Saturday, March 28, 2009

Upadate Situ Gintung


Banjir Bandang yang melanda Situ Gintung Desa Cirendey Kecamatan Ciputat pada Jumat (27/3) pukul 04.00 WIB itu kini telah memakan korban 58 orang meninggal dunia, 72 orang hilang, dan ratusan rumah warga hancur. Data ini diperoleh dari posko pusat informasi, ketika enam orang Relawan Rumah Zakat tiba di tempat kejadian pada pukul 16.00 WIB. Sebagai lembaga sosial yang peduli kepada masyarakat, RZI melalui program Youth Carenya akan terus berusaha membantu sekuat tenaga membantu korban bencana ini.

Relawan Rumah Zakat tampak antusias dan empatik membagikan 200 kaleng kornet, lima pasang sepatu bot, 20 sarung tangan, 50 polybag, dua buah pacul, dan uang sebesar Rp. 500 ribu. Selain itu pada relawan bersama PMI menyisir seluruh RW untuk mendata seluruh masyarakat sekitar dari pukul 22.00 sampai 24.00 WIB. Raung tangis para korban terdengar kencang ketika melihat anggota keluarganya terbujur kaku meninggal di pembaringan. Relawan hanya dapat menenangkan hati mereka.


“Kini yang dibutuhkan mereka adalah tim medis mobile dan relawan dapur umum”, ujar Muhammad Faiz (Comdev), sambil peluh mengusap keringatnya.

Beliau menambahkan, empat orang relawan berada di lokasi bencana hingga sekarang dan InsyaAlloh siang ini kami akan kembali mengerahkan relawan untuk membantu para korban bencana.

mari bergabung bersama kami untuk membantu mereka dengan menyalurkan bantuan melalui no rekening:

No.Rek : 377-100-1555
Bank Permata Cabang Syariah Buah Batu a.n Yayasan Rumah Zakat Indonesia

No.Rek : 125-00155-55
Bank Syariah Mandiri a.n Yayasan Rumah Zakat Indonesia

No.Rek : 132000-481-974-5
Bank Mandiri a.n Yayasan Rumah Zakat Indonesia

No.Rek : 094-301-6001
BCA a.n Yayasan Ummul Quro

No.Rek : 5200-100-131-005
Bank Niaga Syariah a.n Yayasan Rumah Zakat Indonesia

No.Rek : 009-24-95-53-0
Bank BNI Syariah a.n Dompet Sosial Ummul

No.Rek : 101-00361-15
Bank Muamalat Indonesia a.n RZI QQ SBU Qurban


Dan mengkonfirmasikannya melalui http://rumahzakat.org/konfirmasi_pembayaran.php .

Semoga setiap kepedulian kita, dicatat sebagai amal baik oleh Allah swt.. amiin ya Rabbal Alamiin.

Read More......

Friday, March 27, 2009

Relawan Tangerang berangkat kelokasi bencana



Tangerang bergerak, sore ini tepatnya pukul16.00 wib 5 relawan ERT Tangerang yang langsung dikomandoi Comdev Officernya bergerak menuju lokasi bencana di situ gintung ciputat Tangerang dengan menggunakan Mobil Klinik Telkomsel.

Rencananya Mobil Klinik ini akan menjadi Basecamp relawan Rumah Zakat Indonesia dalam menyalurkan bantuan dilokasi bencana.

dari informasi relawan yang telah lebih dulu berada dilokasi, saat ini sangat dibutuhkan kantung mayat, sepatu boot, ambulance untuk mengantar jenazah ke kampung halamannya, karena banyak korban adalah mahasiswa UMJ yang kost disekitar lokasi bencana.


Direncanakan besok Relawan Rumah Zakat Tangerang dan Jaksel akan membuka posko kesehatan. Besok siang akan diberangkatkan kembali rombongan relawan tahap dua untuk melengkapi personil disana.

Sampai sore ini dikabarkan korban mencapai 49 orang Demikian informasi yang dapat disampaikan, kami akan infokan terus perkembangan dilokasi bencana dengan nara sumber para relawan kita disana.

Read More......

Thursday, March 26, 2009

Asyiknya Minum Susu Asli dari Sapi


SURABAYA (27/03) – ISO REK! Senyum Dio mengembang saat cipratan air susu jatuh di mulultnya. Padahal sebelumnya makhluk mamalia itu sempat menyemprotkan air susu mengenai mukanya dan menyambit dengan ekornya. Tapi itu tidak mengurangi semangat siswa kelas 5 SDN Tembok Dukuh III itu untuk mencicipi air susu murni asli dari sapinya sendiri.

“Ya mbak pengin ngerasain susu langsung dari sapi, ternyata sudah manis hehe,” ujar anak bertubuh tambun tersebut. Tak hanya Dio, pengalaman pertama memerah susu sapi juga tidak disia-siakan anak-anak asuh lainnya.


Sebanyak 15 anak anak asuh Rumah Zakat Indonesia korwil Bubutan Kamis (26/03) berkesempatan mengunjungi sentra pemerahan susu sapi murni di kawasan Wonocolo. Kegiatan outdoor seperti ini memang menjadi ajang pembelajaran selain buku dan bangku sekolah bagi mereka. Meski awalnya malu-malu dan takut, lama-lama mereka malah berebut untuk mencoba memerah susu tak terkecuali anak-anak perempuannya.

Titik misalnya, siswi kelas 1 SMP ini memberanikan diri untuk memegang tubuh sapi pertama kalinya di hadapan adik-adiknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar. “Keliatannya mudah, tapi gak juga karena tubuhnya licin dan airnya tidak selalu keluar banyak,” tambahnya. Hamzah Hidayat, koordinator anak asuh wilayah Bubutan mengatakan kegiatan outdoor ini merupakan salah satu pembinaan khususnya untuk pengembangan IPTEK. Melihat langsung kegiatan pemerahan susu sapi murni bisa menambah pengetahuan para siswa yang tergabung dalam program EduCare : Kembalikan Senyum Anak Bangsa tersebut.

Biasanya, pembinaan EduCare lebih banyak menekankan sisi spiritual anak. Sebelumnya, mereka juga telah diberi penjelasan oleh pemlilik sentra pemerahan susu sapi tentang bagaimana cara dan proses menghasilkan susu sapi murni. Di akhir kegiatan, mereka musti menyusun paper yang menceritakan pengalaman mereka mengunjungi sentra pemerahan susu sapi murni tersebut. _86

Read More......

Monday, March 23, 2009

Adakah Yang Bersedia membantu Ibu Kam ?



Ibu 7 orang anak ini, biasanya di sapa Bu’ Kam memiliki nama lengkap Kamisha lahir pada tanggal 2 Oktober 1954, ibu berdarah Jawa ini sehari-hari beraktifitas sebagai Ibu Rumah Tangga dan sesekali juga menerima jahitan, Suaminya bekerja sebagai Honorer di Kantor Bupati Tanjung Balai Karimun.

Dalam rentang usia pernikahan selama 29 tahun bu Kam dan Suaminya di karuniai 6 orang putri dan satu orang putra, Memiliki 2 orang menantu dari putri yang pertama dan ke tiga, serta 3 orang cucu dari putrinya yang bertama yang juga berdomisili di Tanjung Balai Karimun, sementara putri beliau yang ketiga saat ini berdomisili di Palembang Sumatera Selatan, Selain putri kedua dan ketiga seluruh anak bu Kam masih berdomisili di Tanjung Balai Karimun, sedang putri kedua beliau sekarang berdomisili di Pekanbaru Riau.




Saat ini bu Khamisa menderita tumor payudara, penyakit ini sudah dideritanya selama satu tahun belakangan ini, setelah melakukan pemeriksaan, dokter menganjurkan sebaiknya dioperasi, akan tetapi karena keterbatasan biaya operasi belum bisa dilakukan, sehingga langkah yang diambil hanya berupa pengobatan secara tradisional seperti meminum jamu, habbatussaudah, sejauh ini dengan pengobatan tradisional itu ternyata tidak ada perkembangan yang berarti bahkan ukuran tumor yang sebelumnya kecil menjadi semakin besar dari ukuran semula, kadang sesekali beliau merasakan kesakitan yang muncul tiba-tiba.

Selain gangguan fisik ibu yang memiliki putri kedua yang bekerja sebagai guru di sekolah gratis binaan Rumah Zakat Indonesia ini juga merasakan gangguan psikis akibat tumor ini sehingga sering menganggu aktifitasnya sehari-hari, sehingga adakalanya beliau menjadi lebih mudah tersinggung dan mudah sedih apalagi jika mengingat masih banyak anak-anaknya yang kecil.

Kekhawatiran dan ketakutan ibu ini cukup beralasan mengingat obat-obat yang selama ini di konsumsinya memberikan efek positif pada penderita tumor umumnya akan tetapi hal ini tidak berlaku pada beliau justru tumor beliau menjadi semakin besar.ditambah lagi dengan informasi bahwa kanker biasanya diawali oleh tumor yang semakin ganas.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dari dokter ahli bahwa pengobatan yang terbaik bagi bu Kham adalah dengan operasi, sudah berbagai macam cara yang dilakukan untuk mencari biaya operasi, kondisi suami yang bekerja sebagai pegawai honorer membuat membuat Beliau tidak mendapat asuransi kesehatan dari kantor tempat suaminya bekerja.Putri keduanya juga sudah mengusahakan mencari biaya operasi, salah satunya dengan meminjam dana di lembaga keuangan tempatnya bekerja, yaitu di LKMS. Akan tetapi karena masa kerja dan jumlah salary indah begitu putri keduanya ini biasa di panggil belum memenuhi standar minimal satu tahun sehingga marjin pengembaliannya terlalu besar mencapai 80 % dari pinjaman pokok, selain itu Indah juga berusaha meminjam di Bank-bank akan tetapi syarat agunan yang di tetapkan oleh pihak perbankan membuat usaha Indah menjadi terhenti, walau sebenarnya keluarga bu Kham memiliki sebidang tanah di Tanjung Balai akan tetapi tanah ini juga tidak bisa di jadikan angunan karena belum memiliki sertifikat sedangkan untuk mengurus sertifikat tanah ini juga memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Berdasarkan informasi dari dokter yang memeriksa bu Kham biaya operasi hingga tahap penyembuhan minimal memerlukan biaya Rp 10.000.000,- ( Sepuluh Juta Rupiah). Suatu jumlah yang sangat besar bagi bu Kham dan keluarganya.

Jika rekan-rekan bloger memiliki keleluasan rizki, silahkan untuk mengirimkan bantuannya melalui no rekening Rumah Zakat Indonesia dan mengkonfirmasikannya melalui http://www.rumahzakat.org/konfirmasi_pembayaran.php .

Semoga amal baik kita akan di beri sebaik-baik balasan oleh Allah swt.. amiin

Read More......

Tuesday, March 17, 2009

Tertuang Dalam Secarik Surat




Hanya sekedar asa yang kami miliki, tak mengapa bila.anda tak mengerti. kami pun tak kuasa menolak beban ujian dari yang maha kuasa ini. Sekedar guratan pena yang bisa kami sampaikan tuk mengucapkan Rasa terimakasih yang tak terhingga.

Minggu (15/3) pembinaan anak asuh wilayah Dapur duabelas RZI Batam kembali dilakukan. Agus Suprianto selaku mentor dalam pembinaan ini menyampaikan secarik kertas surat dari salah satu anak asuh, Ahmad Riski.

