Wednesday, January 23, 2008

CERITA DARI LOKASI (BANJIR)

'tetap berdaya kala bencana ...'
SEMARANG. Hampir sebulan ini desa Banjarsari Kec. Gabus, Kab. Pati dilanda banjir. Hampir sebulan pula warga desa tersebut hidup dalam pengungsian dengan segala keterbatasan. Sebagai lembaga kemanusiaan Rumah Zakat tidak tinggal diam melihat kondisi ini. Dengan potensi yang dimiliki yaitu Tim Relawan Siaga Bencana, kornet Superqurban, dan Ambulan gratisnya, Rumah Zakat kembali menerjunkan mereka untuk membantu para korban banjir di desa Banjarsari tersebut.

Rumah Zakat memberikan bantuan kepada para pengungsi berupa layanan kesehatan gratis melalui program unggulannya yaitu Siaga Sehat dan paket Siaga Gizi berupa kornet Superqurban. Superqurban sendiri adalah daging dari pelaksanaan ibadah qurban pada hari raya Idul Adha yang dikornetkan. ”Inilah alasan kami mengapa daging kurban perlu dikemas agar tahan lama sehingga bisa digunakan untuk mensuplai kebutuhan daging saat bencana melanda ” kata Budi selaku Program Officer Rumah Zakat Indonesia cabang Semarang.


Budi juga menambahkan selama bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di Jawa Tengah khususnya Purwodadi, Kudus, dan terakhir Pati ini, Rumah Zakat telah mendistribusikan 1076 kaleng kornet sapi dan 537 kaleng kornet kambing. Selain itu juga mendistribusikan 20 paket sembako, 300 kg beras, 39 kardus pakaian layak pakai dan beberapa kebutuhan sehari-hari lainnya yang sangat dibutuhkan bagi para korban banjir. Selain memberikan bantuan untuk kebutuhan orang tua, kebutuhan untuk anak-anak juga diberikan diantaranya biskuit, roti kering, susu bayi dan buku tulis.

”Diantara kegiatan-kegiatan di atas, kami lebih fokus pada penanganan kesehatan para korban banjir. Karena jika kita lengah terhadap hal ini dan sampai menimbulkan wabah penyakit maka ini bisa menjadi bencana kedua setelah banjir” ungkap Budi. Sejak terjun pertama kali yakni 27 Desember 2007 di Purwodadi sampai sekarang 20 Januari 2008 sudah 1640 pasien terlayani. ”Hari ini di desa Banjarsari ini kami layani” lanjut Budi.

Selain bekerja secara mandiri, Rumah Zakat juga menghimpun kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait dengan masalah ini dalam menjalankan tugasnya seperti Dinkes Prop. Jateng, DKK atau Muspida setempat, MER-C dan BSMI. Budi berharap dengan munculnya bencana-bencana seperti ini kita bisa mengambil banyak hikmah seperti bagaimana kita semua menanamkan kesadaran dalam diri kita masing-masing untuk ikut melestarikan lingkungan, menumbuhkan semangat kebersamaan serta mengikis benteng yang tinggi antara si kaya dan si miskin. ”Kami bisa bekerja seperti ini juga berkat dukungan dari masyarakat pula dan kepercayaannya pada kami sehingga dana-dana yang terhimpun dari masyarakat bisa kami berdayakan dengan kami dan tepat sasaran, untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dan perhatian pada kegiatan kami”. ***


Newsroom/AndriyanSemarang

No comments: