Monday, January 28, 2008

TEBARKAN 1000 KORNET QURBAN DI KAMPUNG SEHAT

Bandung, Rumah Zakat Indonesia bekerja sama dengan pihak Margahayu Land Ahad kemarin (27/01) dengan mengambil tempat di Masjid Al-Ukhuwah Griya Bandung Asri Barat Desa Lengkong Kec, Bojong Soang Kab. Bandung melakukan kegiatan Bakti Sosial pemeriksaan kesehatan dan pendistribusian 1000 kaleng Superqurban (merek kornet qurban Rumah Zakat dalam kemasan-pen) kepada masyarkat dhuafa RW 09 Lengkong serta berhasil menjaring 580 orang pasien diperiksa kesehatannya dari 800 orang yang target akan dijadikan peserta baksos ini.

Menurut Ilham Mustofa, Project Officer “Kampung Sehat” Rumah Zakat yang kemarin sekaligus sebagai koordiantor acara menuturkan antusiasme masyarkat yang terlibat dalam kegiatan ini dengan respon positif, seperti Kokom (49) yang kesehariannya beternak lele yang tidak jauh dari rumahnya sangat berterimakasih atas diadakannya acara seperti ini, sae pisan, parios panyawat aya anu gratis, hatur nuhun pisan ka Bumi Zakat (bagus sekali, periksa penyakit ada yang gratis, terimakasih Rumah Zakat) ujar Kokom dengan logat sunda begitu kentalnya sampai-sampai menyebut Rumah Zakat pun disebutkan dalam bahasa sunda.

alam kegiatan yang mendapat dukungan dana dari Margahayu Land salah satu perusahaan pengembang perumahan di kota Bandung ini ternyata dielu-elukan banyak masyarakat, seperti penuturan Eli, Lurah Lengkong yang terlihat aktif membantu terselenggaranya kegiatan ini mengungkapkan harapannya agar kegiatan sejenis bisa digelar 1 bulan sekali ditempatnya agar warganya dapat merasakan fasilitas kesehatan dengan mudah apalagu sampai ada lembaga yang menberikannya dengan gratis. Eli mengharapkan desa dijadikan proyek “Kampung Sehat” yang diusung oleh Rumah Zakat, ujarnya dengan banyak berharap.

Rumah Zakat melalui program “Kampung Sehat” yang kali dibawah komadan dr. Deswara, demi suksesnya acara kerjasama dengan Margahayu land, sengaja menerjunkan 13 dokter yang didatangkan langsung dari FK Unjani dan FK Unpad dengan dibantu oleh 8 apoteker yang juga didatangkan langsung para ahlinya FMIPA UNJANI dan dibantu 5 orang Relawan yang melancarkan kegiatan ini. Kegiatan ini merupakan warming up secara keselurahan dari “Kampung Sehat” yang sedianya akan secara efektif berjalan mulai bulan Februari 2008, mohon do’anya mudah-mudahan program ini bisa memberikan solusi untuk sarana kesehatan yang mudah diakses oleh masyarakat khususnya para keluarga pra sejahtera.

Penulis : Alamsyah Nuruzzaman
Cabang : Bandung

Read More......

Thursday, January 24, 2008

RUMAH ZAKAT DUKUNG PROGRAM HARM REDUCTION IDUs HIV/AIDS

afirmasi gerakan peduli dengan banner
BEKASI. Data 2007, Kota Bekasi berada di peringkat dua di Jawa Barat jumlah pengidap HIV/AIDS. Sementara Kabupaten Bekasi, berada tiga tingkat di atasnya. Tahun ini, dipastikan posisi tersebut bakal naik, mengingat penderitanya semakin meningkat dari waktu ke waktu.(Indo Pos)

Selasa (22/1) dan Rabu (23/1) Kehadiran Nurdin (Manajer Program) dan Fajar (Field worker) HR Lespra (LSM bergerak bidang penanganan HIV) disambut hangat oleh Trivelly Azhar (Program Officer Rumah Zakat Indonesia). Kehadiran Tim HR Lespra dalam rangka pengajuan kerjasama program Ambulance Gratis , Tes HIV/Aids dan siar ”STOP AIDS” di wilayah Bekasi.

Tercatat 40% dari penderita HIV/AIDS dari kalangan kurang mampu, untuk pemeriksaan rutin ke Rumah Sakit mereka tidak memiliki uang. Dengan keterbatasan sarana inilah HR Lespra mengajukan kerjasama program ambulans gratis.

Program lain yang bersinergi adalah Advokasi pencegahan epidemi HIV/Aids , mengingat Rumah Zakat Indonesia kantor Perwakilan Bekasi rutin mengadakan Balai pengobatan gratis dengan pasien setiap bulannya 100 hingga 500 pasien, merupakan cara terbaik untuk dilakukannya Advokasi pencegahan dan pengetesan HIV / AIDS pada para pasien yang akan ditangani secara langsung dari tim HR Lespra pada saat dilaksanakannya Balai pengobatan.

Penyebaran HIV/AIDs di Bekasi telah mencapai Fase ke-3 , yaitu penularan HIV/Aids dari ibu pengidap HIV/AIDs kepada anak . Sebelumnya fase tertinggi penyebaran HIV/AIDs dari pengguna narkoba suntik (Penasun). Sangat miris melihat balita yang tidak bersalah sampai terjangkit HIV/AIDs.

Faktor penyebab tingginya prevelensi HIV/AIDS di Bekasi adalah letak kota Bekasi yang berbatasan langsung dengan Ibu Kota Negara DKI Jakarta sebagai daerah prevelensi tertinggi penyebaran HIV/Aids, krisis multidimensional (pengangguran dan kriminalitas), pengendalian infeksi yang lemah, semakin menjamurnya lokalisasi di kabupaten Bekasi serta semakin pesatnya perkembangan pembangunan sosial ekonomi khususnya di jalur pantura.

Rumah Zakat Indonesia sebagai lembaga amil zakat tidak menutup diri untuk membantu LSM-LSM yang fokus menangani HIV/AIDs, karena Rumah Zakat Indonesia akan melaksanakan pelayanan terbaik untuk masyarakat yang membutuhkan.***


Newsroom/Maya Shafira
Bekasi

Read More......

Wednesday, January 23, 2008

CERITA DARI LOKASI (BANJIR)

'tetap berdaya kala bencana ...'
SEMARANG. Hampir sebulan ini desa Banjarsari Kec. Gabus, Kab. Pati dilanda banjir. Hampir sebulan pula warga desa tersebut hidup dalam pengungsian dengan segala keterbatasan. Sebagai lembaga kemanusiaan Rumah Zakat tidak tinggal diam melihat kondisi ini. Dengan potensi yang dimiliki yaitu Tim Relawan Siaga Bencana, kornet Superqurban, dan Ambulan gratisnya, Rumah Zakat kembali menerjunkan mereka untuk membantu para korban banjir di desa Banjarsari tersebut.

Rumah Zakat memberikan bantuan kepada para pengungsi berupa layanan kesehatan gratis melalui program unggulannya yaitu Siaga Sehat dan paket Siaga Gizi berupa kornet Superqurban. Superqurban sendiri adalah daging dari pelaksanaan ibadah qurban pada hari raya Idul Adha yang dikornetkan. ”Inilah alasan kami mengapa daging kurban perlu dikemas agar tahan lama sehingga bisa digunakan untuk mensuplai kebutuhan daging saat bencana melanda ” kata Budi selaku Program Officer Rumah Zakat Indonesia cabang Semarang.


Budi juga menambahkan selama bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di Jawa Tengah khususnya Purwodadi, Kudus, dan terakhir Pati ini, Rumah Zakat telah mendistribusikan 1076 kaleng kornet sapi dan 537 kaleng kornet kambing. Selain itu juga mendistribusikan 20 paket sembako, 300 kg beras, 39 kardus pakaian layak pakai dan beberapa kebutuhan sehari-hari lainnya yang sangat dibutuhkan bagi para korban banjir. Selain memberikan bantuan untuk kebutuhan orang tua, kebutuhan untuk anak-anak juga diberikan diantaranya biskuit, roti kering, susu bayi dan buku tulis.

”Diantara kegiatan-kegiatan di atas, kami lebih fokus pada penanganan kesehatan para korban banjir. Karena jika kita lengah terhadap hal ini dan sampai menimbulkan wabah penyakit maka ini bisa menjadi bencana kedua setelah banjir” ungkap Budi. Sejak terjun pertama kali yakni 27 Desember 2007 di Purwodadi sampai sekarang 20 Januari 2008 sudah 1640 pasien terlayani. ”Hari ini di desa Banjarsari ini kami layani” lanjut Budi.

Selain bekerja secara mandiri, Rumah Zakat juga menghimpun kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait dengan masalah ini dalam menjalankan tugasnya seperti Dinkes Prop. Jateng, DKK atau Muspida setempat, MER-C dan BSMI. Budi berharap dengan munculnya bencana-bencana seperti ini kita bisa mengambil banyak hikmah seperti bagaimana kita semua menanamkan kesadaran dalam diri kita masing-masing untuk ikut melestarikan lingkungan, menumbuhkan semangat kebersamaan serta mengikis benteng yang tinggi antara si kaya dan si miskin. ”Kami bisa bekerja seperti ini juga berkat dukungan dari masyarakat pula dan kepercayaannya pada kami sehingga dana-dana yang terhimpun dari masyarakat bisa kami berdayakan dengan kami dan tepat sasaran, untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dan perhatian pada kegiatan kami”. ***


Newsroom/AndriyanSemarang

Read More......

Sunday, January 6, 2008

TIM SIAGA BENCANA RZI TEMBUS DAERAH TERISOLASI DENGAN PERAHU TEMBO


Menembus deras arus Bengawan Solo
BOJONEGORO. Tim Siaga Bencana RZI, Selasa (1/1) kembali meneruskan aksi evakuasi banjir ke beberapa titik di Bojonegoro. Salah satu daerah yang terisolasi selama 1 minggu dan belum mendapat bantuan apapun terletak di Desa Tembeling Kecamatan Kasiman, Bojonegoro. Akses jalan darat ke daerah ini bisa ditempuh dengan memutar melalui kota Cepu Jawa Tengah, dengan memakan waktu sekitar 3 jam, namun sekarang jalan darat ini pun telah terputus. Sehingga satu-satu jalan untuk bisa menuju daerah ini hanya melalui Bengawan Solo yang lagi menguap dengan menggunakan perahu getek atau perahu tembo (perahu motor rakyat).

Setelah menempuh perjalanan selama 1,5 jam, tim tiba di lokasi penyeberangan. Anggota tim siaga bencana sempat cemas, khawatir dan hampir pasti tidak berani menyeberang karena kita bisa melihat meluapnya air Begawan Solo yang berarus deras. Sementara tim tidak membawa peralatan menyeberang yang memadai semacam pelampung dan sejenisnya. Namun karena didasari oleh semangat kemanusiaan ingin membantu korban bencana banjir yang terisolasi, seluruh tim tetap melanjutkan perjalanan.

Bertindak sebagai Korlap adalah Marketing Support Officer (MSO) Surabaya sendiri, tim terdiri dari 2 tenaga dokter, 2 tenaga paramedis, 6 Relawan dengan membawa obat-obatan, 50 kaleng Siaga Gizi Nusantara (Paket makanan siap saji dalam kemasan kaleng) dan 50 kaleng kornet Superqurban, 40 kaos, 50 sachet makanan, serta beberapa bahan makanan pokok.

Setelah menyeberang arus deras tim Rumah Zakat Indonesia akhirnya mampu menembus lokasi pada pukul 16.00 WIB. Puluhan korban banjir yang sejak awal menunggu langsung menyambut antusias. Kondisi warga memang sangat memprihatinkan, rata-rata menderita gatal-gatal, muntaber, dan infeksi saluran pernafasan. Saat ditanya tentang kegiatan ini Bapak Ngasiran (42) selaku pengurus Ta’mir Mushola Nurul Yaqin mengatakan, ”Terima kasih sangat atas kedatangan tim Rescue Rumah Zakat yang didukung Indosat seperti ini yang kita butuhkan, karena warga sini belum mendapatkan bantuan”. Lain lagi kata Bapak Adul Rohim (36) pengurus Masjid Baiturrahim. ”Mas tolong jangan pulang dulu,nginap aja disini nanti kita akan sediakan tempatnya supaya warga bisa mendapat layanan semua ya mas!" Tak terkecuali mbah Rosiah (57) dengan logat Jawanya yang kental menyampaikan, ”Suwun sanget yo mas, matuuur nuwun sak estu, engkang kuasa sing mbalas". (terima kasih sangat ya mas, terima kasih benar dan Yang Maha Kuasa Yang Membalas)

Tim melakukan 2 kali kegiatan pelayanan di mushola Nurul Yaqin dan Masjid Baiturrahim dan berhasil melayani 160 pasien. Keterbatasan waktu menyebabkan sebanyak tiga puluhan pasien dengan sangat terpaksa tidak bisa dilayani, karena waktu telah menunjukkan pukul 20.30 WIB, kondisi penyeberangan yang gelap dan arus yang deras memaksa tim untuk segera mengakhiri pelayanan.***

Newsroom/Sumarto
Surabaya

Read More......

Thursday, January 3, 2008

YOGYA KIRIMKAN TIM KE BOJONEGORO



YOGYA—TIM Siaga Bencana Rumah Zakat Indonesia Cabang Yogyakarta kembali dikirimkan ke luar kota. Kali ini tim ditugaskan untuk membantu menangani korban bencana banjir di Bojonegoro Jawa Timur. Tim berangkat menggunakan Mobil Klinik Indosat. Sebagaimana diketahui bersama Bojonegoro merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang paling parah terkena bencana banjir, disamping Ngawi, Tuban dan Lamongan.

Tim Siaga Bencana dilepas oleh Kepala Regional II, Aries Setyo Priyono, Rabu (02/01) pukul 15.00. Terdiri dari 1 orang korlap, 2 dokter, 2 apoteker, 3 paramedis dan 1 driver. Rombongan tiba di lokasi tanggal Kamis Subuh (03/01). Tempat yang dijadikan posko adalah Posko Indosat, di Jalan gajahmada.

Type rest of the post hereDua Tim Hari ini, pukul 09.00, tim dibagi dua. Satu tim dengan Mobil Klinik Indosat--dipimpin oleh Luistanto dari RZI Cabang Surabaya-- menyusuri pengungsi di jalan kota Bojonegoro. Satu tim lagi memasuki wilayah banjir dengan menggunakan perahu karet, dipimpin oleh Udin dari Yogyakarta.

Hingga saat ini wilayah kota Bojonegoro masih terendam air cukup tinggi, karena tanggul Bengawan Solo ada yang jebol sehingga air sulit untuk surut. Aksi layanan kesehatan dibagi 2 tim. Tim pertama bersama dr Nani bersama dengan tim rescue Indosat mendatangi rumah-rumah penduduk yang masih terendam air menggunakan sekoci Indosat. Tim kedua bersama dr Udin dengan personil lengkap melakukan aksi di perkampungan warga dekat pasar di desa Ngulanan Kec. Dander Bojonegoro.

Pasien yang mengikut aksi layanan kesehaan cukup banyak. Mereka rata-rata sakit gatal-gatal dan mata kelelahan. Pengungsi menggunakan jalan raya dan tanggul untuk mengungsi dan menyelamatkan hewan ternak sapi dan kambing yang berjumlah diatas 2000 ekor. Rumah di kanan-kiri jalan ray dan tanggul masih terendam air 50 -150 cm. Banjir juga menggagalkan panen raya di Bojonegoro. (*)

Penulis : Waluyo
Cabang : Yogyakarta

Read More......

RUMAH ZAKAT- TRANS 7 TEMBUS BANJIR PENJARINGAN


JAKARTA. Tingginya curah hujan menambah parah kondisi banjir di Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara selain naiknya air laut karena pengaruh grafitasi bulan. Kamis (3/1) kondisi air di jl. Luar Batang Penjaringan mencapai atas lutut orang dewasa. ”Tadi pagi sekitar jam 3.00 tinggi banjir mencapai pangkal paha saya,” jelas Sabar (23) yang ditemui di sekitar lokasi.

Guna membantu korban banjir tersebut, Rumah Zakat Indonesia bekerjasama dengan Trans 7 terjun langsung ke lokasi bencana dengan membawa 240 kaleng kornet, obat-obatan dan 216 kaleng makanan Siaga Gizi. Aksi dipusatkan di dua tempat berbeda ”Untuk Siaga Sehat kita pusatkan di Kebon Tebu, RT 15/17 sedangkan untuk Siaga Gizi kita lakukan di RT 19/17 Penjaringan,” papar Herlan Wilandari, penanggung jawab aksi siaga banjir.

Dalam aksi tersebut, sekitar 200 pasien terlayani dan sekitar 300 keluarga mendapatkan tambahan makanan. Salah satu diantaranya Pardan (35) seorang bapak yang mengantar anak dan istrinya berobat ”Senang rasanya masih ada yang peduli kita, kalau bisa pengobatannya rutin, biar warga terkontrol terus kesehatannya,” ujarnya sambil mengiringi Riri (8) anaknya.

Pihak Trans 7 datang lengkap dengan tim peliputannya, mereka menyerahka sekitar 7 dus obat-obatan dan satu dus besar pakalian layak pakai. ”Bantuan dari penonton kita sekiranya bisa meringankan penderitaan warga di sini,” jelas M Asri Rasma, Associate Producer ”Selamat Pagi” Trans 7 ketika menyerahkan bantuan.

Dari sekian banyak pasien yang datang, mayoritas mereka menderita penyakit kulit dan batuk pilek sebagai akibat dari cuaca yang mengiringi datangnya air banjir.***

Penulis : Iman Sulaeman
Cabang : Bandung Pusat

Read More......