Tuesday, March 6, 2007

Siaga Bencana Gempa Sumatra Barat













PADANG.
Gempa yang terjadi pada Selasa (6/3) kemarin di kawasan Sumatera Barat merupakan gempa vulkanik yang berpusat di Kabupaten Tanah Datar, tepatnya di Batu Sangkar dengan kekuatan 5,8 Skala Richter (SR). Rumah Zakat Indonesia cabang Padang yang berlokasi di Jl. Adinegoro 12 Tabing merespon bencana yang meresahkan banyak warga masyarakat ini dengan mengirimkan tim survey untuk dapat mengumpulkan estimasi kerusakan serta jenis bantuan yang diperlukan.

Target utama yang dijadikan lokasi survey adalah kabupaten Solok, mengingat berdasarkan informasi lokasi ini mengalami kerusakan yang cukup parah. Nagari (setingkat kecamatan) yang berhasil disurvey adalah Nagari Sumani, Tanjung Bingkung, Kuluku, Singkarak, serta Pasia. Kondisi terakhir di Nagari Sumani 80% bangunan roboh, jaringan listrik terputus, satu bangunan SD terbakar yang menyebabkan 6 orang tewas, masjid dan musholla pun roboh.

Di Nagari Tanjung Bingkung 60% rusak dan roboh sehingga banyak diantara warga yang mendirikan tenda di pinggiran jalan sehinggqa posko penanggulangan bencana tidak terpusat. Lain halnya di Nagari Kaluku dimana 3 rumah roboh dan lainnya rusak tidaklayak huni, di sini belum terdapat posko bencana, kondisi yang serupa terjadi di Nagari Kalawo. Yang terakhir adalah di Nagari Pasia dimana pasca gempa terjadi gelombang Tsunami setinggi 10 m yang menyebabkan rumah-rumah penduduk rusak parah.

Hasil kesimpulan survey adalah kerusakan terparah terjadi di Nagari Sumani, dan kondisi kesehatan korban gempa secara keseluruhan masih diantisipasi oleh tim kesehatan RSUD setempat. Diperkirakan korban gempa mencapai ribuan kepala keluarga, dengan akses terhadap infrastruktur dan kesehatan hanya didapatkan sebagian masyarakat. Oleh karena itu pengadaan bahan logistik seperti makanan siap santap dan pemeriksaan serta pengobatan untuk masyarakat sangat diperlukan.

Setelah pemetaan lokasi bencana dilakukan, Rumah Zakat Indonesia kini tengah melakukan persiapan dan konsolidasi tim untuk mendirikan posko Siaga Bencana. Produk yang menjadi salah satu alternatif solusi ketersediaan pangan yang ditawarkan Indonesia adalah makanan siap santap Siaga Gizi Nusantara yang terdiri dari berbagai menu. Alternatif ini diharapkan dapat memudahkan para korban dalam mengakses makanan tanpa harus repot dengan pengolahan. Selain itu, pelayanan kesehatan pun disiapkan untuk dapat mengantisipasi luka-luka ataupun keluhan lain yang dirasakan warga di samna.***


Newsroom/Miralyn AfriniPadang

No comments: