Friday, January 30, 2009

Rumah Bersalin Gratis Hadir di Lampung


Memori LBG Bandar Lampung. Januari 2009.

Alhamdulillah telah Lahir Bayi LBG RZI Bandar Lampung yang ke 3, yang merupakan anak ke 4 dari 4 Bersaudara (3 Laki dan 1 Perempuan) dari Pasangan Agus Budi dan Rika Herawati pada hari Selasa 20 Januari 2009 Pukul 09.30 WIB dengan Berat 3,5 Kg dan Panjang 48 Cm yang berkelamin Laki-Laki.

Karena padatnya agenda dalam tur Kampung Sehat di Bandar Lampung, maka PO RZI Bandar Lampung (Suhendro Prihandono) pada Senin Malam 26 Desember 2009 memberikan santunan LBG sebesar Rp. 550.000 kepada Ibu Rika, yang merupakan biaya persalinan selama di tempat Praktek Bidan Siswati Muchlis, Sukabumi, Bandar Lampung. Selain mendapat santuan uang tunai tersebut, juga diberikan bingkisan Tas LBG yang di dalamnya terdapat 4 Kaleng superqurban (3 Sapi dan 1 Kambing).

Ibu Rika dan keluarga sangat senang sekali atas bantuan santunan LBG (Layanan Bersalin Gratis) dari RZI Bandar Lampung. Apalagi disertai kiriman Kornet Superqurban, yang diketahui ketika berkunjung ke RZI dan brosur, sehingga berkesempatan untuk mencicipi berkah daging kurban yang dikelola RZI.

Dalam penuturannya kepada RZI, Ibu Rika menceritakan proses persalinannya yang dipermudah oleh Alloh Swt, apalagi usia kandungannya baru mencapai 35 minggu atau 9 bulan kurang 1 minggu. Setelah merasa mulai di malam hari 19 Jan 2009 maka Bu Rika segera ke Bidan Siswati, ternyata hasilnya Bayinya terlilit tali pusar jika tidak dilahirkan dalam waktu dekat maka diprediksi oleh Bidan Siswati akan sulit persalinannya secara normal bahkan kemungkinan kandungannya di atas 9 bln atau lewat bedah Cesar. Alhamdulillah dengan pengalamannya Bidan Siswati memberikan Pil rangsangan melahirkan kepada Bu Rika pada pagi harinya dan tidak lama kemudian melahirkan bayinya dengan selamat dan sehat.

Semoga Anak yang dilahirkan tersebut dapat mendapat Muslim yang Kuat, Beramal Saleh dan Profesional, Amin. Dari Ibu Rika dan suami mengucapkan terimakasih kepada RZI dan berdoa agar RZI Bandar Lampung dapt lebih berkembang dan maju lagi, Amin

Read More......

Thursday, January 29, 2009

Relawan, Tetap Semangat Bahagiakan Umat..!!


Ia mulai mengetahui relawan sewaktu ia masih study di Universitas Islam Nusantara, tertarik dengan foto-foto kegiatan yang terpampang di pamlet pengumuman penerimaan relawan. Akhirnya ia mendaftarkan diri menjadi relawan. Pada awalnya ia hanya mengikuti kegiatan relawan sebatas mengisi waktu, “ ternyata menjadi relawan tidak hanya mengisi waktu luang saja tapi perlu waktu lebih”, ujarnya.

Sekarang, senyumnya selalu menghiasi setiap kegiatan relawan, sejak masuk tahun 2005 wajah nya sangat familiar dilingkungan relawan Bandung. Pria kelahiran Kuala Tungkal-Jambi 7 Agustus 1977 ini, biasa disapa Nawawi, sekarang mempunyai tanggung jawab sebagai PIC Community Development di Kampus Relawan dan relawan pendamping di ICD Batununggal Bandung.

Kegiatan pertamanya, dikirim untuk membantu dapur umum saat banjir Jakarta 2 tahun lalu,” saya tidak hentinya menanak nasi selama 24 jam untuk disebarkan ke posko pengungsian”, kenangnya. Dan impian naik perahu karet untuk membantu warga seperti yang terpampang di pamlet menjadi kenyataan saat bergabung di relawan.

Meskipun kegiatan direlawan harus memerlukan waktu luang, bahkan tidak jarang menguras tenaga, Nawawi masih bisa merasakan keceriaan, “yang menjadi nyaman di relawan itu, keakraban dan kekompakan antar anggota, bahkan seperti keluarga sendiri”, kata putra bungsu dari 7 bersaudara ini.

Mengemban tugas sebagai PIC com dev, Nawawi diharuskan aktiv mengajak relawan lainnya untuk mengikuti pelatihan yang diadakan di kampus relawan setiap pekan, dan nantinya akan menjadi pendamping mustahik.

Banyak pelajaran dan pengalaman yang didapat direlawan, “relawan itu menjadikan saya sebagai orang yang selalu dibutuhkan masyarakat”, katanya. Ada kerinduan tersendiri bila lama tidak melakukan aksi sosial. Nawawi mempunyai prinsip yang membuatnya merasa nyaman, meski suka duka selalu mengiringi, “memberi bantuan untuk orang lain tidaklah merugi, namun akan menjadi tabungan yang suatu saat akan bisa mengambil simpanan itu”, ungkap pria penggemar main bola ini.(yud)

Read More......

Wednesday, January 28, 2009

Zooara: Berpetualang, Bermain dan Belajar


Siapa bilang belajar harus hanya di meja sekolah...?

Semua bagian dunia ini adalah universitas bagi setiap pengembara yang sedang berusaha membuka loker-loker makna. Langit yang biru, awan yang putih, tanaman yang hijau, satwa yang beraneka ragam, bahkan kekaguman yang kita rasakan adalah sumber pelajaran.

Demikianlah kira-kira filosofis dari agenda SD Juara Cimahi: ZOOARA, Berpetualang, Bermain dan Belajar. Program ini bagian dari kegiatan filed trip bulanan siswa untuk tambah bersyukur pada Allah, mengakui kebesaran Allah, bertambah wawasan dan ilmu, serta kebersamaan dalam suara yang padu.

Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoologizal Garden) dijadikan sebagai lokasi kunjungan pembuka di tahun 2009 ini. Tentu saja, siswa SD Juara hanya hanya rekreasi, bermain gembira, tetapi juga menemukan hal-hal yang baru bagi dunia mereka serta belajar tanpa batas pagar.

Lebih dari 60 jenis hewan dikunjungi oleh siswa SD Juara. Acara yang diberangkatkan jam 09.10 WIB serta memulai petualangan jam 10.05 WIB, telah menyimpan kesan luar biasa bagi siswa dan juga guru SD Juara. (Mungkin juga ada guru yang belum pernah masuk ke kebun binatang yah??? Atau mungkin bertemu dengan saudaranya??? hehe) Kegembiraan terpancarkan dari wajah-wajah calon pemimpin dan pembaharu (tentu tidak seperti obama).

Field Trip Zooara ini diawali dengan berkeliling kebun binatang serta mengenal lebih dalam dari setiap jenisnya. Selanjutnya, siswa memasuki museum yang menyimpan berbagai jenis hewan, telur dan rangka yang telah diawetkan. Digedung yang sama, siswa juga menyaksikan beberapa jenis ikan dalam lebih dari 15 kotak aquarium besar. Waw... subhanalloh....pokokna mah.

Tidak hanya sampai sana, siswa pun melanjutkan berkeliling danau sambil naik perahu. Tidak lama memang. Tapi dalam setiap perjalanannya siswa selalu disapa dengan ilmu (khususnya sains). Dan pada waktu bersamaan, sebagian siswa pun menikmati santap siang di pinggir danau. Mmmm... nikmaaaat. Enak enak enak...

Perjalanan belum berakhir. Setelah sholat dhuhur siswa SD Juara diajak belajar dengan mengingat kembali apa yang mereka temukan. Setiap siswa diberi lembar LKS untuk mereka kerjakan. Hasilnya, kami menemukan pemandangan yang luar biasa. Inilah namanya belajar dari dan di alam.

Sebelum petualangan berakhir, siswa SD Juara disempatkan melihat-lihat hasil karya di Pasar Seni Taman Sari. Menakjubkan, mudah-mudahan siswa pun termotivasi untuk membuat karya dahsat melebihi karya Da Vinci.

Lalu, petualangan pun berakhir. Siswa kembali ke sekolah dengan membawa sejuta cerita dan makna. Tapi belajar belum berakhir... insya Allah untuk waktu yang nanti akan hadir ...

Read More......

Nanda: Omzet Usahanya naik berkat KUKMI



Septia Trinanda tertawa lepas saat difoto oleh tim RZI yang berkunjung kewarung orang tuanya di kawasan Jl Bahari no 38, Rt 04, Rw 03, Kel Ulak Karang Selatan,Kec Padang Utara, kota Padang. Nanda yang mandiri dengan usahanya sendiri yakni menjual aksesori-aksesori yang diminati oleh sejumlah kaum ibu-ibu dan remaja puteri ini terbilang masih muda. Gadis kelahiran Padang 1990 ini optimis berjualan aksesori wanita ini door t door alias jemput bola. Sasarannya adalah perkumpulan ibu-ibu di perkantoran, arisan, pertemuan PKK.

Program KUKMI ini diketahui Nanda dari seorang temannya dan tertarik karena sistem KUKMI tidak sama dengan koperasi lainnya. Kendala yang Nanda temukan terkadang sulit untuk meminta izin untuj jualan dikantor kecuali ada kenalan orang dalam. Biasanya Nanda mulai jualan mulai pukul 09:00-14:00 WIB dengan omzet yang naik Rp 10,000,-/harinya dari kondisi ketika belum menjadi nasabah KUKMI. Modal dari KUKMI ini bisa menambah koleksi aksesori jualan Nanda sehingga makin banyak pilihan jenis yang akan dibeli oleh pelanggannya.

Read More......