Sunday, February 24, 2008

”SAYA SIAP MELAYANI PERSALINAN 24 JAM …”


Bidan Laila siaga 24 jam ...
PADANG. Tampilannya sangat sederhana. Dan gaya bahasanya santun dan ramah. Bidan Laila sapaan akrabnya. Jum.at (22/2) HealthCare Officer Rumah Zakat Indonesia cabang Padang sempat besilaturahim ke tempat kerjanya, yaitu Puskesmas.Kec Koto Tangah. Bidan Laila sekarang menjabat sebagai kepala puskesmas sekaligus kapala bidan ditempat tersebut yang tidak jauh dari rumahnya.

Ibu yang lahir di Payakumbuh 10 Feb 1973 ini, sudah menekuni profesinya sebagai bidan sejak tahun 2002. Kiprahnya sebagai bidan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat. Jiwa sosialnya sudah menjadi bagian dari hidupnya, bahwa kita harus bermanfaat bagi orang lain. Bahkan ketika sadang menempuh studi banyak kegiatan-kegiatan yang ia lakukan untuk Sosial. Tidak heran jika seabreg sertifikat yang ia dapatkan karena kepudilaanya terhadap orang yang tidak mampu, khususnya bagi ibu- ibu hamil. Terakhir beliau dipercayakan oleh pemerintah kota Padang untuk menjadi pelatih bagi bidan-bidan se-Kota padang dalam pelatihan Trainer Of Trainer. Dan sempat juga satu-satunya utusan dari provinsi Sumbar untuk pelatihan ke Jakarta dalam pelatihan Asuhan Persalinan Normal yang diadakan oleh Departemen Kesehatan RI.

Hari ini, disamping menjadi kepala puskesmas, beliau juga membuka Praktek Bersalin di rumah Beliau. Tepatnya perumahan Pinang Bungkuk Permai B/4 Lubuk Buaya, Koto tangah,Padang. Banyak pasien yang terbantu dengan keberadaan beliau. Terutama masyarkat miskin disekitar beliau. “Sudah menjadi kewajiban kami untuk menolong mereka yang tidak mampu” ujar beliau. “Kami selalu melakukan seperti itu, karena ada kepuasan tersendiri bagi saya”,lanjut beliau. Sampai saat ini beliau tetap konsern membantu masyarakat yang kurang mampu. Terbukti beliau siap melayanai 24 jam sehari semalam, sesibuk apapun beliau.

“Pucuk dicinta ulam pun tiba “. Itulah pepatah yang cocok bagi pertemuan Rumah Zakat dengan Bidan Laila. Berawal dari spanduk yang dipasang-pasang di SPBU. Suatu ketika suami beliau sempat mengisi bahan bakar di SPBU, tanpa sengaja beliau sempat membaca spanduk tersebut. Kontan saja tanpa berpikir panjang, beliau langsung ke kantor cabang Padang yang tidak jauh dari lokasi SPBU. Setiba dikantor dg senang hati kami menyambut beliau. Dengan senang hati juga kami menjawab pertanya-pertanyaan tentang LBG yang ia lontarkan. Dan akhirnya beliau puas dengan jawaban kita dan menyatakan siap Bergabung dg Rumah zakat, dan sekalian kami undang untuk menghadiri acara Launching LBG Minggu (17/2) kemarin di kantor RZI Padang.***


Newsroom/Aris Zudianto
Padang

4 comments:

inda_ardani said...

assalamualaikum, sebelumnya terima kasih sudah mampir di blog saya, datang lagi yaa

hebat juga ya ibu bidan itu berani menyatakan seperti itu, ibu saya juga seorang bidan sih, kadang tidak tega kalau melihat beliau begadang menunggui persalinan. salam untuk bu bidan laila

Yusuf Alam Romadhon said...

buat mbak Maria Silvanina
lama ga kontak
gimana kabar suami dan buah hati?

Pritha Khalida said...

Semoga tidak cuma ada satu 'Bidan Laila' di Indonesia, juga di dunia. hebat!

Riihu ar-Raihaan said...

hmmm...blognya dah sy link mbak.. :)

bangga, sekaligus sedih ngeliat kenyataan kayak gitu. Satu sisi, kondisi masyarakat yang sedemikian parah udah mendorong sebagian atau beberapa kaum muslim untuk terjun langsung. Ini sekaligus menandakan bahwa pemerintah kurang sigap atau bahkan terlalu sibuk dengan "bagaimana mempertahankan posisi saya" hehehehe....

jadinya, "Pahlawan-pahlawan" ini hanya "berjuang sendiri" tanpa fasilitas memadai, tanpa "lirikan" dari pemerintah...hmmmmm