Kemah Juara sebagai salah satu agenda tahunan Rumah Zakat Indonesia dalam rangka pembinaan reguler Kids Learning Center (KLC) yang diadakan bagi seluruh anak asuh akan segera digelar. Awal bulan Juli nanti perhelatan akbar ini akan diadakan di seluruh regional Rumah Zakat Indonesia di tanah air. Sambil menyosong moment akbar ini marilah kita coba menengok kembali jejak Kemah Juara di tahun sebelumnya.
Kemah Juara sendiri mulai ada tahun 2007, karena sebelumnya namanya adalah SuperCamp. Pertama kali diadakan pada tahun 1998 ruang lingkup SuperCamp masih sangat sempit, masih terbatas di beberapa daerah dan kota besar. Tahun pertama diadakan di Cicabe Cicalengka Jawa Barat dengan jumlah anak asuh yang masih 50 orang.
Pada tahun 2002, Bandung menjadi tuan rumah pelaksanaan Super Camp. Saat itu jumlah anak asuh yang mengikuti SuperCamp juga masih sangat sedikit. Hanya berjumlah 103 anak asuh dari 12 cabang Rumah Zakat yang saat itu sudah ada. Selain itu belum ada titik tekan akan focus dimana Kemah juara, tidak seperti Kemah Juara 2008 yang ditekankan pada adalah kreativitas dan kemandirian.
Dari tahun ke tahun pelaksanaan SuperCamp makin berkembang, baik dari segi pelaksanaan, konsep acara, diversifikasi kegiatan dan pastinya jumlah anak asuh yang terlibat. Dari 2002 hingga 2006 jumlah anak yang terlibat meningkat hingga lebih dari 37 kali lipat. Di tahun 2006 jumlah anak asuh yang dilibatkan mencapai 3842 anak. Masih mengusung nama SuperCamp, program tahun 2006 ditujukan untuk menciptakan anak sholeh, kuat dan pantang menyerah.
Menurut Manager Educare Heny Widiastuti ada moment yang sangat lucu kala pertama kali SuperCamp diadakan.” Mengenang pelaksanaan tahun sebelumnya pastinya banyak sekali moment yang sangat berharga. Saya ingat waktu itu anak-anak gatal-gatal semuanya karena tubuh mereka kena ulat bulu, akhirnya kami bedakin jadi putih – putih semua tubuh mereka, maklum waktu itu kempingnya di bawah pohon jambu kelutuk,” kenangnya.
Pelaksanaan Kemah Juara pun tidak lagi diadakan per cabang namun beberapa cabang menyatu. Wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang dan Cirebon misalnya mengadakan per regional Jabotabek atau saat itu disebut regional I. Juga beberapa daerah di Jawa dan DIY yang disebut regional II serta cabang di pulau Sumatera sebagai regional III.
Pelaksanaan Kemah Juara regional satu diadakan di Bumi Perkemahan (Buper) Kiarapayung Jatinangor Sumedang. Sedangkan untuk regional II Kemah Juara diadakan di empat tempat yang berbeda, antara lain di Jogjakarta, Serang, Solo dan Surabaya yang menyatu dengan Malang.
Tak kalah menariknya pelaksanaan Kemah Juara yang diadakan di regional III yang terdiri dari anak asuh dari cabang Aceh, Medan, Padang, Pekanbaru dan Palembang. Dilaksanakan di cabang masing- masing pelaksanaan Kemah Juara di regional III meskipun terpisah jarak yang cukup jauh namun tidak mengurangi keceriaan dan kreativitas anak asuh. Jumlah total anak asuh yang terlibat pada Kemah Juara 2007 sebanyak 4.138 anak dari target 7.250 anak asuh secara nasional.
Pelaksanaan Kemah Juara tahun 2007 sendiri menekankan kepada peningkatan PQ (Play and Physical Quotient). Hal ini di latarbelakangi beberapa realita yang ada antara lain:
1. Trauma anak Indonesia atas bencana yang berkepanjangan
2. Tingkat PQ (Play and Physical Quotient) anak Indonesia yang rendah dibandingkan dengan anak-anak lain di Asia (Kompas Cyber Media, 30 Juni 2006)
3. Keprihatinan atas permainan anak tradisional yang termarjinalkan, anak lebih menyukai permainan modern yang kurang melibatkan aspek psikomotorik.
4. Kurangnya pengetahuan anak akan aspek kebersihan, dimulai dari hal yang paling sederhana, misal; mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.
Menjelang tahun ke delapan pelaksanaan Kemah Juara masih menyisakan banyak PR yang belum tergarap. Antara lain bagaimana menciptakan anak-anak yang kreatif dan mampu mandiri. Nah ...tema inilah yang kemudian diangkat pada pelaksanaan Kemah Juara tahun 2008 yang menurut rencana akan diikuti oleh 6135 anak asuh dari seluruh cabang Rumah Zakat Indonesia.
Tema yang diusung kali ini pun mengedepankan bagaimana agar anak asuh bisa mandiri dengan mengeksplorasi diri di alam bebas. Acara yang akan berlangsung awal Juli ini mengambil tema ” Anak Indonesia Kreatif dan Mandiri,” pelaksanaan Kemah Juara tahun ini lebih dipersiapkan dengan baik, antara lain dari segi timing, tujuan dan acara-acara yang diadakan juga lebih high edukatif.
Harapannya Kemah Juara tahun 2008 akan mampu menciptakan anak- anak yang mampu menciptakan kreativitas yang tinggi dan mandiri baik di masa edukatifnya sebagai anak asuh Rumah Zakat maupun ke depannya ketika dia dewasa dan berbaur dengan komunitas masyarakat yang majemuk.***
Newsroom/Pusat
No comments:
Post a Comment