Sunday, January 6, 2008

TIM SIAGA BENCANA RZI TEMBUS DAERAH TERISOLASI DENGAN PERAHU TEMBO


Menembus deras arus Bengawan Solo
BOJONEGORO. Tim Siaga Bencana RZI, Selasa (1/1) kembali meneruskan aksi evakuasi banjir ke beberapa titik di Bojonegoro. Salah satu daerah yang terisolasi selama 1 minggu dan belum mendapat bantuan apapun terletak di Desa Tembeling Kecamatan Kasiman, Bojonegoro. Akses jalan darat ke daerah ini bisa ditempuh dengan memutar melalui kota Cepu Jawa Tengah, dengan memakan waktu sekitar 3 jam, namun sekarang jalan darat ini pun telah terputus. Sehingga satu-satu jalan untuk bisa menuju daerah ini hanya melalui Bengawan Solo yang lagi menguap dengan menggunakan perahu getek atau perahu tembo (perahu motor rakyat).

Setelah menempuh perjalanan selama 1,5 jam, tim tiba di lokasi penyeberangan. Anggota tim siaga bencana sempat cemas, khawatir dan hampir pasti tidak berani menyeberang karena kita bisa melihat meluapnya air Begawan Solo yang berarus deras. Sementara tim tidak membawa peralatan menyeberang yang memadai semacam pelampung dan sejenisnya. Namun karena didasari oleh semangat kemanusiaan ingin membantu korban bencana banjir yang terisolasi, seluruh tim tetap melanjutkan perjalanan.

Bertindak sebagai Korlap adalah Marketing Support Officer (MSO) Surabaya sendiri, tim terdiri dari 2 tenaga dokter, 2 tenaga paramedis, 6 Relawan dengan membawa obat-obatan, 50 kaleng Siaga Gizi Nusantara (Paket makanan siap saji dalam kemasan kaleng) dan 50 kaleng kornet Superqurban, 40 kaos, 50 sachet makanan, serta beberapa bahan makanan pokok.

Setelah menyeberang arus deras tim Rumah Zakat Indonesia akhirnya mampu menembus lokasi pada pukul 16.00 WIB. Puluhan korban banjir yang sejak awal menunggu langsung menyambut antusias. Kondisi warga memang sangat memprihatinkan, rata-rata menderita gatal-gatal, muntaber, dan infeksi saluran pernafasan. Saat ditanya tentang kegiatan ini Bapak Ngasiran (42) selaku pengurus Ta’mir Mushola Nurul Yaqin mengatakan, ”Terima kasih sangat atas kedatangan tim Rescue Rumah Zakat yang didukung Indosat seperti ini yang kita butuhkan, karena warga sini belum mendapatkan bantuan”. Lain lagi kata Bapak Adul Rohim (36) pengurus Masjid Baiturrahim. ”Mas tolong jangan pulang dulu,nginap aja disini nanti kita akan sediakan tempatnya supaya warga bisa mendapat layanan semua ya mas!" Tak terkecuali mbah Rosiah (57) dengan logat Jawanya yang kental menyampaikan, ”Suwun sanget yo mas, matuuur nuwun sak estu, engkang kuasa sing mbalas". (terima kasih sangat ya mas, terima kasih benar dan Yang Maha Kuasa Yang Membalas)

Tim melakukan 2 kali kegiatan pelayanan di mushola Nurul Yaqin dan Masjid Baiturrahim dan berhasil melayani 160 pasien. Keterbatasan waktu menyebabkan sebanyak tiga puluhan pasien dengan sangat terpaksa tidak bisa dilayani, karena waktu telah menunjukkan pukul 20.30 WIB, kondisi penyeberangan yang gelap dan arus yang deras memaksa tim untuk segera mengakhiri pelayanan.***

Newsroom/Sumarto
Surabaya

No comments: