Monday, July 30, 2007

BERJUANG UNTUK SEKOLAH DENGAN TERNAK LELE


mereka pun akrab dengan alam ...
BEKASI. Desa Karang Asih yang terletak di Utara Cikarang ini menyimpan potensi sekaligus kondisi yang memprihatinkan khususnya pendidikan anak-anak. Banyak dari anak-anak desa ini yang putus sekolah disebabkan kondisi perekonomian yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari saja. Banyak dari mereka yang menjadi anak jalanan, atau menjadi pengamen dan pengemis. Tidak hanya di Bekasi, mereka pun menjajaki kota Metropolitan yang tampak menjanjikan.

Salah potret anak desa Karang Asih adalah perjuangan 75 anak yatim dan dhuafa tetap sekolah, patut mendapatkan perhatian dan acungan jempol kita. “Kami akan tetap sekolah ...” ujar mereka sebagai isyarat kuatnya tekad untuk berjuang demi dapat melanjutkan sekolah. Maka memelihara dan menjual Lele Dumbo pun menjadi pilihan.

“Air melimpah di Karang Asih Cikarang Utara, cukup untuk mengairi kolam-kolam lele dumbo,” ujar Ramadhani salah satu warga yang cukup prihatin atas kondisi anak –anak warga kampungnya. Akhirnya Ramdhani dan pengurus mesjid Nurul Iman Karang Asih berinisiatif untuk melatih anak-anak beternak lele dumbo sistem karpet. Lahan yang tidak terpakai akan dioptimalkan untuk membuat kolam-kolam lele dumbo sebagai proyek percontohan dan lokasi pelatihan.

Pada bulan Juli 2007 saat liburan sekolah tepatnya tanggal 1 hingga 8 Juli disaat anak-anak lain berlibur ke taman hiburan dan bergembira, anak-anak Karang Asih harus mengikuti pelatihan bagaimana cara beternak lele dumbo.

Terpal untuk karpet kolam lele dan induk lele bantuan dari Rumah Zakat Indonesia cabang Bekasi merupakan bantuan tahap awal untuk pemberdayaan anak-anak Karang Asih. Selain itu Rumah Zakat Indonesia turut pula membantu mencarikan mitra pendukung kegiatan ini mengingat masih banyak dibutuhkan dana untuk bantuan modal pembuatan kolam dan benih lele. Biaya sebesar Rp 250.000,- diperlukan untuk pembuatan satu kolam lengkap dengan induk lele.

Program ini dirancang agar anak-anak dapat membuat kolam di rumah masing-masing tanpa harus bergabung dengan proyek percontohan, yang diharapkan lebih memudahkan mereka untuk memelihara ternak lelenya kelak. Usaha anak-anak ini sudah seharusnya mendapat dukungan kita sepenuhnya, yang semoga menjadi media pembelajaran sisi kemandirian dan kedewasaan mereka untuk menjadi generasi juara.#


Newsroom/Maya Shafira
Bekasi

Read More......

Monday, July 23, 2007

SEKOLAH JUARA , sekolah gratis untuk anak Dhuafa




Kemarin, tepatnya tanggal 23 Juli telah di peringati oleh seluruh dunia sebagai Hari Anak internasional. Bicara tentang Anak tidaklah habisnya. Kita pun dulu pernah merasakan masa kecil, menjadi anak- anak.

Anak- anak identik dengan pendidikan. Namun tidak seluruh anak - anak Indoensia yang berkesempatan manjalani proses pendidikan di sekolah karena keterbatasan biaya.., lalu bagaiman nasib anak-anak yang tidak beruntung tersebut?

Alhmdulillah, mulai bulan Juli ini Rumah Zakat Indonesia meluncur salah satu program yaitu Sekolah Juara. Sekolah gratis bagi anak-anak dari kalangan tidak mampu. Program ini di latar belakangi keinginan kami untuk mempersembahkan sekolah generasi unggul dan mandiri.
Pada saat ini sudah anak-anak pilihan ini sudah mulai menikmati proses belajar mengajar di Sekolah Juara . Program ini dilaksanakan sepanjang tahun yang dimulai pada tahun ajaran 2007 dengan mengambil lokasi pilot project di Masjid Al Huda Jl.
Sukarajin Cibeunying Kidul Bandung, yang juga merupak daerah binaan Rumah zakat Indonesia (Integrated Community Development /ICD ).

Untuk berpartisipasi dalam proyek akhirat ini, sobat Bloger bisa menyalurkan Zakat, Indaq dan Sadaqah melalui program ini. pada saat ini yang masih harus di perlukan adalah bantuan untuk Laboraturium pengembangan sains dan kesenian, paket buku, alat peraga dan olah raga.
Subhanallah alangkah bahagianya kalau tangan2 ini bisa turut menanamkan investasi masa depan yang cerah untuk mereka anak bangsa, menjadi anak yg sholeh, taat, cerdas, berhasil. Semoga investasi ini juga bisa menjadi investasi kita di yaumul akhir nanti, sebagai pemberat timbangan.amiin

Apabila ada yg berkeinginan untPublish Postuk membantu mereka,silahkan menghub-ku ya via Ym ataupun e-mail.Dan kalau tidak keberatan , mohon untuk menginformasikan tentang hal ini kepada saudara-saudara kita yang lainnya. Semoga kita bisa beramal jama'i dalam kebaikan..amiin

Read More......

Thursday, July 12, 2007

Profil 13 Anak Asuh RZI Padang Berprestasi

Prestasi tak identik dengan sekolah mahal, kursus-kursus di lembaga terkenal atau ikut seluruh kegiatan eskul di sekolah. Buktinya serangkaian prestasi yang diarih oleh anak asuh RZI Cabang Padang ini mereka peroleh dalam kondisi keterbatasan yang mereka miliki.

Profil anak asuh yang sengaja diangkat kali ini adalah anak-anak asuh yang dibina oleh Rumah Zakat Indonesia yang memperoleh prestasi juara dibidang akademis di sekolahnya.

Kita mulai saja berkenalan dengan Rina Mariana yang menyabet juara II Kelas IV SD 21 Jati Utara, lalu si kecil Lisa Rahmi Illahi yang mendapat juara I, Defrian Melta yang ikut sebagai peserta Lomba Puisi antar ICD ini mendapat gelar juara umum kelas VIII di SMP 13 Tabing Padang, Sandra ayu yang tampak gembira karena kelulusan pada PMDK jurusan Akuntansi Univeritas Negeri Padang(UNP) yang merupakan alumni SMU 10 Padang yang namanya meroket akhir-akhir ini.

Yang tak kalah dalam mengukir prestasinya adalh Dwi Indah Permata Sari, siswi kelas V SDn 23 Marapalam yang memperolah juara II. Almagribi Sadli yang orangtuanya adalah penjahit pakaian ini bersekolah di MTsN Model Padang, dan dia mendapat juara II, lalu dari kelas I SMKN 5 Padang tampil Alex Indra Safriyanto sebagai juara III di kelasnya, Puja Agustriva dari korwil Kuranji memperoleh Juara I di SD 01 Ampang, si imut Riko Firmansyah yang bersekolah di SDN 19 kelas V mendapat juara I. Masioh dari korwil Kuranji, yongky Fernanda memperoleh Juara II dan terakhir dari korwil Imaduddin, aulia Tamara yang menyabet juara I saat kenakan kelas ke kelas VI SDN 04 Lapai.

Ya, memang perjalanan mengukir prestasi tak semulus yang diabayangkan, namun wajah pasti terpancar dari aura mereka. Anak Asuh Rumah Zakat, teruslah berprestasi!
(Dimuat dalam Padang Ekspress edisi Minggu, 8 Juli 2007)

Keterangan Foto:
Dari Kiri Atas: Lukmanul Hafiz, Defrian Melta, Al Magribi Sadli, Riko Firmansyah, Yongki Fernanda. Alex Indra Safriyanto
Dari Kiri Bawah : Wulan Sari Permata Dewi, Puja Agustriva, Aulia Tamara, Lisa Rahmi Illahi, Dwi Indah Permata Sari, Rina Mariana, Sandra Ayu

Penulis : Miralyn Afrini
Cabang : Padang

Read More......

Wednesday, July 11, 2007

Wow Balonnya Membesar

Batam. IPTEK. Selama ini bila mendengar kata IPTEK maka yang muncul di benak anak – anak adalah pelajaran yang sulit dan membosankan.
Namun di Kemah Juara kita mencoba untuk merubah mind set tentang belajar khususnya pelajaran Eksakta .
Dan berhasil ………. Berhasil ………….berhasil ………….. o ye ^_^

Beberapa percobaan yang dilakukan anak secara berkelompok membuat kejutan – kejutan dan begitu menarik perhatian mereka.
Di awali dengan membuat poster ajaib, lalu bahaya merokok sampai dengan membuat balon menmbesar melalui reaksi panas.

Hal yang menarik adalah, saat Bu Dewi (Relawan yang membawakan materi IPTEK) menyuruh mereka membuat analisa dan kesimpulan dari setiap percobaan.
Analisa yang mereka sampaikan cukup baik dan menarik.
Usai percobaan bahaya merokok (bahan yang digunakan adalah cacing dan tembakau) komentar – komentar lucu namun bermutu bermunculan.
Di akhir tulisan kelompok Abu Bakar membuat catatan : so……. Jangan merokok ya friend ^_^

Percobaan terakhir adalah balon ajaib.
Lucunya bukan hanya anak asuh yang exiting namun mentornya.
Tidak semua kelompok yang berhasil, sehingga jika percobaan berhasil dan balon menggelembung, saya diteriaki oleh mentor agar mengambil foto dari kelompoknya ^_^

Sungguh menggembirakan melihat wajah – wajah optimis dan penuh kebahagiaan.
Senyum yang terukir dan tawa yang menggema merupakan asupan energi yang luar biasa pada setiap diri yang terlibat mensukseskan sluruh rangkaian.
Thanx tim

by : antz

Penulis : Hariyanty Thahir
Cabang : Batam

Read More......

TERIMA KASIH KEMAH JUARA 2007 REGIONAL 1

Pengalaman baru, ilmu baru, suasana baru,dan dari segala hal yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan ada di Kemah Juara Regional 1, mulai dari yang marah-marah, banyak ngomong, banyak bengong, banyak cemberut, nangis, karakter orang yang berbeda, dll. semuanya adalah pembelajar berharga yang tak ternilai...dengan fulus... Terima Kasih untuk acara tahun ini luar biasa seru... salut dan luar biasa untuk Tim Acara kali ini..., tim Logistik yang dahsyat ..., Transportasi..., Keamanan & Danlap, Tim Kesekretariatan, Pubdok, Konsumsi meskipun banyak kendala tahun ini di konsumsi, dan tidak lupa kepada para RFO Regional 1 yang telah luar biasa fundingnya... kita tidak akan pernah fesimis dan kapok dengan segala keterbatasan Kemah Juara 2007 tahun ini. Justeru Kemah Juara 2007 Regional 1 menginspirasi untuk tahun depan digabung menjadi Kemah Juara Nasional (Kem Jur Nas. mohon maaf kepada anak asuh, pementor panitia dan kepada pihak pihak yang kurang maksimal dalam pelayanan kami.Trims

Penulis : Adnan Firdaus
Cabang : Bandung

Read More......

Kemah Juara Dua Kali Setahun...Mungkinkah?


Nama saya Siti, lengkapnya Siti Robiah sudah tiga kali ikut Super Camp yang sekarang diganti namanya menjadi Kemah Juara. Tahun ini lebih seru dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, apalagi sekarang Kemah Juara digabung dari 7 cabang Rumah Zakat Indonesia, mulai dari Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Tangerang, Bogor, Bekasi, bandung dan Cirebon.

Selain banyak teman baru dari beberapa daerah Jabotabek, Bandung dan Cirebon, Siti banyak belajar bareng, sekarang jadi tahu lebih banyak tentang Internet, bermain lumpur, meluncur ditali (flying fox), mengisi air, pokoknya rame sekali. Permainannya juga sekarang lebih banyak lagi lebih menantang dan bisa untuk sambil belajar.

Yang bikin lebih senang lagi Siti bisa bermain origami, dan belajar fisika, nonton bareng serta bisa cerita bareng teman-teman yang lainnya. Sebelumnya sih Siti sempat berfikir Kemah Juara akan sangat membosankan apalagi kalo kegiatannya sama seperti tahun yang lalu, tapi fikiran itu lantas menghilang ketika Siti diantar sama kakak-kakak mentor ke tempat outbond dan permainan yang ternyata sangat menyenangkan. Kalau boleh usul sih Kemah Juara diadakan satu tahun dua kali biar Anak Indonesia banyak bermain dan belajar.

Penulis : Alamsyah Nuruzzaman
Cabang : Bandung

Read More......

Tuesday, July 10, 2007

....Kemah Juara 2007...

Kemah Juara 2007 baru saja berlalu beberapa hari. Tak ada salahnya mereview setiap aktivitas dahsyat dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Jawara – jawara Tangguh anak Indonesia dalam mengisi liburannya tahun ini. Sekaligus kami semua bangga walaupun mungkin dalam prakteknya banyak sekali kekurangan yang terjadi selama pelaksanaan Kemah Juara khususnya Kemah Juara 2007 Regional 1 di Bumi Perkemahan Kiara Payung, Sumedang, Jawa Barat 5 – 7 Juli 2007 lalu. Seperti sms yang dikirimkan salah satu donatur yang kebetulan 3 anaknya mengikuti Kemah Juara :

“Terima Kasih untuk Seluruh Panitia atas perhatiannya kepada anak Saya selama Kemah juara. Mereka bilang senang ikut Kemah Juara.”

Lain lagi dengan kesan salah seorang anak asuh yang berasal dari Kontingen Jakarta Timur, Weni Anggraini, siswa kelas III Man 3 Jakarta.

“Gue awalnya bosen banget pas datang. Dingin juga,” keluhnya saat ditanya oleh MSO Tangerang. “Tapi kesini – kesini gue malah senang dan pengen lebih lama disini. Gue kenal banyak temen, sekaligus dapet banyak tambahan pengetahuan. Internet yang sebelumnya gue gagap banget, angklung yang bikin gue cinta musik Indonesia, Outbond yang menantang, Belajar fisika & Kimia yang mengasyikkan. Dan masih banyak lagi,” ujarnya dengan mantap. “Kalo panitia mengizinkan, mau dong…tambah sehari lagi…aja.”

Masih banyak kesan kesan ceria lainnya.

So….review sejenak….Yuu..k!!

Penulis : Saidurrohman
Cabang : Tangerang

Read More......

BAMBANG: “BELAJAR TERNYATA TIDAK HARUS BACA BUKU”



YOGYA—KEMAH Juara 2007 yang diselenggarakan Rumah Zakat Indonesia Cabang Yogyakarta di Rest Area Bunder Gunung Kidul sudah berakhir. Tetapi event itu ternyata meninggalkan kesan yang sangat mendalam pada diri salah seorang pesertanya, Bambang Agus (14 th).

Anak tunggal pasangan Slamet Riyadi-Kartini ini mengaku sangat senang mengikuti Kemah Juara. Ia baru sekali ini mengikuti Kemah Juara. “Saya sangat senang bisa mengikuti Kemah Juara 2007 yang diselenggarakan oleh Rumah Zakat Indonesia Cabang Yogyakarta. Saya baru sekali ini bisa mengikuti Kemah Juara . Karena itu acara ini memberikan kesan yang mendalam pada saya”, ujarnya.

Saya, lanjut Bambang, memiliki kesempatan untuk menambah ilmu dalam Kemah Juara ini. Ternyata belajar itu bisa dilakukan dengan menggunakan banyak cara. Belajar tidak harus dilakukan dengan cara hanya membaca buku. Bermainpun ternyata juga bisa menjadi sarana untuk belajar. Selama ini banyak yang menganggap bahwa bermain adalah pekerjaan yang sia-sia dan membuang-buang waktu. Kita disuruh untuk belajar saja dengan membaca dan mengerjakan soal. Kemah Juara ini membuktikan bahwa belajar tidak hanya membaca dan mengerjakan soal. Bermainpun merupakan salah satu bentuk belajar juga.

”Di sini saya banyak mengikuti permainan yang menyenangkan. Baik permainan tradisional maupun outbond. Dengan permainan-permainan ini saya banyak memperoleh pengalaman itu untuk membangun kerjasama dan kekompakan tim. Di sini saya juga memperoleh kesempatan untuk mengenal banyak teman.”kata anak murah senyum ini. Bambang Agus Setiawan sekarang duduk di kelas III SMPN II Nanggulan Kulonprogo. Ia tingal bersama kedua orang tuanya di sebuah rumah sederhana di Donomerto Donomulyo Nanggulan Kulonprogo DIY. Di tengah kondisi ekonomi keluarganya yang sulit, ia ingin bisa menempuh pendidikan hingga jenjang yang tinggi. (*)

Penulis : Waluyo
Cabang : Yogyakarta

Read More......

KEMJUR DI RANAH RENCONG : Uji Nyali dan Keberanian II


Aceh(8/7) siapa sich yang enggak bisa jalan? kecuali anak bayi dunkz, tapi lain lagi ceritanya kalo jalan di atas tali yang di rentang sepanjang 10 meter, kalo di lihat emang engak terlalu tinggi, tapi kalo jatuh? waduh bisa keseleo juga ne kaki. Tapi apa kata anak-anak asuh ini sekali di tantang "siapa takut" katanya. Mulai lah mereka menjerit-jerit ketika tiba-tiba tali yang menopang bergoyang, tapi setelah itu anak-anak ini malah tertawa gembira ketika sampai di ujung tali.jadi ada yang mau ikut? "siapa takut!"/ilh@b_182.

Penulis : Ilham Habibi
Cabang : Aceh

Read More......

DEVARIO : Sang Kemah Juara Idol

Kemah Juara 2007 RZI Cabang Surabaya-Malang kali ini terasa istimewa. Bukan saja karena pemberangkatannya dilepas oleh Ibu Diah Katerina-walikota Surabaya, tetapi juga karena keikutsertaan Devario. Vio-panggilan akrab Devario- adalah putra pertama dari Bp. Trias yang merupakan donatur rutin RZI Surabaya yang sekaligus pemilik butik busana muslim Viody Collection yang menjadi salah satu sponsor Kemah Juara 2007. “Biar melatih Vio supaya bisa mandiri dan enggak manja mbak”, begitu tutur Bp. Trias kepada salah satu panitia. Bp. Trias dan keluarga juga memberikan perhatian kepada momen Kemah Juara ini dengan berkesempatan menghadiri opening dan closing ceremony.

