih terarah dan terencana.

5. Menjangkau pelosok Indonesia

Menjangkau daerah terpencil, pedesaan dan wilayah jangkauan bencana yang luas. Minim resiko dibanding bila didistribusikan dalam wujud hewan hidup

6. Praktis

Mudah dibawa, siap didistribusikan secara cepat sebagai bantuan pangan untuk korban bencana dan musibah lainnya

7. Memberdayakan Petani Lokal

Mengingat tahun ini semua produksi dilakukan di Indonesia, program ini sangat efektif memberdayakan potensi peternak lokal yang utamanya berbasis di pesantren.

8. Solusi Efektif Bantu Korban Bencana

Terbukti sukses untuk membantu korban konflik Ambon, Maluku Utara, bencana tsunami Aceh, gizi buruk di Banten, longsor Banjarnegara, gempa DIY-Jateng, tsunami pangandaran dan bina desa lainnya. Bahkan berhasil membantu hingga mancanegara.

DISTRIBUSI

Kornet qurban akan didistribusikan melalui kegiatan-kegiatan Rumah Zakat Indonesia, antara lain :

1. Siaga Bencana

Yaitu Bakti Sosial yang dilaksanakan salah satunya dengan memberikan bantuan makanan bergizi, dengan daerah sasaran :

· Daerah Bencana Alam

· Daerah konflik, yang sering kali mengalami kesulitan pangan

· Daerah atau Penderita Busung Lapar dan Gizi Buruk

2. Siaga Gizi

Yaitu Bakti Sosial yang dilaksanakan secara rutin setiap bulannya oleh Rumah Zakat Indonesia dengan memberikan bantuan sembako dan makanan bergizi, dengan daerah sasaran :

· Desa Binaan Rumah Zakat Indonesia

· Desa Minus/ Miskin

3. Penyerahan langsung pada peserta qurban

Read More......

Monday, October 29, 2007

Panduan Qurban

Menjelang Ibadah Qurban 1428 H , semoga panduan Qurban ini bermanfaat


1. LANDASAN QURBAN


Dari Aisyah radhiyallahu anha (ra.) bahwa Nabi Muhammad SAW. bersabda, artinya, “Tidaklah anak cucu Adam mengerjakan suatu amalan yang lebih disenangi Allah pada hari qurban daripada mengucurkan darah (menyembelih binatang qurban). Sesungguhnya hewan itu akan datang pada hari kiamat kelak dengan tanduk, bulu dan kukunya. Dan sesungguhnya sebelum darah qurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima di sisi Allah, maka beruntunglah kalian semua dengan (pahala) qurban itu.” (HR. Tirmidzi)


Allah SWT berfirman: "Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagian dari syiar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya. Maka sebutlah nama Alloh ketika kamu menyembelihnya dalam keadan berdiri dan (telah terikat). Kemudian apabila ia telah roboh (mati), maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta minta ) dan orang yang meminta.
Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah mudahan kamu bersyukur". (QS. Al-Hajj (22): 36)

"Daging daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik" (QS. Al-Hajj (22): 37)

"Maka dirikanlah sholat karena Tuhan-mu dan berkorbanlah." (QS. Al-Kautsar (108): 2)

2. KEUTAMAAN BERQURBAN
Pertama, Wujud Rasa Syukur Kepada Allah SWT. Firman Allah : "Maka dirikanlah sholat karena Tuhan-mu dan berkorbanlah." (QS. Al-Kautsar (108) ayat: 2)

Kedua, Termasuk perbuatan yang paling dicintai Allah SWT. Hadits Rasululah saw. Dari Aisyah ra.: "Tidak ada perbuatan manusia yang paling dicintai Allah swt. pada hari qurban kecuali mengucurkan darah (hewan qurban) karena sesungguhnya hewan tersebut akan datang pada hari kiamat dengan bentuk seutuhnya (tanduknya, kukunya dan kulitnya) dan sesungguhnya darahnya akan sampai disisi Allah sebelum sampai ke bumi."

3. HUKUM BERQURBAN
Sunah Muakkad


Dari Ummu Salamah ra berkata Rosululloh Saw bersabda "Apabila kalian telah melihat hilal bulan Dzilhijjah dan ada di antara kalian yang akan berqurban maka hendaklah ia tidak memotong rambut dan kukunya". (HR.Muslim)

Berqurban menjadi wajib karena dua hal:


1. Bagi seseorang yang bernadzar untuk melakukannya. Berdasarkan sabda Rasulullah SAW, artinya,”Barangsiapa yang bernadzar utnuk mentaati Allah, hendaklah ia melakukannya.” (HR. Al-Bukhari)


2. Bahwa seseorang mengatakan, “Ini milik Allah atau ini binatang qurban” Menurut Imam Malik, jika waktu membeli diniatkan untuk diqurbankan, maka hukum menyembelihnya menjadi wajib.

Bergabung Qurban

dibolehkan bergabung, jika binatang qurban berupa unta atau sapi, yakni untuk tujuh orang. Diriwayatkan oleh Jabir radhiyallahu anhu, ia berkata, “Kami menyembelih qurban bersama dengan Nabi di Hudaibiyah, seekor unta untuk tujuh orang, begitu juga sapi.”(HR. Muslim, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi). (saif)

4. SYARAT-SYARAT BERQURBAN

1. Muslim
2. Mampu
3. Masuk Waktu
4. Dengan hewan ternak yang di tentukan oleh Syara'

5. UDHIYAH (Binatang Qurban)

Berasal dari kata al-udhhiyah dan adh-dhahiyyah yaitu hewan sembelihan seperti unta, sapi, kambing, yang disembelih pada Hari Raya Qur ban dan hari-hari tasyriq (tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah) dalam rangka mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT.

Binatang yang boleh diqurbankan adalah unta, sapi dan kambing. Selain ketiga itu tidak diperbolehkan (QS Al-Hajj (22) : 34). Dianggap memadai berqurban dengan domba yang berumur setengah tahun, kambing jawa yang berumur satu tahun, sapi yang berumur dua tahun, unta yang berumur lima tahun. Tidak ada perbedaan jantan atau betina

Umur Hewan Qurban

1. Kibasy yang sudah berumur minimal 1 tahun.
2. Kambing yang sudah berumur minimal 2 tahun.
3. Kerbau yang sudah berumur minimal 2 tahun.
4. Unta yang sudah berumur minimal 5 tahun.

Catatan:

· Unta, kerbau dan sapi untuk 7 orang
· Kambing untuk 1 orang.

Ciri-Ciri hewan yang tidak boleh di Qurban kan:

1. Buta sebelah atau kedua matanya
2. Pincang salah satu kakinya
3. Sakit parah/berbahaya
4. Kurus yang sedikit dagingnya.
5. Terpotong kuping dan buntutnya.

Sedangkan yang tidak ada tanduknya dan yang sudah dikebiri di bolehkan karena keduanya membuat daging hewan tersebut menjadi subur.

Al-Barra bin Azib bercerita, Rasulullah berdiri di tengah-tengah kami seraya bersabda, artinya, “Empat macam yang tidak boleh terdapat pada hewan qurban yaitu buta sebelah matanya yang benar-benar nyata kebutaannya, sakit yang benar-benar nyata sakitnya, pincang yang benar-benar nyata kepincangannya, dan yang kurus yang tidak berlemak.” (HR. Abu Dawud dan Hakim dengan isnad shahih)

6. WAKTU PELAKSANAAN


Sejak Hari Iedul Adha setelah sholat dan dua khutbahnya sampai Akhir Hari Tasyriq. Rasulullah saw bersabda "Barang siapa yang menyembelih sebelum Sholat Ied sesungguhnya ia menyembelih untuk dirinya dan barang siapa yang menyembelih setelah sholat dan dua khutbahnya maka ia telah menyempurnakan ibadahnya dan ia telah melaksanakan sunnah orang orang beriman" (HR.Bukhari dan Muslim)

Rasulullah saw bersabda "Hari-hari Mina (Tasyriq) adalah hari hari untuk berqurban" (HR.Ibnu Majah)

Rasulullah SAW. bersabda, artinya, “Barangsiapa menyembelih (hewan qurban) sebelum shalat Iedul Adhha), maka hendaklah ia mengulanginya.”(Muttafaqunïalaih dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu). Sedangkan akhir waktu penyembelihan adalah hari terakhir dari hari-hari tasyriq (tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah).

7. HAL-HAL YANG DI SUNNAHKAN KETIKA BERQURBAN

1. Membaca Bismillah "Maka makanlah binatang binatang (yang halal ) yang di sebut nama Allah ketika menyembelihnya" ( QS Al-Ana'am:118 )

2. Membaca Sholawat Kepada Nabi Muhammad SAW.

3. Menghadap Ke Qiblat.

4. Membaca Takbir . Sebagaimana riwayat Anas bin Malik

"Bahwasanya Rasulullah SAW Menyembelih dua ekor Kibasy (Domba) yang besar dan mempunyai dua tanduk dengan dua tangannya yang mulia sambil beliau membaca bismillah dan takbir" (HR.Syaikhoni)

5. Membaca Doa agar di terima sebagai mana Rosululloh Saw berdoa ketika berqurban "aa Allah
terimalah qurban Muhammad dan Keluarga Muhamma
d" (HR.Muslim)

Catatan:
Seorang yang berqurban karena nazar tidak boleh memakan daging qurban tersebut, sedang yang berqurban dengan qurban sunnah di bolehkan untuk memakannya walaupun afdholnya ia sedekahkan semuanya kepada yang berhak.

Daging Qurban Di awetkan:

Dari Aisyah r.a, beliau berkata, “Dahulu kami biasa mengasinkan (mengawetkan) daging udhhiyyah (qurban) sehingga kami bawa ke Madinah, tiba-tiba Nabi saw. bersabda “Janganlah kalian menghabiskan daging udhiyyah (qurban) hanya dalam waktu tiga hari”. (HR. Bukhari-Muslim).

Read More......

QURBAN DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL (SUPERQURBAN EDITION) PART III Habis

QURBAN DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL (SUPERQURBAN EDITION) PART III Habis
Begitu indah konsep Islam tentang kasih terhadap sesama, sayangnya ini belum sepenuhnya disadari oleh setiap individu muslim. Ironisnya lagi, ini sepenuhnya dipraktikkan oleh saudara kita yang beragama lain. Para missionaris Kristen begitu gigih dan sabar mengunjungi mereka yang tertindas. Mereka datang untuk mengenyangkan perut para fakir-miskin, menutupi tubuh telanjang mereka, dan mengobati sakit mereka. Kaum muslimin lantas hanya mampu cemburu dan marah tanpa mau dan mampu berbuat banyak bagi para dhu’afâ’. Oleh karenanya jangan salahkan jika orang lain memancing di kolam kita, mereka mendapat ikan yang banyak, mengapa? Ikan terpancing karena lapar, sementara kita sebagai pemilik kolam enggan bahkan tidak memberi makan ikan tersebut sesuai dengan tingkat kebutuhannya.


Sekarang kita sama-sama memaklumi, bahwa keadaan masyarakat Indonesia masih banyak yang kekurangan. Di banyak persimpangan jalan masih dapat disaksikan anak-anak usia sekolah mengamen ala kadarnya. Bukan tidak mau sekolah, tetapi bekal apa yang akan dipergunakan untuk sekolah? Ia tidak mampu membayar biaya pendidikan yang cukup tinggi. Masih banyak lagi contoh-contoh lainnya.


Tidak berlebihan jika ada pandangan, bahwa banyak persoalan masyarakat dunia dan bangsa ini khususnya dipicu dan dipacu oleh minimnya kesadaran berkorban untuk orang lain. Sepertinya budaya masyarakat dan bangsa ini lebih suka mengorbankan orang lain daripada berkorban untuk orang lain. Teman sejawat tega mengorbankan sahabatnya demi kepentingan sesaat. Kakak tanpa rasa malu mengorbankan kepentingan adiknya. Anak tidak segan-segan juga mengorbankan harga diri orang tuanya. Isteri dan suami tanpa malu-malu mengorbankan keharmonisan keluarganya. Para pelajar/mahasiswa tidak peduli lagi dengan nama baik almamaternya. Para pemimpin tidak segan-segan menindas dan mengorbankan kepentingan rakyatnya demi kelanggengan kekayaan dan kekuasaannya. Bangsa yang kuat menindas dan mengorbankan integritas bangsa lain yang lebih lemah.


Sudah saatnya makna qurban direaktualisasikan, yaitu bahwa ibadah qurban harus berdimensi sosial, jangan hanya cukup puas setelah berkorban yang hanya berdimensi individual. Berkorban untuk kepentingan masyarakat banyak lebih baik daripada berkorban untuk kepentingan diri sendiri.


Rasulullah suatu ketika pernah menyeru Allah dengan sebutan ya rabbal mustadh’afîn (wahai Tuhan orang-orang yang lemah dan tertindas), bukan karena Allah adalah milik mereka, tetapi karena meringankan beban hidup yang mereka hadapi. Kita peduli dengan menolong mereka, sama halnya dengan kita menegakkan misi ketuhanan, yaitu melindungi hak hidup setiap makhluk Allah. Jadi, kiranya sangat jelas, betapa syari’at berqurban dalam Islam sangat relevan dan penting peranannya dalam membangun karakter masyarakat dunia dan bangsa yang tercinta ini, sehingga dapat menjadi bangsa yang etis, berperadaban dan berakhlaq mulia. Sebuah hadits yang popular sebagai penutup, Rasulullah SAW bersabda: خَيرٌ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ “Sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat bagi sesama manusia”.

Penulis : Alamsyah Nuruzzaman
Cabang : Bandung

Read More......

QURBAN DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL (SUPERQURBAN EDITION) PART II

Sungguh benar hal pada artikel sebelumnya. Tetapi itu baru sebatas pesan fiqh. Tentu saja masih ada pesan lain yang dapat digali, bahkan lebih urgen dalam kaitannya dengan pembangunan masyarakat bangsa ini yang terus mengalami krisis dan menderita akibat berbagai musibah yang menimpanya, baik karena bencana alam maupun ulah tangan manusia sendiri. Di samping itu, ibadah qurban dalam Islam sangat jauh berbeda dengan qurban dalam agama dan kepercayaan lain. Dalam Islam, daging qurban tidak diserahkan kepada Tuhan, sebab Tuhan immaterial tidak butuh kepada zat yang bersifat material atau kebendaan. Sebagaimana difirmankan Allah dalam al-Qur’an:


“Daging-daging (unta) dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya” (Q.S. 22/al-Hajj: 37).


Terlalu berlebihan jika ada keyakinan lain yang mempersembahkan makanan dan minuman ke tengah laut, hutan belantara, gunung, pohon tua, goa dan lain sebagainya. Daging qurban dalam Islam dinikmati oleh pelaku qurban dan sebagian besar lainnya oleh fakir-miskin yang membutuhkan.


Ketika Nabi mengatasnamakan qurbannya untuk dirinya sendiri, keluarga dan semua umatnya yang tidak mampu, beliau seakan-akan menegaskan bahwa qurban adalah ibadah sosial, bukan semata ibadah individual. Dengan ibadah qurban, seorang mukmin naik ke langit bertemu Tuhannya dengan memakmurkan bumi. Jadi, sebenarnya inti qurban terletak pada individu atau seseorang sebagai makhluk sosial. Dengan kata lain, penyembelihan qurban adalah simbolik, sementara substansinya ada pada komitmen setiap diri kita untuk membangun masyarakat yang maju dan berperadaban. Bila ibadah puasa mengajak siapa saja untuk merasakan lapar sebagaimana yang dirasakan fakir-miskin, maka ibadah qurban hakikatnya mengajak mereka untuk merasakan kenyang seperti kenyangnya perut sendiri.