Isi dari surat yang disampaikan Ahmad Riski ini berisi tentang rasa terimakasihnya terhadap bantuan yang dia terima selama ini. Berikut sekilas isi surat yang ditujukan kepada orang tua asuhnya ini.

“kami mohon terimakasih, atas bantuan Bapak/Ibu yang diberikan kepada kami sehingga kami bisa sekolah dan membeli alat sekolah untuk menjadi anak yang pintar dan soleh. Semoga bapak mendapat pahala. Demikian sekali lagi kami ucapkan banyak terimakasih”.

Demikianlah cara anak asuh menyampaikan rasa terimakasih mereka, sederhana tapi dari hati. Sedikit dari kita tapi sangat bermanfaat bagi mereka.
Muchamad Faisal, RZI - Batam

Read More......

Monday, March 16, 2009

Beliau Menanti Uluran Tangan Kita


Jakarta (17/03). Adalah Edward A. Souhoka, seorang pasien yang divonis dokter dengan penyakit liver kronis. Telah memiliki istri dan satu orang anak.

Saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta. Dengan kondisi bagian perut yang membengkak (lihat picture). Karena keterbatasan dana, pasien kurang mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal. Sehingga sampai saat ini kondisinya belum membaik.

Keluarga pasien dalam kondisi sangat sederhana. Tinggal di Jl. Kebon Jahe Kober III/10 Rt. 007. Rw. 008 - Kel. Petojo Selatan, Kec. Gambir - Jakarta Pusat

Ketika menderita sakit tersebut, pasien di PHK dari pekerjaannya.

Alhamdulillah, Rumah Zakat Indonesia cabang Jakarta Selatan berkesempatan menemui pasien. Di ruang inap tempat pasien di rawat, Rumah Zakat Indonesia memberikan bantuan guna meringankan beban yang ditanggung pasien saat ini. Ungkap syukur mengalir lirih dari pasien saat bantuan itu diberikan.

Islam memberikan predikat tertinggi terhadap seseorang yang mentauhidkan Allah SWT. Dan pasien adalah orang yang telah dipilih Allah SWT untuk mendapatkan hidayah Nya. Dan Rumah Zakat Indonesia, sesuai visi misinya terlahir dengan semangat mencegah umat dari kekafiran.

“Syafakallah syifa’an ajilan, syifa’an laa yu ghadiru ba’dahu saqoman“ (Semoga Allah menyembuhkanmu secepatnya, dengan kesembuhan yang tiada sakit)

Read More......

Thursday, March 12, 2009

Honda Tiger Club Pontianak Kawal Mobil Klinik


PONTIANAK. Siapa bilang club motor kerjaannya cuma tawuran dan ugal-ugalan? Tiger Motor Club Pontianak ini beda, mereka sangat senang ketika diajak untuk mengawal konvoi mobil klinik sehat keliling dari kantor Rumah Zakat ke kantor Indosat, Rabu (11/2).

Pimpinan Honda Tiger Club Pontianak, Adi mengaku senang ketika diajak kegiatan sosial ini. “Jujur saja, kita memang kerap dicitrakan sebagai anak muda kriminal, tapi dengan kegiatan ini kita ingin menunjukan bahwa kita tidak sejahat yang masyarakat kira,” ujar Adi yang ditemui di halaman kantor Rumah Zakat.

Pagi itu sekitar 30 motor Honda Tiger berseragam kuning beriringan mengawal mobil klinik dan tanjidor melayu. Konvoi juga dikawal Satlantas Poltabes Pontianak. Kasatlantas Poltabes Pontianak, Giono memberikan apresiasi dan dukungannya terhadap akivitas mobil klinik ini, malah beliau siap membantu memberikan pengawalan jika suatu saat mobil klinik membutuhkannya.

Jadi.. ga ada alasan untuk tidak mengajak mereka bekerjasama.

Iman Sulaeman-Pontianak

Read More......