Ketika pemberangkatan, wajahnya sempat menunjukkan raut muka cemberut. Menurut cerita Sang Mama, penyebabnya adalah resleting tas ranselnya rusak sehingga tidak bisa ditutup. “Vio kemudian menjadi down”, begitu tutur Sang Mama. “Udah, kalo emang Vio enggak mau ikut, enggak usah jadi ikut aja”, Papanya berkomentar kemudian.Lalu sang Ibunda menelpon orang rumah untuk mengantarkan tas ransel yang lain sebagai pengganti tas ransel Vio yang rusak. Akhirnya Vio memutuskan untuk tetap ikut dan bergabung dengan barisan anak-anak asuh, setelah berganti tas ransel.

Begitu sampai di lokasi, Vio terlihat bisa langsung akrab dengan teman-temannya. Tak disangka! Dalam mengikuti semua rangkaian acara pun Vio begitu terlihat bersemangat dan enjoy sekali. Tidak terlihat sedikit pun rasa enggan dan takut kotor. Bahkan di hari kedua Vio minta tidur di tenda yang khusus untuk anak-anak SMP dan SMU. Padahal hari sebelumnya dia tidur bersama dengan teman-teman SD-nya yang berada di asrama. Seperti peserta-peserta yang lain, Vio pun bisa menunjukkan kemampuan bersosialisasi yang excellent.

Tak bisa dipungkiri, Vio menjadi pusat perhatian peserta dan panitia, sehingga beberapa panitia menjulukinya Kemah Juara Idol. Panitia yang sebelumnya tidak tahu, ketika diberitahu ada peserta yang merupakan putra dari salah satu donatur, rata-rata berkomentar, “Ooo..pantas sajaa..kinclong sendiri dan terlihat beda”.

Di hari terakhir, saat akan pulang Vio pun sempat menitikkan air mata. Mungkin terasa berat untuk berpisah dengan teman-temannya yang telah memberikan kenangan yang tak terlupakan. Di antara teman-teman akrabnya, ada empat orang yang diajaknya untuk pulang bersama dalam mobilnya. Diceritakan oleh Sang Ibunda, selama perjalanan mereka bercanda ria dan main tebak-tebakan. Satu per satu teman-temannya di antar sampai rumah masing-masing, dan Vio pun kembali menitikkan air mata ketika tiba saat perpisahan. Menurut Papa dan Mama Vio, Vio sudah bertanya Kemah Juara tahun depan dimana. Bisa dipastikan, insyaAllah momen Kemah Juara 2007 ini akan menjadi kenangan tersendiri dan exciting adventure bagi Vio.

Ok Vio, we wait for your coming in the next Kemah Juara…!!! Keep on Playing….!!

~luis_h3ro~

Penulis : Listanto
Cabang : Surabaya

Read More......

Friday, July 6, 2007






ADU KEKUATAN TAK BERARTI NGGAK BERSAHABAT

Keceriaan anak asuh berlanjut hingga hari kedua di Kemah Juara Regional 1. Ba’da shalat Jum’at (6/7), kegiatan moving class difokuskan di dua titik, Outbond dan Pertandingan Kompetisi yang terpusat di lapangan utama Bumi Perkemahan Kiara Payung, Sumedang.

Pukul 14.00 WIB seluruh anak asuh dari semua daerah, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Bogor, Bekasi, Bandung, Tangerang, dan Cirebon berkumpul di lapangan untuk mengikuti final kompetisi. Permainan yang dipertandingkan meliputi Tarik Tambang dan balap karung estafet.

Sesi pertama tarik tambang untuk tingkat SMP & SMA dipertemukan langsung 3 grup putri, Tangerang, Bandung, dan Jakarta Selatan. Ketiga tim beradu kekuatan saling menarik lawannya untuk menjadi pemenang. Tim Jakarta Selatan yang kebetulan memiliki ”kunci” utama, karena bertubuh lumayan ”berisi”, berhasil menaklukkan dua tim lawannya dan akhirnya tampil sebagai pemenang setelah mengalahkan rekan satu daerah, Tim Jakarta Timur. Sayang, untuk tingkat SD tim Jakarta Selatan harus mengakui ketangguhan Tim SD putri dari Tangerang yang berhasil menjadi juara.

Di kelompok putera, kembali Tim Jakarta selatan meraih gelar sang Juara setelah mengalahkan tim Jakarta Timur dan Bandung.

Kendati semua daerah berlaga menunjukkan kekuatannya, semua anak asuh yang ikut dalam pertandingan kompetisi ini merasa senang dan bahagia. Putri, salah satu peserta dari Tangerang mengaku senang dan bertambah sahabatnya dengan ikut kompetisi ini. ”Saya bisa kenal dekat dengan teman – teman dari Bandung dan Jakarta”, ceritanya.

Cabang permainan yang dipertandingkan selanjutnya adalah Balap Karung Estafet beregu. Tiap daerah diwakilkan oleh satu tim yang terdiri dari 3 orang. Start awal, orang pertama ”balap karung” membawa bendera kepada peserta kedua, yang mengenakan batok kelapa dikakinya untuk kemudian segera berlari menghampiri dan menyerahkan bendera tersebut kepada peserta ketiga yang memasukkan pensil kedalam botol tanpa menggunakan tangan. Pertandingan ini akhirnya dimenangkan oleh Tim Tangerang dan Bandung.

Sebelumnya, di pertandingan kompetisi ini seluruh peserta telah mencoba berbagai permainan tradisional seperti Galah asin, bakiak beregu, menyusun Puzzle Kemah Juara 2007, Gobak sodor, dan Bebentengan. Rencananya malam hari ini saat pentas seni dilaksanakan, akan dibagikan hadiah untuk para juara di pertandingan Kompetisi ini.

Penulis : Saidurrohman
Cabang : Tangerang

Read More......

Wednesday, July 4, 2007

DARI KIARAPAYUNG: MENJELAJAHI DUNIA ...








DARI
...

Sumedang,
Setelah opening ceremony KEMAH JUARA Rumah Zakat Indonesia Region 1 di Bumi Perkemahan Kiara Payung selesai dilakukan, kini saatnya 2500 anak Indonesia untuk menjelajahi dunia. Anak-anak ini mendapatkan materi yang dibagi dalam beberapa kelas, setiap peserta mendapatkan materi tentang pengenalan internet serta teknologi informasi dengan dukungan dari Lintasarta salah satu mitra Rumah Zakat di bidan Information Technology (IT). Jadi, meskipun berada di kaki gunung Manglayang 2500 anak peserta pun berkenalan dengan dunia maya dan menjelajahi luasnya dunia nyata tanpa harus beranjak dari tempatnya berada.

Selain bersentuhan dengan teknologi, para peserta KEMAH JUARA pun mengikuti berbagai kegiatan yang menstimulir kecerdasan motorik mereka seperti meluncur dari ketinggian dengan flying fox dalam rangkaian outbond, hingga mengasah kepekaan akan ritme dan melodi dengan belajar memainkan alat musik tradisonal angklung.

Setiap jadwal aktivitas peserta Kemah Juara insyaAllah dirancang untuk senantiasa atraktif bagi anak-anak, bermain dan berpetualang, akan menjadi kenangan yang tersimpan dalam memori setiap mereka.***


Newsroom/Alamsyah Nuruzzaman
Bandung

Read More......

Kemah Juara 2007 (5-8 Juli)


Kita bersalah atas banyak kekeliruan dan kekurangan,
Akan tetapi kejahatan yang terburuk adalah mengabaikan anak-anak,
Menelantarkan mata air kehidupan.


Banyak hal yang kita butuhkan bisa menanati,
Anak-anak Tidak.


Kini saatnya tulang-belulang mereka di bentuk,
Darah nya di buat,
Dan panca inderanya di kembangkan.


Padanya Kita tidak bisa menjawab "besok".
Ia hanya tahu " Hari ini"
(Gabriela Mistarl, Pemenang hadiah Nobel anak-anak di bidang puisi)

Bahagia rasanya menyaksikan anak-anak bermain dan edukasi diri bersama..apalagi mereka adalah dari kalangan yang kurang mampu yang bahkan belum pernah mengecap kebahagiaan bermain main dan bersukaria di wahana bermain yang biasa di nikmati oleh anak-anak seusia mereka...

Hari ini tepat pelaksanaan kemah Juara di adakan serentak di kota-kota di Sumatra dan jawa.
Mohon doa agar kegiatan ini lancar dan sukses...

Anak-Anaku...bermainlah....nikmati keceriaan ini ...

Read More......

Monday, July 2, 2007

KITA SEMUA JUARA



Alhamdulillah, Innalhamdalillah, Allahumma shalli ’ala Muhammad

Ujian Akhir Nasional (UAN) baru saja berakhir dengan segudang permasalahan yang melingkupinya, baik standar kelulusan yang dianggap terlalu berat untuk siswa dengan kondisi belajar mengajar yang belum ideal atau sempitnya waktu untuk mengikuti ujian persamaan bagi mereka yang tidak lulus ujian. Hasilnya pun seperti yang sudah diduga, banyak siswa yang “kurang cerdas” tidak lulus UAN.
Lalu apakah mereka benar “kurang cerdas” ?

Parameter kecerdasan yang didasarkan pada penyelesaian soal-soal matematika, fisika, kimia dan bahasa inggris tentu saja memberatkan siswa yang tidak memiliki kecerdasan dalam bidang pelajaran tersebut, padahal dia memiliki kecerdasan seni atau kecerdasan fisik yang menunjang.

Howard Gardner, profesor Universitas Harvard mengembangkan konsep Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences) yang dicetuskan pada tahun 1983, Gardner mengelompokkan kecerdasan menjadi tujuh tipe, yaitu kecerdasan yaitu : musik, kinestetik-tubuh, logika-matematika, bahasa, spasial, interpersonal dan intrapersonal.

Dalam pandangan Gardner, siswa yang punya kemampuan olahraga bagus tetap cerdas meskipun mendapatkan nilai matematika 5. Sobat zakat tentu mengenal legenda sepakbola Brazil, Pele yang berasal dari perkampungan kumuh Brazil. Ia tidak memiliki kecerdasan istimewa untuk bidang matematika. Tapi apakah mereka cerdas dihadapan guru dan orang tua mereka ?

Masih dominannya parameter kecerdasan logika matematika untuk mengukur tingkat kecerdasan siswa akhirnya memaksa orang tua memberikan les tambahan sepulang jam sekolah anaknya. Padahal ada kecerdasan lain yang lebih potensial untuk dikembangkan anaknya. Perlu kesadaran dan kebijaksanaan untuk menangkap kecerdasan lain tersebut.

Melihat potensi kecerdasan tersebut, Rumah Zakat Indonesia melalui program Edu Care mengasah kecedasan yang dimiliki anak asuhnya dengan beragam program kegiatan. Di kantor cabang Bandung anak asuh dibekali dengan keterampilan bermain angklung, alat musik tradisional khas Jawa Barat.

Responya positif, selain pembinaan rutin dibidang agama dan akademik latihan angklung memberikan keceriaan dan kesenangan dalam belajar. Kekakuan memainkan bilah-bilah bambu sedikit demi sedikit hilang berganti dengan keterampilan tangan-tangan mungil mereka memainkannya.

Rangkaian pembinaan anak asuh dilanjutkan dengan Kemah Juara—dulu Supercamp. Dalam tahapan ini anak dibawa belajar langsung dari alam, mereka juga dilibatkan dalam permainan-permainan asah fisik dan emosi. Dengan pola pembinaan tersebut diharapkan anak bisa tumbuh kembang sempurna. Semoga…! ***

Virda Dimas Eka ( CEO Rumah Zakat Indonesia)
http://www.rumahzakat.org/detail.php?id=3439&kd=CEO


Read More......