Thursday, March 29, 2007

200 Paket Sembako & 180 Pasien

BANDUNG. Rumah Zakat Indonesia cabang Bandung menggelar pembagian sembako serta pemeriksaan dan pengobatan kesehatan gratis untuk warga di sekitar lingkungan perumahan Parahyangan Rumah Villa (PRV) yang berlokasi di Jl. Ters. Geger Kalong Hilir Bandung. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama dengan DKM Al Firdaus serta Paguyuban penghuni PRV.


Dalam aksi ini sebanyak 200 paket sembako berhasil terdistribusikan kepada warga kurang mampu yang tinggal di sekitar PRV, masing-masing warga mendapatkan paket yang berisi beras, mie instan, serta kornet Superqurban. Selain itu 180 pasien pun mendapatkan layanan pemeriksaan dan pengobatan dari tim medis Rumah Zakat Indonesia.

Diharapkan aksi ini menjadi salah satu bukti bahwa kehidupan kompleks perumahan itu tidak selamanya diasosiasikan dengan individualisme yang tinggi. Rumah Zakat Indonesia dan paguyuban penghuni PRV menjadikan event kali ini sebagai media untuk berbaur serta berbagi empati dengan warga kurang mampu.***


Newsroom/Soleh
Bandung

Read More......

Peduli Korban Kebakaran Rumah Liar

BATAM. Puluhan penduduk Kavling Baru Punggur Blok Kenanga RW 16 telah berkumpul saat Tim Rumah Zakat Indonesia cabang Batam tiba di rumah Bidan Siska pada Minggu (25/3). Kavling Baru Punggur adalah kawasan tempat tinggal dari mantan penduduk RULI (Rumah Liar) yang penghujung bulan Februari lalu dilalap si jago merah. Kawasan ini dipilih menjadi tempat pelaksanaan kegiatan Baksos Siaga Sehat yang merupakan agenda bulanan Rumah Zakat Indonesia cabang Batam.


Banyak hal menarik yang didapati pada baksos kali ini. Berbagai pihak menunjukkan atensi yang luar biasa untuk mensukseskan kegiatan ini. Tiga orang dokter dan dua perawat ahli dari RS Awal Bros, serta 12 orang relawan Rumah Zakat Indonesia saling bersinergi dengan ibu dan pengurus RT setempat dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada warga Punggur. Ibu RT terlihat begitu semangat turut membantu sebagai petugas pemanggil pasien, sementara pak RT sibuk mengontrol seluruh kebutuhan dalam kegiatan kali ini.

Hal yang paling menarik adalah, Bidan Siska, seorang Nasrani merelakan klinik dan rumahnya untuk dijadikan tempat baksos dan beliau pun turut pula dalam melakukan tindakan pengobatan. ”Agama bukan halangan untuk membantu orang yang berbuat baikkan?”, ujar beliau. Terima kasih bidan Siska ...

Acara yang berlangsung sejak pukul 09.30 – 12.30 WIB ini berlangsung dengan tertib dengan total pasien tertangani sebanyak 103 pasien. Punggur adalah kawasan yang gersang, tetapi hari itu warga di sana dapat tersenyum manis karena ternyata masih ada orang – orang yang masih mempedulikan keadaan mereka.

Banyak sentuhan kepedulian lain yang dinantikan oleh warga Punggur. Misalnya saja seperti yang disampaikan oleh salah satu warga, anak – anak muslim yang berjumlah ratusan menunggu perhatian dan bantuan untuk mencari tempat mengaji. Sehingga sampai saat ini ratusan anak – anak ini terpaksa mengaji di rumah Ibu Siti yang tidak terlalu luas. ”Jika mengaji, semua ruangan penuh, bahkan sampai kamar pun digunakan juga,” ungkap beliau.

Diharapkan di masa mendatang Rumah Zakat Indonesia akan dapat memberikan program-program pemberdayaan untuk seluruh aspek dan potensi yang terdapat di daerah tersebut.***


Newsroom/Hariyanty Thahis
Batam

Read More......

Wednesday, March 28, 2007

Hadiah Terindah Untuk Donatur

BEKASI. Bertempat di Masjid Agung Bekasi Al Barkah pada Minggu (25/3), 102 anak asuh Rumah Zakat Indonesia cabang Bekasi berkumpul dalam acara tasyakur hari lahir salah satu donatur yan bernama Arias Tari Hapsari (24). Donatur yang biasa dipanggil Sari ini ingin memberi kesan yang berbeda dihari istimewanya dengan berbagi kebahagiaan bersama anak-anak asuh.


Suasana bahagia bercampur haru mengiringi acara yang berlangsung pukul 09.00 – 12.00 WIB ini, dengan beberapa rangkaian acara mulai dari penyerahan beasiswa untuk seluruh anak asuh, pelaksanaan mentoring, serta ditutup dengan renungan. Serah terima beasiswa dilakukan oleh Sari kepada Noviani, anak asuh Sari yang rangking 1 serta bercita-cita menjadi dokter. Hingga kini Sari sendiri telah memiliki dua orang anak asuh.

Anak-anak asuh mendoakan agar Sari senantiasa diberikan kesehatan serta rizki yang baik, sebuah hadiah terindah yang diterima Sari dari anak asuhnya.***


Newsroom/Maya Shafira
Bekasi

Read More......

Monday, March 26, 2007

Tangan dan Kaki Samantha Membiru....(Part 1)

Orang tua mana yang tak sedih mendengar vonis penyakit yang di derita anaknya. Tri Maria (23) tak bisa menahan tangis ketika menceritakan kondisi anaknya kepada salah seorang donatur Rumah Zakat Indonesia. Samantha Zavirah Salma (2) putrinya. Kondisi tubuh bayi manis ini kian hari kian membiru. Pertumbuhannya pun sangat jauh berbeda dengan bayi seusianya.

Samantha ia biasa disapa, divonis menderita kelainan jantung. Sang ayah, Rudi Hartono (25) mulai menyadari hal itu ketika beberapa pekan lalu kuku jari tangan dan kaki putrinya tersebut membiru. Atas saran salah seorang tetangganya dan berbekal uang pinjaman karena keluarga yang tinggal di sebuah rumah kontrakan di Perum Inkopad Blok A3 No.6 Desa Cibunar Parung Panjang, Bogor ini tergolong keluarga yang tidak mampu, kedua orang tua tersebut membawa putrinya ke dokter spesialis anak di sebuah Puskesmas di Lenteng Agung Jakarta Selatan.

Oleh dokter, Samantha dirujuk ke RSCM karena dipastikan ada kelainan pada jantungnya. Mendengar hal tersebut, Rudi maupun Tri hanya bisa menangis dan pasrah mengingat biaya yang akan dikeluarkan nantinya pasti akan sangat besar tak bisa bergantung pada penghasilannya sebagai karyawan kontrak di sebuah pabrik di tangerang yang setiap bulan juga digunakan untuk membayar cicilan hutang.

Hingga saat ini Samantha belum dibawa ke rumah sakit mengingat kedua orang tuanya tidak mampu karena tidak memiliki biaya. Sedangkan setiap bulan, Rudi juga harus mencicil sejumlah besar pinjaman yang dilakukannya ketika sang Istri melahirkan.

Pasangan ini sangat berharap bantuan dan uluran dari para donatur...

Penulis : Saidurrohman
Cabang : Tangerang

Read More......

Thursday, March 22, 2007

Motor Boat untuk Nelayan Korban Tsunami

ACEH. Sejumlah 2 unit mesin boat Yamaha Type Enduro akhirnya tiba di Banda Aceh. Mesin boat seharga Rp. 22 jt per unit ini diperuntukkan kepada mitra program pemberdayaan ekonomi Nelayan korban tsunami Aceh yang tinggal di Lhoknga – Leupung, Aceh Besar.


Ansari dan Tengku Zamzami adalah penerima mesin boat tersebut yang merupakan donasi dari salah satu mitra luar negeri Rumah Zakat Indonesia yaitu YSAK-Sapura dari Malaysia. Namun, boat yang telah dilengkapi mesin ini belum dapat langsung melaut karena menurut nelayan saat ini belum memasuki musim melaut. Menurut Koto selaku Project Manager Boat, “Bulan ini nelayan belum mau untuk melaut karena masih musim timur, nelayan baru akan melaut pada musim barat yang akan terjadi pada bulan April. Pada musim timur, ikan-ikan jarang ada, ini akan mengakibatkan kerugian besar bagi nelayan jika tetap melaut “ ujar Koto yang baru saja menjumpai mitra boat di daerah Lhoknga Leupung. Koto harus menempuh 1 jam perjalanan dari kantor cabang Aceh menuju lhoknga leupung yang lokasinya di pesisir pantai tersebut. ***


Newsroom/Teuku Farhan
Aceh

Read More......

1700 Tambahan Nutrisi Anak & Balita di Surabay

SURABAYA. Berawal dari fenomena balita rawan gizi yang kasusnya semakin banyak bermunculan, maka dilaksanakan Pelatihan Manajemen Penanganan Balita Gizi Buruk pada Minggu (18/3) yang merupakan hasil kerjasama antara Rumah Zakat Indonesia, PKK Surabaya, serta LSM Perempuan Cinta Hidup Sehat. Pelatihan ini menghadirkan pemateri dr. Benny Sugiharto, M.Ph. Selaku ketua gerakan Gizi Jawa Timur, sedangkan para peserta adalah kader-kader PKK dari 31 Kecamatan di Surabaya.


Sebagai salah satu realisasi program PKK untuk meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat, maka pada Selasa (20/3) dilakukan serah terima 1700 sachet susu PAN-ENTERAL yang diwakili oleh Nur Effendi selaku Branch Manager Rumah Zakat Indonesia cabang Surabaya dan Ibu Nursam selaku Wakil II PKK Surabaya. PAN-ENTERAL yang merupakan nutrisi lengkap untuk bayi dan anak-anak, akan didistribusikan ke 31 Kecamatan di Surabaya. Rumah Zakat Indonesia akan mengintegrasikan pendistribusian nutrisi tambahan ini dengan program Siaga Sehat yang merupakan program kesehatan yang secara rutin dilaksanakan oleh lembaga.

Diharapkan kasus anak dan balita dengan gizi buruk di Surabaya akan dapat diminimalisir melalui kegiatan tambahan nutrisi yang berkelanjutan.***


Newsroom/Wahyu S.
Surabaya

Read More......

Wednesday, March 21, 2007

Misteri Dibalik “Partus” Ny. Rasitem…hi…hi…hi…

Jakarta (21/03). Selasa kemarin adalah hari yang bersejarah, dua bayi mungil berhasil di bantu persalinannya di RBG Jakarta. Setelah bayi “Aisyah” berhasil di bantu, selang 12 jam seorang bayi laki-laki yang sehat berhasil dibantu persalinannya oleh para kru RBG Jakarta dari rahim Ny.Rasitem.

Ada sesuatu hal yang harus Sobat Zakat ketahui tentang proses “partus” (persalinan) Ny.Rasitem. Begini Ceritanya :

Ny. Rasitem adalah istri dari bapak Sarifudin, mereka memiliki 4 orang anak yang kesemuanya dibantu proses persalinannya oleh “dukun Beranak” di kawasan rawa badak. Keluarga pra sejahtera ini hanya mengandalkan kerja serabutan, pak Sarifudin sudah menganggur sejak 3 tahun lalu.

Berawal dari informasi tentang RBG dari salah seorang amil, Ny.Rasitem memberanikan diri untuk mendaftarkan dirinya untuk bersalin di RBG Jakarta, padahal sebelum mendaftar di RBG ibu 4 anak ini telah memeriksakan kehamilannya kepada bidan puskesmas dan “dukun beranak” atas bantuan dana para tetangganya. Al hasil dari pemeriksaan tadi, mereka (bidan puskesmas dan “dukun beranak”) tadi menyimpulkan bahwa Ny.Rasitem akan melahirkan anak kembar, karena terdapat dua denyut jantung yang terdengar di rahim Ny.Rasitem.

Setelah resmi mendaftar di RBG Jakarta, Ny.Rasitem di periksa sebanyak 2 kali oleh dokter klinik dan bidan RBG. Hasil pemeriksaan tidak berbeda dengan hasil pemeriksaan sebelumnya. Akhirnya bidan Ratih (RBG)menganjurkan Ny.Rasitem untuk USG guna memastikan bayi yang dikandung, karena RBG Jakarta hanya baru bisa membantu proses persalinan secara normal.

Selang beberapa minggu Ny.Rasitem kembali lagi ke RBG Jakarta dengan membawa hasil USG. Subhanallah..Sangat mengejutkan, hasil USG menyatakan bahwa Ny.Rasitem hanya memiliki satu janin bayi saja. Ditambah lagi berkurangnya ukuran lingkar perut Ny.Rasitem (yang seharusnya bertambah mengikuti umur kandungan), sungguh ini adalah kekuasaan Allah.

Alhamdulillah, dengan pertimbangan yang sangat panjang akhirnya kru RBG Jakarta bersedia membantu persalinan Ny.Rasitem dengan segala resiko yang ditanggungnya, ditambah kepercayaan Ny.Rasitem kepada RBG Jakarta untuk melaksanakan proses persalinan “pak tolong bantu saya, saya percaya kepada bapak, dan saya tidak akan menuntut kepada Rumah Zakat bila terjadi sesuatu nanti” ujar Ny.Rasitem kepada kru RBG Jakarta.

Selasa (20/03) pukul 15.40 akhirnya suara tangisan bayi laki-laki terdengar sangat keras, Ny.Rasitem berhasil melahirkan bayi laki-laki yang sehat dengan berat 3.4 kg dan panjang 48 cm. Allah maha kuasa dan kepada Allah lah kami kembali.

“ Yang pertama bersyukur kepada Allah SWT… Amiin. Pelayanan RBG memang sangat memuaskan keluarga saya. Sudah gratis, pelayanannya Bagus, Ramah, Sopan dan Bersih. Justru yang tidak gratis pelayanannya kurang. Kalau saja rumah bersalin semuanya gratis bagi yang tidak mampu, mungkin anak-anak bangsa akan hidup layak dan cerdas. Yang kaya cerdas yang miskin…………” ungkap Bapak Sarifudin (suami Ny.Rasitem) kepada kru RBG Jakarta usai persalinan bayi “Muhamad Rizki” anak ke 5 pasangan ini.

Penulis : Edisman Adiguna
Cabang : Jakarta

Read More......

Tuesday, March 20, 2007

Rumah Zakat Indonesia Kirim Kornet Untuk Manggarai

YOGYA. Rumah Zakat Indonesia cabang Yogyakarta, melalui Youth Care Department telah menyalurkan 200 kaleng kornet Superqurban kepada masyarakat muslim Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebagaimana diketahui bersama, sebagian daerah di NTT mengalami musibah tanah longsor baru-baru ini. Dan ternyata terutama di Manggarai sekaligus diterjang musibah banjir. Masyarakat di kawasan ini mayoritas adalah muslim. Sayang sekali musibah ini tidak terlalu diekspos oleh media massa.


Serah-terima kornet dilakukan oleh Youth Care Officer Fajarwaty K kepada Sekjen Ikatan Mahasiswa Muslim Manggarai (IMMM) Zakaria di kantor Rumah Zakat Indonesia Yogyakarta, Jl. Veteran 9, Jum`at (16/3). Zakaria pada kesempatan tersebut didampingi oleh tiga jajaran pengurus IMMM. Acara serah-terima ini disaksikan oleh Marketing Support Officer, Waluyo, S. Pd. I, bersama jajaran relawan Rumah Zakat Yogya. Zakaria menyatakan dirinya sangat berterima-kasih kepada Rumah Zakat atas bantuan yang diberikan untuk masyarakat Manggarai. Pihaknya sejauh ini juga telah mengusahakan untuk memperoleh sejumlah bantuan lain, seperti makanan, pakaian, dan obat-obatan dari berbagai elemen masyarakat.

“Alhamdulillah kami mendapatkan bantuan dari Angkatan Laut untuk dapat mengangkut bantuan dari Yogya ke Manggarai. Tapi rupanya jumlah bantuan belum memenuhi kuota minimal untuk pengangkutan barang. Bantuan dari Rumah Zakat ini sangat berarti untuk menambah kuota tersebut dan khususnya bagi muslim Manggarai”, ujarnya. Bencana kali ini selain tidak terekspos media massa sehingga kurang mendapatkan bantuan, dikhawatirkan juga akan mendorong terjadinya bencana baru yang jauh lebih besar, yaitu perpindahan akidah. Hal ini yang menurut Youth Care Officer menjadi bahan pertimbangan serius dalam memberikan bantuan.

“Memang penyaluran kornet Super Qurban diprioritaskan untuk lokal. Namun bukan berarti tertutup bagi daerah lain, apalagi jika kondisinya benar-benar membutuhkan. Meskipun jumlah bantuan kornet ini nominalnya sedikit, tetapi semoga tetap bisa bermanfaat bagi masyarakat yang kesusahan di Manggarai. Semoga hal ini juga bisa semakin mempererat ukhuwah kita sebagai sesama muslim”, tutur Fajarwaty.***


Newsroom/Waluyo
Yogyakarta

Read More......

450 Paket Sembako untuk Anak di Bantar Gebang

BEKASI. Walaupun hanya dengan waktu tiga hari sekolah untuk siswa setara SD dan tiga hari untuk siswa setara SMP, semangat anak – anak pemulung di Bantar Gebang ini untuk bersekolah tidak pernah pudar. Sekolah Alam Tunas Mulia Bantar Gebang merupakan salah satu sekolah alam gratis yang diperuntukan bagi anak – anak pemulung TPS Bantar Gebang . Saat ini terdapat 4 orang guru lepas yang bergantian mengajar 70 siswa SD dan SMP. Sesuai dengan konsep sekolah alam lainnya sekolah ini menerapkan konsep belajar, beribadah dan mengenal alam. Di bawah atap rumbia dan bangunan kayu anak – anak ini dengan serius mengikuti pelajaran dengan udara yang segar tapi tercium bau busuk dari timbunan sampah di sekeliling mereka Satu hal yang perlu dicontoh oleh anak Indonesia lainnya, walaupun dengan segala keterbatasan yang ada mereka tetap bercita-cita menuntut ilmu setinggi-tingginya.


Wajah-wajah kusam dan polos menyambut dengan gembira kehadiran relawan Rumah Zakat Indonesia cabang Bekasi pada Minggu (18/3) di Sekolah Alam Tunas Mulia Pangkalan 2, Kelurahan TPS Bantar Gebang Bekasi . Tangan kecil mereka menggandeng para relawan untuk beristirahat di sekolah mereka setelah melewati perjalanan yang cukup jauh sedangkan yang lainnya membantu menurunkan 450 paket sembako yang terdiri dari beras, susu, dan mie instan yang akan diberikan kepada para siswa. Serah terima sembako ini diberikan oleh Wawan Carwan koordinator relawan cabang Bekasi kepada Juwarto selaku pengawas yang disaksikan oleh pak Nadam kepala selaku Sekolah Alam ”Tunas Mulia”. ”Selamat jalan Kakak, Allahu Akbar!” teriak anak-anak pemulung Bantar Gebang melepas kepergian relawan Rumah Zakat Indonesia yang telah belajar , bermain dan bergembira bersama mereka sejak pagi hari. ” Tetap semangat adik-adik ...” ***


Newsroom/Maya Shafira
Bekasi

Read More......

Aksi kemanusiaan di Malang

MALANG. Tim kesehatan Rumah Zakat Indonesia cabang Malang melakukan kunjungan ke Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Kunjungan ini bertujuan untukmemberikan pelayanan sosial bagi warga setempat. Aksi yang dilaksanakan meliputi: aksi siaga sehat, siaga sandang dan aksi pendistribusian superqurban.


Acara yang berlangsung di balai RW I kelurahan Sukun itu mampu menarik atensi 111 warga, yang melampaui target yang dicanangkan panitia, yaitu sebanyak 100 orang. Kelebihan jumlah peserta itu, menurut Dede Abdul Rozak selaku penanggung jawab kegiatan disebabkan karena ada sebagian peserta yang memanfaatkan satu kupon untuk dua paket layanan. Kondisi ini biasanya terjadi pada sebuah keluarga yang membawa lebih dari satu orang pasien.

Aksi siaga sehat dibuka secara resmi oleh Branch Manager Rumah Zakat Indonesia cabang Malang, Asep Jaelani pada pukul 08.00 WIB yang diilanjutkan dengan acara inti Siaga Sehat. Warga yang telah memegang sebuah kupon undangan dipersilakan untuk melakukan registrasi. Setelah melakukan registrasi, calon pasien diperiksa tensi darahnya serta diagnosis awal. Tahap selanjutnya adalah pemeriksaan inti yang ditangani oleh dr. Eva dan dr. Lilik. Selanjutnya adalah pengambilan obat yang telah diverifikasi sesuai resep yang telah dituliskan. Pos ini ditangani oleh 4 orang relawan.

Setelah peserta selesai mengikuti layanan Siaga Sehat, mereka kemudian diarahkan untuk mendapatkan pelayanan aksi Siaga Sandang. Pada tahapan aksi kedua ini peserta difasilitasi paket pakaian layak pakai yang didistribusikan secara gratis. Uniknya dalam stan ini, Ibu RW setempat juga ikut menjaga stan, Alhasil suasana di stan ini begitu guyub.

Alur berikutnya, peserta diarahkan ke stan penyaluran kornet Superqurban yang banyak menuai raut ketakjuban para peserta. Sebagian diantara mereka menyiratkan apresiasi nggumun (jawa: heran). "Kok bisa ya daging kurban dikalengkan," ungkap sebagian dari mereka. Tepat pukul 12.00 WIB acara ditutup. Penyelenggaraan acara pelayanan sosial di desa Sukun meninggalkan kenangan berjuta pesona, pesona ukhuwah yang semoga tak lekang ditelan masa.***


Newsroom/Purwanto
Malang

Read More......

Youth Care Yogya Baksos Di Gunung Kidul

RZI Yogyakarta melalui Youth Care Department, Senin (19/3}, mengadakan bakti sosial dan pelayanan kesehatan untuk warga di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Bertempat di Dusun Wuluh, bakti sosial yang dihadiri oleh ratusan warga berlangsung dengan semarak. Dibuka dengan sambutan dari pihak RZI dan pengajian oleh Ust. Syarpian (Relawan Yogyakarta), bakti sosial ini menyediakan pakaian layak pakai, sembako, dan juga penyaluran 150 kaleng kornet Super Qurban. Acara ini sendiri terselenggara berkat kerja sama Youth Care Department dengan BEM Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Dengan menempuh perjalanan selama dua jam, tim Relawan RZI Yogyakarta baru bisa sampai di tempat acara. Perjalanan ini sebenarnya cukup melelahkan karena jarak tempuh yang mencapai 75 kilometer dari kantor RZI Yogyakarta, dan juga kondisi jalan yang berliku dan naik-turun dengan tikungan tajam. Bahkan seorang relawan sempat muntah karenanya. Namun segala kesulitan segera sirna ketika melihat antusiasme masyarakat yang cukup besar. Ditambah lagi dengan kehadiran beberapa orang Relawan RZI Jakarta beserta Youth Care Officer-nya yang turut membantu tim dalam menyukseskan acara tersebut.

Ada peristiwa menarik sepanjang pelaksanaan pelayanan kesehatan. Dokter Famela yang merupakan Relawan Jakarta rupanya tidak bisa berbahasa Jawa, sehingga dari awal pemeriksaan kesehatan hingga akhir, Bu Dokter didampingi oleh seorang penterjemah. Meskipun demikian, semua pasien akhirnya dapat ter-cover dengan baik dan memuaskan, hingga meraih total pasien sebanyak 80 orang. Sebuah angka yang cukup besar untuk pelayanan di tempat yang sangat terisolir seperti di sana. Warga bahkan perlu melewati kebun-kebun sayuran untuk datang ke acara ini karena jauhnya tempat tinggal mereka dari tempat acara.

Ketua pelaksana acara dari BEM Farmasi UAD, Istiqomah, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada RZI Yogyakarta yang diwakili oleh Youth Care Officer, Fajarwaty K. Menurutnya, acara berjalan dengan baik dan meriah adalah hasil dari kerja sama yang baik antara kedua belah pihak. Istiqomah sangat mengapresiasi Relawan RZI Yogyakarta yang kali ini menjadi mitra dalam mengelola desa binaan BEM Farmasi UAD tersebut. Di akhir acara, seluruh relawan yang hadir dijamu dengan makan siang oleh warga dan foto bersama.(*)

Penulis : Waluyo
Cabang : Yogyakarta

Read More......

Program Makanan Tambahan di daerah miskin

Aceh - Indonesia saat ini tidak luput dari masalah gizi buruk yang dialami oleh sebagian warga miskin yang sulit memperoleh makanan bergizi. Ibu hamil dan menyusui serta anak-anak yang sedang tumbuh berkembang menjadi sasaran utama dalam pemanfaatan makanan bergizi. Khususnya ibu-ibu yang sedang hamil maupun menyusui, karena saat - saat ini merupakan saat - saat yang rawan bagi si bayi. Pada saat itulah makanan yang bergizi sangat diperlukan agar si bayi dapat tumbuh sehat.

Rumah zakat indonesia pun turut berpartisipasi dalam menggalakkan program pemerintah menuju indonesia sehat 2010 melalui program Health Care. Pada sabtu (17/03) kemarin, rumah zakat indonesia cabang aceh menggelar PMTAS ( Program Makanan Tambahan untuk Siswa ) yang bertempat di Desa Lambada Kec. Ingin Jaya - Aceh Besar. Kegiatan pertama berlangsung di SD Lamjampok. Sejumlah 108 anak dari kelas 1-6 SD Lamjampok disuguhi bubur kacang hijau, buah dan roti di sela-sela kegiatan belajar.

Berdekatan dengan SD Lamjampok, tim relawan yang dikomandani oleh Riyadi ini selanjutnya menuju Posyandu "Bungong Jeumpa" masih di Desa yang sama, Desa Lamjampok. Menurut Zulkifli-salah seorang relawan- " Setelah kita survey, daerah ini memang termasuk salah satu daerah yang mayoritas penduduknya mengalami gizi buruk ". Program Makanan Tambahan ini diikuti oleh 11 orang ibu menyusui, ibu hamil sejumlah 5 orang, balita s/d 5 thn sejumlah 12 anak, bayi 0-11 bln sejumlah 8 anak dan balita 0-3 thn sejumlah 15 anak. Adapun makanan tambahan yang diberikan berupa susu bubuk lactamil u/ ibu hamil, susu bubuk lactamil u/ ibu menyusui, susu coklat u/ balita dan susu bubuk Dancow 123 u/ balita 0-3 tahun.

Program makanan tambahan ini merupakan donasi dari Bpk. Adi Siswono. Menurut Riyadi -selaku Health Care Officer-, " Selama 1 tahun ke depan setiap bulannya Rumah Zakat Indonesia cab Aceh akan mengadakan program makanan tambahan ini di tempat yang sama" . semoga amal ibadah Bp. Adi Siswono diterima dan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Amin. /far

Penulis : Teuku Farhan Alian
Cabang : Aceh

Read More......

Monday, March 19, 2007

Kepindahan Rumah Mandiri

ACEH. Jum’at (16/3), Rumah Mandiri atau Cake house (tempat pelatihan kue bagi ibu-ibu) yang lokasinya bersebelahan dengan kantor Rumah Zakat Indonesa cabang Aceh merupakan salah satu implementasi recovery project aceh dari HCI ( Human Concern International ) – Canada sudah dapat dipastikan akan segera pindah ke tempat yang baru yang bertempat tidak jauh dari lokasi sebelumnya. Rumah mandiri ini telah beroperasi lebih kurang 1-2 tahun, dan telah melatih 20 ibu-ibu yang berasal dari barak pengungsi korban tsunami. Saat ini sebagian ibu-ibu telah menerima order pembuatan kue yang hasil penjualan kuenya digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari.


Amil Rumah Zakat Indonesia cabang Aceh setelah briefing pagi di kantor langsung terjun ke lokasi Rumah Mandiri untuk memindahkan barang-barang ke lokasi baru. Barang-barang umumnya perlengkapan untuk pelatihan kue seperti oven dan alat-alat masak. Semoga ini adalah awal kemandirian rakyat Aceh pasca bencana yang meluluh lantakkan sebagian besar aspek kehidupan mereka.***


Newsroom/Teuku Farhan
Aceh

Read More......

Friday, March 16, 2007

Aksi Siaga Bencana tahap II (Mandailing)


PADANG. Aksi Siaga Bencana tahap II untuk penanganan korban gempa Sumatera Barat dilaksanakan pada Selasa (13/3) dan Rabu (14/3), masih dimotori oleh relawan Rumah Zakat Indonesia. Kegiatan Pengobatan Gratis dilakukan mulai pukul 11:12 sampai 16:05 WIB pada hari Rabu (14/3) di Jorong Kandang Malabung, Nagari Lawung Mandailing, kecamatan Salimpaung.

Kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama Unit Kesehatan Relawan dengan Puskesmas setempat, bahkan dokter berkebangsaan Perancis pun diturunkan untuk membantu aksi kesehatan gratis ini. Dokter didampingi oleh perawat Sri dan Apoteker Delvi yang tak lain adalah relawan ahli Rumah Zakat Indonesia cabang Padang. Dokter yang membawa empat temannya yang lain untuk berkunjung ke posko Siaga Bencana adalah tim dari Aceh, yakni NGO Medicine Du Monde.

Menurut informasi relawan di Jorong Kandang Mandailing sebanyak 136 rumah rusak berat namun tak ada korban jiwa akibat gempa. Menurut Perawat Pengobatan Gratis –Sri-- mengatakan, pasien yang datang berkonsultasi dan berobat ke posko ini kurang lebih sebanyak 100 orang pasien. Kebanyakan keluhan pasien adalah tekanan darah yang cenderung tinggi atau naik yang menurut diagnosa dokter mereka masih stress sehingga menimbulkan kecemasan dan ketakutan. Penyakit lainnya adalah demam dan flu, kondisi ini kebanyakan diperngaruhi oleh masyarakat yang tinggal di tenda-tenda pengungsian dan suhu daerah Salimpaung pada malam hari memang cukup dingin. Sedangkan menurut cerita para orang tua di Jorong Kandang, anak-anak mereka masih takut untuk kembali kerumah karena trauma akibat gempa 6 Maret 2007 lalu.***


Newsroom/Miralyn Afrini
Padang

Read More......

BOAT SAMAD SEGERA MELAUT

ACEH. Pasca Tsunami Aceh, 26 Desember 2004 lalu, Rumah Zakat Indonesia segera mengambil peran dalam program rehabilitasi masyarakat khususnya melalui program-program pemberdayaan ekonomi. Salah satunya dengan pemberian fasilitas usaha melalui boat yang akan sangat membantu para nelayan kembali melaut.


Selasa (14/03), Branch Manager Rumah Zakat Indonesia Cabang Aceh, Wahyudi didampingi Project Manager Boat, Rusdi Saleh Koto atau yang akrab dipanggil Koto, menyerahkan satu unit boat kepada Bapak Samad (40), salah seorang nelayan di Lhoknga-Leupung, Aceh Besar. Boat ini sendiri merupakan bentuk kemitraan antara Rumah Zakat Indonesia dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solo dan ICQ (Islamic Center Quebec ) – Canada. Samad adalah satu dari ribuan warga Aceh yang selamat dari dahsyatnya gelombang tsunami yang menyapu sebagian besar wilayah serambi Mekkah ini. Sayang, istri dan kedua anaknya harus pergi selama-lamanya karena ikut disapu gelombang tsunami. Sebuah kesedihan yang tak perlu ditambah parah dengan sulitnya bangkit berekonomi.

Sebelum mulai kembali menjalani profesinya sebagai nelayan, beberapa hari yang akan datang beliau mengundang keluarga besar Rumah Zakat Cabang Aceh untuk “Peusijuek” (Syukuran ala Aceh) atas boat yang diterima dari sumbangan ICQ dan MUI Solo yang ditangani oleh Rumah Zakat Indonesia. Samad yakin bersama nelayan Aceh lainnya, kehidupan ekonomi warga khususnya pesisir pantai akan semakin berdaya.***

Newsroom/Teuku Farhan Alian
Aceh

Read More......

Wednesday, March 14, 2007

Sikat Gigi untuk Bocah Muara Gembong

”Kita bisa sikat gigi sekarang .......” ujar salah satu bocah muara gembong sambil tersenyum. Senyum itu pun di balas dengan tawa riang anak lainnya karena selama ini kalau tidak ada sikat gigi artinya mereka tidak pernah menyikat gigi mereka. Itulah kondisi anak-anak Muara Gembong, kemiskinan membuat mereka lebih memprioritaskan untuk lebih membeli beras dibandingkan sikat gigi.

Bekasi (4/3) kembali relawan Rumah Zakat Indonesia mengadakan bakti sosial di Muara Gembong Bekasi Desa Binaan Rumah Zakat Indonesia. Bantuan dari PT. Enesis Group yang telah disalurkan terdiri dari Sikat Gigi 120 buah , pasta gigi 60 buah dan 100 botol (1 lt) air oxygen. Turut pula disebarkan 300 kaleng kornet di Rt 1, Rt 2 dan Rt 16 Desa Jaya Sakti Dusun Bagedor Kecamatan Muara Gembong Bekasi. Selain itu dilaksanakan pula pemeriksaan gratis yang terdiri dari 50 pasien, mentoring, pengajian ibu-ibu , games untuk anak-anak dan main perahu. Kegiatan ini rutin dilaksanakan 1 bulan sekali sebagai salah satu bentuk program Desa binaan Rumah Zakat Indonesia .

Kemiskinan tergambar jelas di Kampung Bagedor Kecamatan Muara Gembong. Dusun yang mayoritas pekerjaannya bertani musiman karena mereka harus mengatur jadwal bertani yang tepat kalau tidak sawah mereka akan kekeringan atau kebanjiran. Selain itu sebagian warga ada yang mengembalakan kambing dan berdagang. Dusun bagedor yang terdiri dari 3 Rt dengan rata-rata terdiri dari 70 kk setiap rtnya ini hanya memiliki SD dan SMP saja. Kemiskinan menuntut mereka lebih memprioritaskan makan dan pendidikan dibandingkan kesehatan . Belum lagi air asin yang mempertambah buruk kondisi kesehatan di Muara gembong .

Dusun Bagedor bukan satu-satunya potret buram kemiskinan di Kecamatan Muara Gembong. Seluruh enam desa di kecamatan itu memiliki ratusan rumah tangga miskin. Berdasarkan data di Kecamatan Muara Gembong, sedikitnya 3.169 rumah tangga dari sekitar 9.000 keluarga di kecamatan ini merupakan rumah tangga miskin.

Jangan berharap dapat melintas di atas jalan beraspal mulus saat mengunjungi kampung yang diapit berhektar-hektar tambak di bagian timur dan berbatas laut di bagian barat itu. Banjir yang melanda kampung ini pada awal Februari lalu, seakan melengkapi penderitaan warga. "Setiap bulan, saat air laut pasang, rumah warga di kampung ini pasti terendam air laut dan baru surut dalam 1 bulan apalagi bila ada banjir ," kata wawan koordinator relawan Rumah Zakat Indonesia cabang Bekasi .

Muara Gembong adalah kecamatan di ujung utara Kabupaten Bekasi. Kecamatan ini termasuk dataran rendah sehingga kerap kebanjiran saat Sungai Citarum atau kali lainnya meluap. Bahkan, ketika air laut perairan Laut Jawa pasang, sejumlah desa di pesisir Muara Gembong nyaris merata terendam air laut.

Jarak dari Kota Bekasi ke kecamatan ini cuma 74 kilometer, tetapi dibutuhkan waktu sekurang-kurangnya dua jam berkendara sepeda motor. Jalan berlubang dan mirip kubangan mewarnai perjalanan. Hal inilah yang memperlambat berkembangnya kecamatan Muara Gembong.(sumber : kompas)

Penulis : Maya Shafira Dewi
Cabang : Bekasi

Read More......

Mobil Jenazah Gratis Layanani Solo

SOLO.Alhamdulillah permintaan layanan mobil jenazah gratis Rumah Zakat Indonesia Perwakilan Solo makin hari semakin meningkat. Bahkan pada hari Selasa (13/3) armada mobil jenazah gratis berhasil mengantarkan jenazah hingga 3 kali pemberangkatan.

Wilayah pengantaran jenazah gratis masih di seputaran Solo Raya. Tiga agenda pengantaran tersebut antara lain; Jenasah Ibu Murtini (47) beralamat di desa Pabrik, Wirun, Bekonang, Sukoharjo. Diantar ke pemakaman umum Sangrahan, Cemani Sukoharjo. Sebuah wilayah yang sebenarnya cukup jauh dari kantor Rumah Zakat Indonesia yang berada di daerah Banjarsari, kota Surakarta.

Usai dari kabupaten Sukoharjo, pada pukul 10.00 WIB, pengantaran kedua, mengantar jenazah Ibu Royani (74) yang diberangkatkan dari rumah duka, Semanggi RT 7/5 Pasar Kliwon, pada pukul 14.00 WIB menuju ke pemakaman TPU Polokarto, Sukoharjo.

Jenasah ketiga bernama Ibu Sariyem (47) warga Banyuagung, Banyuanyar, Solo. Jika dua kali pengantaran sebelumnya berada di kabupaten sebelah selatan kota Surakarta, pengantaran ketiga ini justru sebaliknya, ke kabupaten Sragen yang berada di sebelah utara Solo, tepatnya di TPU Gondangrejo, Sragen.

Traffic pengantaran yang cukup padat terpaksa pada hari yang sama, Rumah Zakat Indonesia Perwakilan Solo menolak satu permintaan dikarenakan waktu pengantaran yang bersamaan.

Semoga menjadi layanan yang mampu membantu mengikis duka. mengingat mahalnya jasa pengantaran jenazah . ***

Newsroom/Gangsar Hernanto
Solo

Read More......

Tuesday, March 13, 2007

Pembagian donasi untuk Anak asuh..

Sebagaimana biasa setiap bulannya di minggu kedua Rumah Zakat Indonesia punya agenda penyaluran dan pembinaan anak asuh di seluruh korwilnya di Pekanbaru dan Minas.
Dengan total 576 anak yang disantuni.
Di korwil Minas ada sedikit berbeda dengan penyaluran dan pembinaan kali ini.
Sejak pagi anak-anak asuh sudah kelihatan sibuk dengan bawaannya masing-masing.
Sesuai rencana, hari ini akan digelar kreativitas anak-anak asuh, diantaranya adalah lomba melukis,

Setelah acara dibuka anak-anak asuh kemudian diajak bermain dan bernyanyi .
Oleh pementor mereka diajarkan bebarapa permainan dan nyanyian dengan menggunakan anggota tubuh mereka, seperti jari dan tangan.
Anak-anak asuh itu terlihat ceria dan sangat menikmatinya, mungkin karena ini adalah sesuatu yang baru mereka dapatkan.
Setelah bergembira dengan bermain dan bernyanyi bersama mereka kemudian diberi kesempatan untuk melukis.
Anak-anak tersebut kemudian sibuk mengeluarkan peralatannya masing-masing.
Kepada mereka diberi kebebasan untuk berkreativitas mencoret-coret apa yang ada di benak mereka.
Hasilnya….luar biasa.
Ternyata mereka punya kreativitas yang cukup tinggi, dari karya-karya hasil coretan mereka terlihat sesuatu yang berbeda.
Ada yang menggambarkan keindahan alam, ada yang menggambarkan kebesaran Allah lewat kaligrafinya, ada juga yang menggambarkan wajah ibu mereka dalam balutan jilbabnya.
Setelah sibuk berkreativitas mereka disuguhkan makanan lezat yang bergizi, bubur kacang hijau.
Sambil menikmati bubur kacang hijau dalam suasana santai para pementor mengecek hafalan-hafalan mereka.
Subhanallah…sudah ada anak yang hafal 17 surat

Acara ini berakhir pukul 12.00 wib tepat.
Sebelumnya bagi anak-anak yang kreativitasnya di nilai terbaik diantara yang baik diberikan penghargaan, ini diharapkan akan semakin memacu kreativitas mereka.

Penulis : Tatik Suspita
Cabang : Pekanbaru

Read More......

Monday, March 12, 2007

YU LEGI, PERAJIN GERABAH YANG BUTA DARI BANTUL

YOGYAKARTA. Tangan-tangan setengah keriput perempuan separuh baya itu nampak begitu terampil memenyet-menyet tanah liat yang telah mulai membentuk lempengan melingkar berdiameter 40 cm. Benda itu dibiarkan berputar di atas sebuah papan yang memang dirancang agar bisa berputar di tempatnya, untuk mempermudah pemenyetan-pemenyetan melingkar. Sementara penyetan-penyetan tangannya secara teratur mengikuti gerakan memutar papan tersebut.

Perempuan itu, Yu Legi (40 th), sedang membuat kuwali. Kuwali adalah sejenis gerabah yang secara tradisional biasanya dipergunakan untuk memasak oleh masyarakat pedesaan di Jawa. Desa tempat tinggal Yu Legi, Sumampir Panjangrejo Pundong Bantul Yogyakarta sejak lama memang terkenal sebagai produsen gerabah. Produksi gerabah di desa itu telah menjadi home industry yang terkoordinir melalui sejumlah Usaha Kecil dan Mikro (UKM). Hampir semua keluarga di sana merupakan perajin gerabah.

Yu Legi merupakan salah satu perajin gerabah di Desa Sumampir. Sekilas tidak ada yang menarik dari diri Yu Legi. Tetapi jangan salah. Ada satu hal yang membuatnya lebih istimewa dibandingkan dengan perajin-perajin lainnya. Perempun itu hidup dengan kondisi fisik tidak sempurna. Dia mengalami kebutaan sejak lahir.

“Saya tidak bisa melihat sejak lahir”, ujarnya baru-baru ini kepada koresponden majalah Rumah Lentera Rumah Zakat Indonesia.Yu Legi hidup hanya dengan ibunya yang sudah renta, Jainangun. Dia yang tidak memiliki saudara, sampai sekarang memilih tidak menikah.

Kodisi tunanetra rupanya tidak menghalangi perempuan itu untuk menjadi perajin gerabah. Kemampuannya berproduksi tidak kalah dengan perajin-perajin lain yang fisiknya normal. Yu legi mampu bekerja selama tujuh hari penuh dalam seminggu. Selama sehari dia mampu menyelesaikan 10 buah gerabah. Masing-masing gerabah itu dijual Rp. 10.000/buah. Sementara untuk modal tanah liat dia harus membeli Rp. 4.000/bakul. Satu bakul bisa digunakan untuk membuat sebanyak 50 gerabah. Dari sinilah dia memperoleh penghasilan yang tidak seberapa untuk menghidupi diri dan ibunya.

Memang, kedua tangan Yu Legi seolah memiliki mata. Ditanya bagaimana dia bisa memastikan finishing gerabah-gerabah buatannya. Dia menjawab, upaya memastikan bahwa gerabahnya sudah selesai adalah hanya dengan melalui rabaan-rabaan tangannya. Dan sejauh ini memang tidak ada masalah dengan gerabah buatannya. Kualitas ternyata tetap bagus dan tidak berbeda dengan buatan perajin lainnya.

Gempa bumi dasyat 27 Mei 2005 sempat memporak-porandakan Yogyakarta dengan menelan ribuan korban jiwa. Desa Semampir termasuk yang paling parah terkena gempa. Bangunan-bangunan rumah luluh-lantak, berbagai alat produksi kerajinan gerabah dan gerabah siap distribusi hancur berantakan. Kegiatan produksi di desa itu sempat terhenti total.

Dari sinilah Human Concern International (HCI) bersama Rumah Zakat Indonesia turun untuk memberikan suntikan modal dan menghidupkan kembali aktivitas kerajinan gerabah di desa Semampir. Ada sebanyak 5 UKM yang memperoleh suntikan modal dari HCI dan Rumah Zakat.

Yu Legi adalah salah satu anggota UKM yang memperoleh suntikan modal tersebut. Sehingga dia kini bisa kembali memproduksi gerabah ditengah keterbatasan fisiknya. Mungkin kelihatan sepele karena hanya membuat gerabah. Tetapi aktivitasnya sebagai bagian dari UKM secara tidak langsung telah turut menghidupkan dan memperkuat perekonomian negeri ini.***


Newsroom/Waluyo
Yogyakarta

Read More......

Sunday, March 11, 2007

Senyumnya Anak Asuh....

Sebagaimana bulan-bulan sebelumnya,setiapminggu ke-2 diseluruh Rumah Zakat Cabang dan Perwakilan, menyerahkan amanah dari para donatur untuk membagikan santunan bea siswa ke Anak Yatim dan dhuafa.

Tak Ketinggalan Rumah Zakat Indonesia Perwakilan Solo, Ahad (11/03/07), bertempat di Mesjid Kota Barat (Kobar) Surakarta, telah dibagikan santunan kepada 95 Anak Asuh binaan RZI cabang SOLO. Acara pembinaann tidak hanya diarahkan untuk Anak Asuh saja namun Orang Tua Wali dari Anak Asuh juga diberikan tausiyah oleh seorang ustadzah. Ustadzah ini pun merupakan relawan aktif di RZI Solo. Dengan dibantu 7 orang mentor dan 4 Korwil (banjarsari,Jebres, Pasar Kliwon dan LAweyan), acara ini berakhir pukul 11.30.

Salah satu harapan kami dan penawar disaat kami penuh dengan rutinitas kerja, Senyum Anak Asuh dan doa mereka, menjadi penyemangat untuk terus mengabdikan diri kepada umat.

Penulis : Zakaria Romdhoni
Cabang : Solo

Read More......

426 Anak Yang Berbahagia

Sebanyak 426 anak Asuh Rumah Zakat Indonesia Cabang Padang mendapatkan santunan beasiswa mereka pada hari Minggu, 11 Maret 2007 di 7 korwil yang tersebar di kota Padang.

Dari Sumber Data GA Empowering, jumlah penerima santunan beasiswa KSAB lebih banyak dari kategori Yatim, yakni sebanyak 243 anak, sedangkan dari kategori Dhuafa sebnyak 183 anak.

Saat ini Rumah Zakat Indonesia Cabang Padang memiliki tujuh buah korwil, antara lain Koto Tangah, Kuranji, Padang Timur, Masjid al Ittihaad Indarung, Tambang PT Semen Padang dan Masjid Imaduddin Lapai.


Penulis : Miralyn Afrini
Cabang : Padang

Read More......

DISTRIBUSI BANTUAN PANGAN & TRAUMA ANAK KORBAN GEMPA

DISTRIBUSI BANTUAN PANGAN & TRAUMA ANAK KORBAN GEMPA

PADANG. Upaya untuk dapat memberikan bantuan bagi korban gempa Sumatera Barat khususnya di Nagari Singkarak, telah mulai dilakukan tim Siaga Bencana Rumah Zakat Indonesia cabang Padang sejak H+1 pada Rabu (7/3). Dapur umum, pelayanan kesehatan, serta posko trapi psikologis dinilai warga dapat meringankan beban mereka. Hingga Jumat (9/3) tim Siaga Bencana telah menyalurkan makanan siap santap Siaga Gizi Nusantara dan kornet Superqurban di wilayah-wilayah seperti Jorong, Kaluku, dan Kubang Gajah di Nagari Singkarak serta Ranah dan Guci di Nagari Sumani.

Menurut penanggung jawab posko Siaga Bencana Budi Harianto, pendistribusian makanan kepada para pengungsi ini ternyata sering diwarnai dengan sebagian oknum yang mengumpulkan jatah untuk kepentingan pribadi saja. Bahkan terdapat warga yang hanya dapat berdiam diri di tempat mengungsi karena sering terjadi perebutan jatah logistik, sedangkan anak-anak mereka banyak yang mengalami trauma sehingga tidak bisa ditinggalkan sendiri.

Diharapkan 18 orang relawan dan 2 orang tim medis di posko Siaga Bencana dapat dapat memberikan asistensi yang memadai akan semua kesulitan yang dihadapi oleh para korban bencana.***


Newsroom/Miralyn Afrini
Padang

Read More......

Thursday, March 8, 2007

Perkembangan Volunteer di Posko Bencana Sumatera Barat

Kamis 8 Maret 2007, tepat jam 14.00 WIB tim relawan RZI Cabang Padang tiba di posko bencana gempa Singkarak. Kedatangan mereka langsung disambut oleh tim advance yang segera mengkoordinasikan secara teknis Siaga Bencana yang akan dilakukan. Posko yang pertama dibuka adalah posko Dapur Umum (DU) karena posko ini yang sangat diperlukan bagi pengungsi, posko kedua adalah posko terapi psikologi bagi anak-anak korban bencana. Sebuah kemudahan bagi tim Relawan dalam menjalankan amanah ini adalah background pendidikan dari mereka kebanyakan adalah ilmu kependidikan yang aplikasinya dekat dengan dunia psikologi.Tim Relawan juga membantu masyarakat dalam membersihkan sisa-sisa reruntuhan bangunan.

Berdasarkan perencanaan awal, tim relawan hari ini akan mobile ke posko-posko pengungsian lainnya agar penyaluran bantuan dapat terealisasikan dengan baik. Hanya saja tim relawan terkendala dengan transportasi untuk menempuh daerah-daerah yang masih dipenuhi puing-puing reruntuhan.

Harapan relawan semoga Ambulance Gratis Rumah Zakat Indonesia Cab.Padang bisa membantu penyaluran ini mengingat transportasi di daerah bencana masih lumpuh.

Penulis : Miralyn Afrini
Cabang : Padang

Read More......

Wednesday, March 7, 2007

TIM SIAGA BENCANA GEMPA MULAI BERAKSI



PADANG. Aksi lanjutan relawan Rumah Zakat Indonesia cabang Padang setelah dilakukan survey di lokasi bencana gempa di kawasan kabupaten Solok Sumatera Barat adalah dengan mengirimkan tim Siaga Bencana. Tim terdiri dari 10 orang relawan disertai dengan 2 dokter selaku tim medis, yang berangkat menuju lokasi bencana pada Rabu (7/3) sore.

Bantuan logistik yang akan didistribusikan untuk para korban adalah berupa 480 kg beras, 155 kaleng kornet Superqurban, serta 360 kaleng makanan siap santap Siaga Gizi Nusantara. Selain itu, tim pun membawa bahan makanan untuk diolah di dapur umum yang akan didirikan langsung di lokasi bencana.

Kegiatan lain yang juga akan dilakukan adalah pemeriksaan serta pengobatan gratis untuk korban bencana yang akan mulai digelar Kamis (8/3) bekerjasama dengan Korps Suka Rela (KSR) Universitas Negeri Padang. Seluruh kegiatan ini merupakan langkah awal aksi Siaga Bencana Gempa di Sumatera Barat khususnya kawasan kabupaten Solok. Diharapkan Rumah Zakat Indonesia cabang Padang maupun dalam scope nasional dapat menjalin lebih banyak sinergi dengan berbagai pihak sehingga proses recovery korban bencana dapat dilakukan secara lebih efektif.***

Read More......

Tuesday, March 6, 2007

Siaga Bencana Gempa Sumatra Barat













PADANG.
Gempa yang terjadi pada Selasa (6/3) kemarin di kawasan Sumatera Barat merupakan gempa vulkanik yang berpusat di Kabupaten Tanah Datar, tepatnya di Batu Sangkar dengan kekuatan 5,8 Skala Richter (SR). Rumah Zakat Indonesia cabang Padang yang berlokasi di Jl. Adinegoro 12 Tabing merespon bencana yang meresahkan banyak warga masyarakat ini dengan mengirimkan tim survey untuk dapat mengumpulkan estimasi kerusakan serta jenis bantuan yang diperlukan.

Target utama yang dijadikan lokasi survey adalah kabupaten Solok, mengingat berdasarkan informasi lokasi ini mengalami kerusakan yang cukup parah. Nagari (setingkat kecamatan) yang berhasil disurvey adalah Nagari Sumani, Tanjung Bingkung, Kuluku, Singkarak, serta Pasia. Kondisi terakhir di Nagari Sumani 80% bangunan roboh, jaringan listrik terputus, satu bangunan SD terbakar yang menyebabkan 6 orang tewas, masjid dan musholla pun roboh.

Di Nagari Tanjung Bingkung 60% rusak dan roboh sehingga banyak diantara warga yang mendirikan tenda di pinggiran jalan sehinggqa posko penanggulangan bencana tidak terpusat. Lain halnya di Nagari Kaluku dimana 3 rumah roboh dan lainnya rusak tidaklayak huni, di sini belum terdapat posko bencana, kondisi yang serupa terjadi di Nagari Kalawo. Yang terakhir adalah di Nagari Pasia dimana pasca gempa terjadi gelombang Tsunami setinggi 10 m yang menyebabkan rumah-rumah penduduk rusak parah.

Hasil kesimpulan survey adalah kerusakan terparah terjadi di Nagari Sumani, dan kondisi kesehatan korban gempa secara keseluruhan masih diantisipasi oleh tim kesehatan RSUD setempat. Diperkirakan korban gempa mencapai ribuan kepala keluarga, dengan akses terhadap infrastruktur dan kesehatan hanya didapatkan sebagian masyarakat. Oleh karena itu pengadaan bahan logistik seperti makanan siap santap dan pemeriksaan serta pengobatan untuk masyarakat sangat diperlukan.

Setelah pemetaan lokasi bencana dilakukan, Rumah Zakat Indonesia kini tengah melakukan persiapan dan konsolidasi tim untuk mendirikan posko Siaga Bencana. Produk yang menjadi salah satu alternatif solusi ketersediaan pangan yang ditawarkan Indonesia adalah makanan siap santap Siaga Gizi Nusantara yang terdiri dari berbagai menu. Alternatif ini diharapkan dapat memudahkan para korban dalam mengakses makanan tanpa harus repot dengan pengolahan. Selain itu, pelayanan kesehatan pun disiapkan untuk dapat mengantisipasi luka-luka ataupun keluhan lain yang dirasakan warga di samna.***


Newsroom/Miralyn AfriniPadang

Read More......

GEMPA MENGGUNCANG PADANG

PADANG. Padang diguncang gempa berkekuatan 5,8 skala Richter pada Selasa (6/3) yang menyebabkan masyarakat panik, tidak terkecuali warga di sekitar kantor cabang Padang Rumah Zakat Indonesia. Diperkirakan titik gempa berasal dari Tanah Datar Sumatera Barat 33 km di bawah tanah. Hingga pukul 15.25 WIB dilaporkan 35 orang korban tewas akibat gempa. Korban tersebar di berbagai daerah seperti Solok, Tanah Datar, Bukittinggi, Padang Panjang, Pariaman, dan Payakumbuh.


Menyikapi gempa yang ditaksir menyebabkan kerusakan yang cukup signifikan, maka Rumah Zakat Indonesia cabang Padang mengirimkan tim Siaga Bencana yang terdiri dari 4 orang relawan yang salah satu diantaranya adalah bidan. Tim yang dipimpin Koordinator Relawan Padang, diberangkatkan pukul 15.40 WIB dengan tujuan Solok Sumatera Barat. Tim ini akan melaksanakan survey awal untuk mengidentifikasi kerusakan, korban, serta taksiran kebutuhan korban gempa.

Diharapkan keberangkatan tim Siaga Bencana ini dapat mempermudah proses distribusi layanan serta materi bantuan bagi para korban.***


Newsroom/Abdur Rahman
Padang

Read More......

Monday, March 5, 2007

Pengungsian korban Gempa Madina...


MEDAN. Relawan Rumah Zakat Indonesia cabang Medan kembali mengirimkan bantuan logistik serta mengadakan layanan pemeriksaan kesehatan untuk para korban gempa bumi di Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara. Meskipun gempa terjadi sejak beberapa bulan yang lalu, namun hingga penghujung Februari ini masih terdapat banyak masyarakat yang tinggal di tenda-tenda pengungsian. Empat orang relawan Medan serta satu orang dokter sebagai tim medis datang membawa bantuan untuk Madina dengan memberangkatkan tim pada Selasa (27/2) lalu.

Perjalanan yang harus ditempuh kali ini membutuhkan waktu selama hampir 12 jam, perjalanan panjang yang meskipun melelahkan namun mengobarkan semangat untuk senantiasa membahagiakan ummat. Bantuan yang didistribusikan pada Rabu (28/2) kepada para pengungsi adalah berupa 270 pasta gigi, 720 buah sabun, 396 sikat gigi, 60 kotak susu bayi, 60 kota susu kental manis, serta 192 paket pembalut wanita. Sedangkan bantuan berupa bahan pangan adalah dengan mendistribusikan 300 kg gula pasir, 240 kaleng makanan siap santap Siaga Gizi Nusantara, serta 162 kaleng kornet Superqurban.

Aksi yang dilakukan mulai pukul 11.00 WIB langsung di lokasi pengungsian, mendapatkan sambutan ceria dari warga di sana, tim yang datang pun difasilitasi tenda kosong untuk mempersiapkan peralatan bahkan untuk menginap. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan dan distribusi bantuan dilakukan hingga Rabu (1/3) dan Kamis (2/3), dengan masih menyisakan banyak calon pasien yang belum terlayani. Namun karena keterbatasan waktu dan 'amunisi' bantuan, maka tim pun harus kembali pulang ke Medan.

Semoga bantuan ini dapat memberikan kontribusi yang cukup memadai untuk sebagian pengungsi di Madina, sebagai wujud bahwa para korban bencana masih mendapatkan uluran kepedulian dari Rumah Zakat Indonesia sebagai hasil sinergi dengan para donatur dan para mitranya.***


Newsroom/Anwar Pranata
Medan

Read More......

Friday, March 2, 2007

Dedikasi untuk Ibu dan Anak

BANDUNG. Menyikapi antusiasme dan kesadaran masyarakat akan kesehatan ibu hamil beserta janin yang dikandungnya maka Rumah Bersalin Gratis (RBG) Rumah Zakat Indonesia menggelar kembali acara pemeriksaan kehamilan untuk ibu-ibu hamil dengan rata-rata usia kehamilan 8 atau lebih. Prioritas utama kegiatan pada Jumat (2/3) ini adalah para pemegang asuransi ASKIN, sebagai salah satu upaya peningkatan aksesibilitas keluarga miskin terhadap layanan dan fasilitas kesehatan yang memadai, khususnya bagi para ibu hamil.


Rini Nur’aeni (32) yang warga Jl Cimahi Pojok mengaku sangat terbantu dengan adanya acara yang merupakan salah satu kegiatan rutin Rumah Bersalin Gratis (RBG) setiap bulan sekali. Sama halnya dengan Dadan (39) menuturkan dirinya dan istrinya Romlah (38) sangat tertolong dengan diadakannya kegiatan ini mengingat ia tengah terhimpit oleh keadaan ekonomi. Jangankan untuk memeriksakan kandungan istri, untuk makan sehari-haripun ia sangat bersyukur ketika dapat terpenuhi.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan di RBG Jl. Turangga No.45 Bandung ini tidak hanya pemeriksaan kehamilan yang mencakup USG, namun dimanfaatkan pula beberapa ibu-ibu untuk bertukar informasi kehamilan kepada ibu-ibu yang lainnya. Sebut saja Nasyroh yang tercatat sebagai salah satu relawan Rumah Zakat Indonesia ini mengungkapkan ketika ibu-ibu melakukan kegiatan apapun akan ada dampaknya terhadap perkembangana janin, maka dianjurkan agar para ibu banyak mendengarkan hal-hal yang positif. Bahkan diharapkan sang ibu dapat tilawah (baca-red) Al-Quran sehingga Insya Allah akan ada pengaruh positif terhadap janin.

Dipandu oleh MC Nono 'relawan' dalam kegiatan ini juga dilakukan pemberian imunisasi kepada bayi yang orang tuanya adalah peserta program RBG ataupun balita yang diajak orang tua mereka yang mengetahui kegiatan ini dan sengaja datang untuk ikut mendapatkan pelayanan.***


Newsroom/Alamsyah
Bandung

Read More......