Banyak orang mendekatkan diri kepada Allah dengan mengisi masjid-masjid dengan berbagai kegiatan keagamaan. Ini tentu saja tidak keliru, tetapi Islam sesungguhnya juga menganjurkan untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan mengisi perut-perut yang kosong karena lapar, kepala yang kosong karena minimnya pendidikan, dan lain-lain. Suatu ketika Nabi Musa As. bertanya: “Ya Allah, dimana aku mencari-Mu?”. Allah menjawab: “Carilah Aku di tengah-tengah orang yang hatinya hancur”. Dalam sebuah hadits qudsi, diriwayatkan bahwa nanti pada hari qiyamat Allah mendakwa hamba-hamba-Nya: “Hai hamba-hamba-Ku, dahulu Aku lapar, kalian tidak memberi-Ku makanan. Dahulu Aku telanjang, kalian tidak memberi-Ku pakaian. Dahulu Aku sakit, kalian tidak memberi-Ku obat atau menjenguk-Ku”. Orang yang didakwa itu menjawab: “Ya Allah, bagaimana mungkin kami memberi-Mu makanan, pakaian, dan obat, padahal Engkau adalah Rabbul ‘Alamin, Tuhan semesta alam”. Lalu Allah menegaskan: “Dahulu ada hamba-Ku yang lapar, telanjang dan sakit. Sekiranya kamu mendatangi mereka, mengenyangkan perut mereka yang lapar, menutup tubuh mereka yang telanjang, mengobati mereka yang sakit, niscaya kamu akan mendapati Aku di situ”.

Penulis : Alamsyah Nuruzzaman
Cabang : Bandung

Read More......

QURBAN DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni`mat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus” (Q.S. 108/al-Kautsar: 1-3)

Pada ayat di atas Allah menyatakan, bahwa Ia telah memberikan nikmat yang sangat banyak kepada kita, maka kita diperintahkan untuk mendirikan shalat dan berqurban. Selanjutnya pada Q.S. 55/al-Rahmân ada sebuah kalimat yang bermakna: “Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” diulang sebanyak 31 oleh para mufassir disebut dengan ‘Arusy al-Qur’an (Pengantin al-Qur’an). Perinciannya 8 kali ketika menyelingi berbagai macam nikmat di dunia, 7 kali ketika menyelingi berbagai peringatan Allah dan masing-masing 8 kali (16 kali) ketika menggambarkan keindahan dan kenyamanan dua macam surga. Kutipan ayat di atas menggambarkan betapa hidup ini sarat dengan berbagai karunia Allah SWT. Sayangnya, seringkali kita menganggapnya sebagai angin lalu, bahkan mungkin kita tidak menyadarinya, sehingga kita lebih banyak mendikte Allah untuk selalu memenuhi kebutuhan kita, ketimbang mensyukuri nikmat itu pada jalan kebaikan yang diridhai-Nya. Begitulah sifat dan watak manusia, lebih banyak menuntut hak daripada menunaikan kewajiban.

Setiap kali memasuki bulan Dzulhijjah atau yang dikenal oleh masyarakat dengan bulan haji, teringat akan dua hal penting, dua peristiwa besar yang kemudian sangat monumental dalam sejarah umat manusia dan menjadi bagian dari syari’at Islam adalah peristiwa qurban dan ibadah haji. Hari raya qurban atau ‘Idul Adha hakikatnya adalah teguran, betapa nikmat Allah yang kita terima sungguh tak terhingga, sehingga kita diwajibkan “mengurbankan” sebagian milik kita untuk kepentingan syi’ar agama dan sebagai manifestasi tanggung jawab sosial.

Dalam catatan sejarah, ibadah qurban dan ibadah haji merupakan syari’at Islam yang sudah sangat tua, yang lahir melalui sebuah pengalaman sangat dramatis dari kehidupan Nabi Ibrahim As. dan keluarganya, sebagaimana diabadikan dalam surat al-Shaffât ayat 102 dan surat al-Hajj ayat 27. Kata qurban secara literal berarti semakna dengan taqarrub (mendekatkan). Kata mendekatkan dapat dimaknai dari dua sisi. Pertama, mendekatkan bagi yang posisinya sudah dekat. Kedua, mendekatkan karena memang posisinya sudah mulai renggang, bahkan mungkin menjauh. Dengan demikian ibadah qurban tentunya menjadi salah satu upaya mendekatkan diri kepada Allah, mereposisi keberadaan kembali di hadapan Allah.

Ibadah qurban dari satu sisi sebenarnya cukup unik. Qurban mengisyaratkan bahwa mendekatkan diri kepada Allah dapat dilakukan dengan mendekatkan diri kepada sesama manusia, khususnya mereka yang tergolong kaum mustadh’afîn. Dengan kata lain, seseorang tidak akan disayang oleh Allah jika dia tidak menyayangi sesama manusia. Seseorang tidak akan ditolong oleh Allah jika dia tidak pernah menolong sesama manusia, dan seseorang tidak akan pernah dekat dengan Allah jika dia tidak dekat dengan sesama manusia.

Ibadah qurban tidak sepatutnya dipahami hanya dalam bingkai penunaian syari’at Islam semata, tetapi harus terus digali pesan moral yang dapat kita jadikan pedoman berkiprah dan berperilaku dalam kehidupan. Ada baiknya kita renungkan sedikit dari bagian sejarah hidup Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Amad, Abu Dawud dan al-Turmidzi, bahwa setiap hari raya Idul Adha Rasulullah membeli dua ekor domba yanag gemuk, yang bertanduk, dan berbulu putih bersih. Beliau bertindak sebagai imam shalat, dan berkhutbah. Sesudah itu, beliau mengambil seekor dari domba itu dan meletakkan telapak kakinya di sisi tubuh domba seraya berkata: “Ya Allah, terimalah ini dari Muhammad”, lalu beliau menyembelihnya dengan tangannya sendiri. Kemudian beliau membaringkan domba yang berikutnya, menyembelihnya sambil berkata: “Ya Allah, terimalah ini dari umatku yang tidak mampu berqurban”. Sebagian kecil daging qurban dimakan Rasulullah bersama keluarganya, dan sebagian besarnya dibagikan kepada fakir-miskin.

Atas dasar hadits ini, para ahli hukum Islam menetapkan sebuah norma dalam berqurban, bahwa hukum ibadah qurban adalah sunnah muakkadah atau sunnah yang sangat dianjurkan. Hewan qurban sebaiknya yang gemuk, sehat, cukup usia, tidak cacat, dan penyembelihannya seyogyanya dilakukan sendiri oleh orang yang berqurban sebagaimana dilakukan oleh Rasulullah SAW.

Penulis : Alamsyah Nuruzzaman
Cabang : Bandung

Read More......

Friday, October 26, 2007

Hukum BerQurban (Superqurban Edition)

Qurban adalah penyembelihan binatang ternak yang di laksanakan atas perintah Alloh Subhanahu wa Ta’ala dengan tujuan taqarrub (pendekatan) kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala pada hari Iedul Adhha/Qurban sampai akhir hari-hari tasyriq diambil dari kata dhahwah disebut awal waktu pelaksanaan yaitu dhuha (lisanul Arab 19:211, mu’jam Al-Wasith 1:537).


Alloh Subhanahu wa Ta’ala mensyariatkan berqurban dalam firmanNya, yang artinya: “Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah.” (QS. Al-Kautsar: 2). Yang dimaksud berkorban di sini ialah menyembelih hewan qurban dan mensyukuri nikmat Allah. Dan firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya: “Dan kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagian dari syi’ar Alloh.” (QS Al-Hajj: 36)


Hukumnya adalah sunnah muakkad, bagi yang mampu, sebagaimana hadits beliau riwayat Anas radhiallaahu anhu, bahwa Nabi ShallAllohu alaihi wa salam berkurban dua kambing yang bagus, bertanduk, beliau menyembelih keduanya sendiri dengan tangan beliau, menyebut nama (asma Alloh) dan bertakbir. (HR: Al-Bukhari dan Muslim). Adapun orang yang menghukumi wajib dengan dasar hadits, yang artinya: “Siapa yang memiliki kemampuan namun tidak berkurban, maka jangan sekali-kali mendekati masjidku.” (HR: Ahmad dan Ibnu Majah).


Hadits ini derajatnya dha’if dan tidak bisa dijadikan hujjah, karena ada perowinya yang dha’if yaitu Abdullah bin Iyasy sebagaimana diterangkan oleh Abu Daud, An-Nasa’i dan Ibnu Hazm (Ibnu Majah 2: 1044, Al-Muhalla 8:7).


Imam Syafi’i berkata: Andaikan berkurban itu wajib maka tidaklah cukup bagi satu rumah kecuali mengurbankan setiap orang satu kambing atau untuk tujuh orang satu sapi, akan tetapi karena tidak berhukum wajib maka cukuplah bagi seorang yang mau berkurban jika menyebutkan nama keluarga pada kurbannya … dan jika tidak menyebut-kannya pun tidak berarti meninggalkan kewajiban (Al-Umm 2: 189). Para sahabat kami berkata “Andaikan kurban itu wajib maka tidaklah gugur (kewajiban itu) jika kelewatan waktunya, kecuali dengan diganti (ditebus) seperti shalat berjamaah dan kewajiban lainnya, para ulama madhab Hanafi juga sepakat dengan kami (madhab Syafi’i) bahwa kurban tidak berhukum wajib (Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzdzab: 8: 301) (Sumber Rujukan: Min Ahkamil Udhiyyah, Asy-Syaikh Al-Utsaimin)

Penulis : Alamsyah Nuruzzaman
Cabang : Bandung

Read More......

Wednesday, October 24, 2007

Jakarta Bersuara : "Bangkit & Suarakan" Stop Pemiskinan !!

Jakarta - Setelah sukses mencetak rekor dunia di Guinness Book of Record pada tahun 2006, aksi Kampanye Bangkit dan Suarakan Stop Pemiskinan untuk peringatan hari anti Pemiskinan Dunia kembali digelar di pertengahan Oktober 2007.

Rabu (17/10) pagi, ratusan orang berdatangan ke Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat untuk mengikuti aksi tersebut. Puluhan Organisasi Massa (Ormas) pun ikut serta dalam aksi yang juga tercatat dalam Kampanye dengan massa terbanyak selama 24 Jam. Tak ketinggalan dengan Rumah zakat Indonesia Cabang Jakarta yang aktif memberantas kemiskinan dengan memberdayakan masyarakat dhuafa.

Tak hanya di Jakarta, partisipasi Rumah Zakat Indonesia pun serentak dilaksanakan diseluruh kota dimana Cabang Rumah Zakat Indonesia berada. “Untuk Jakarta sendiri, kita menurunkan lebih dari 500 massa,” Jelas Dana Vega, koordinator wilayah Jakarta. Ratusan massa tersebut terdiri dari Relawan RZI dan masyarakat dhuafa binaan Rumah Zakat Indonesia.

“Bangkit dan Suarakan” tema kampanye merupakan seruan dunia untuk melaksanakan perlawanan terhadap pemiskinan yang juga menjadi tujuan pembangunan millennium (Millennium Development Goal’s/ MDG’s).

Wahyu Susilo, Project Officer MDG’s di International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) mengatakan bahwa Indonesia termasuk sebagai salah satu Negara yang masih tertinggal jauh dari pencapaian MDG’s melihat tingginya angka kematian Ibu melahirkan dan bayi, banyaknya warga kota yang masih sulit mendapatkan air berish, serta beberapa kerusakan alam.

Turut hadir, Erna Witoelar (Duta Besar Khusus PBB untuk MDG’s Asia Pasifik ), Rahmat Witoelar (Menteri Lingkungan Hidup), H. MUhayat (Walikota Jakarta Pusat), serta beberapa artis ibu kota dalam kampanye tersebut.

Menurut Erna Witoelar, Kampanye dilakukan untuk mendesak keterlibatan pemerintah lebih besar untuk menuntaskan kemiskinan, khususnya di Indonesia. Beliau juga berharap dengan adanya kampanye ini bisa menggugah masyarakat Indonesia untuk lebih peduli kepada orang – orang miskin yang membutuhkan.

Penulis : Saidurrohman
Cabang : Jakarta

Read More......

Dimas Dan Rumah Zakat Di Tabliod Wisata

Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia (JPMI) memang menarik banyak pihak untuk meliput mengingat Radar Malang menerbitkannya cukup intens. Tabloid Wisata menerbitkannya satu halaman penuh, pada halaman tiga.

Dengan mengambil judul,” Di Balik Keberhasilan Operasi Myocele. Kalau Tidak Dibantu Bagaimana Nasib Anak Saya,” begitu ungkapan orang tua Dimas. Mereka sangat berterima kasih atas bantuan Rumah Zakat Indonesia dan JPMI, sehingga Dimas telah menjalani operasi selama 3 kali tanpa biaya sepeserpun

Pada operasi ketiga Dimas telah menjalani operasi pemasangan selang di kepalanya untuk menghindari pembesaran kepala (hidrocepalus), yang diindikasikan telah terjadi. Selang tersebut ditanam di kepalanya dan dialirkan ke perut.Sehingga air dapat dibuang melalui kencing.

Sedangkan untuk benjolan di punggung operasinya masih menunggu kondisi Dimas stabil. Untuk diketahui Dimas telah menjalani serangkaian operasi. Operasi pertama dilakukan untuk pemasangan tissue expander yang ternyata ditolak karena kulitnya menderita alergi, kemudian operasi kedua dilakukan untuk pelepasan tissue expander dan pembentukan jaringan baru.

Operasi Dimas terakhir adalah untuk meluruskan punggungnya dengan cara memotong benjolan dipunggungnya meskipun resikonya sangat besar. Ibu dari bayi Dimas, Luluk mengaku pasrah.” Saya pasrah dengan semua resiko yang terjadi nanti saya serahkan kepada Allah, yang pasti saya mau punggungnya juga ditangani,ujarnya.



Penulis : Dyana Widiastuti
Cabang : Malang

Read More......

Friday, October 5, 2007

Tebar Kado Lebaran ala Batam : Pilih Sesukanya ^_^

Batam. "Wah, ambil yang mana ya ???", ujar Okvabella.
Anak asuh Rumah Zakat cabang Batam yang duduk di kelas III SD ini sibuk memandangi barang - barang yang tersedia.
Hari itu, 33 orang anak asuh memenuhi Toko milik Pak Mulyanto (donatur) yang berada di Penuin Batam.
Mereka di persilakan memilih barang yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan lebaran mereka.

Kebahagiaan terpancar dari wajah polos anak - anak yang kurang beruntung ini saat mereka di bebaskan memilih apa saja.
"Saya sedih sekali bu, saat saya mendengar ada yang mengatakan : Bolehkah saya ambil baju untuk adik saya? ", ujar bu Mul yang saya temui usai gelombang pertama ^_^
"Kenapa kita memilih konsep seperti ini adalah karena agar kado lebaran yang kita berikan benar - benar sesuai dengan keinginan anak",ujar Ridwan, Program Officer Batam.
"Lagi pula pak Mul memberikan harga yang sangat miring untuk Rumah Zakat".
Sebanyak 265 anak asuh yang mendapat kado lebaran ini datang bergelombang ke lokasi dengan di koordinir oleh Korwil dan Rumah Zakat

Ditemui di lokasi, pak Mul yang sehari sebelumnya mengundang dan mengadakan acara pilih kado sepuasnya bagi 20 orang anak asuh Rumah Zakat ini mengatakan bahwa kegiatan ini sangat mengena bagi anak - anak karena akan sangat sesuai dengan keinginan mereka.
"Mereka bisa ambil sepatu, baju atau apapun yang mereka inginkan, namun dengan harga yg sudah d sesuaikan",ujar ayah dari 2 orang anak ini.

Berbeda memang gaya tebar kado lebaran Batam tahun ini.
Namun yang pasti semua kami persembahkan untuk anak asuh, agar kebahagiaan mereka benar - benar sempurna di hari yang fitri.
Jika anda berada di sana, bersama mereka... hati anda juga akan sangat bahagia.
Sobat Zakat ... Ceria Mereka adalah sumber mata air kebahagiaan yang tak pernah berhenti

by : antz

Penulis : Hariyanty Thahir
Cabang : Batam

Read More......