Tuesday, August 14, 2007

ICD , Inofasi baru dalam penyaluran zakat

Sobat blogger apa kabar nya? Semoga kesehatan dan keimanan kita selalu dijaga dan diperlihara oleh Allah Swt .amiin

Tak terasa saat ini Ramadhan sudah akan kita jelang kembali. Ada doa yang di ajarkan Rasulullah Saw pada saat memasuki bulan Rajab:
"allahumma bariklana fi rajabawa syakban wabalighna fii ramadhan"
Rasulullah mengajarkan agar kita meminta kepada Allah untuk di sampaikan usia kita sehingga bisa menikmati jamuan Allah di bulan Ramadhan.amiin

Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan tentang ICD (Integrated Community Development), Agar sobat blogger lebih mengenal strategi Rumah Zakat Indonesia dalam melayani masyarakat. ICD adalah pendekatan multi aspek yang di gulirkan Rumah Zakat Indonesia untuk mengentaskan kemiskinan para mustahiq secara terpadu dengan basis kerja wilayah tertentu (kelurahan). Setiap kelompok mustahiq di suatu wilayah akan di motivasi untuk berperan aktif dalam perogram dari lembaga secara terintegrasi.
Empat core competence program adalah berupa Educare, Ecocare , Healthcare dan Youth care yang di salurkan kepada setiap mustahiq secara terpadu,sistematis & berkesinambungan.

Untuk lebih menjamin keberhasilan program , maka setiap ICD akan didampingi oleh Mustahiq relation Officer atau MRO. Setiap Mustahiq (orang yang mendapatkan bantuan) akan di pantau perkembangan kesejahteraannya oleh MRO dengan media kendali berupa kartu mandiri yang disampaikan pada setiap kunjungan yang dilakuakan dalam periode satu bulan sekali. Informasi yang di peroleh menjadi bahan pertimbangan treatmen apa saja yang akan di berikan kepada setiap mustahiq berdasar status kesejahteraannya. Hingga saat ini, konsep kesejahteraan masih menggunakan indikasi kesejahteraan dari BKKBN yang di pantau oleh MRO dalam setiap ICD yang telah terbentuk di
kota jaringan Rumah Zakat Indonesia. Mungkin tidak semua kebutuhan kesejahteraan dapat di penuhi oleh layanan Rumah Zakat Indonesia. Akan tetapi kebutuhan psikologi untuk memotivasi para mustahiq agar tetap survive serta kreatif sehingga dapat mengubah taraf kesejahteraan meraka menjadi lebih baik.

Banyak hal yang dapat terungkap dari kisah kehidupan para mustahiq binaan Rumah Zakat Indonesia dengan adanya kunjungan periodik. Bahkan dengan konsep satu MRO untuk satu ICD memberikan solusi kepada para mustahiq untuk memiliki sosok konsultan bagi permasalahan kehidupan mereka.

Sebutlah mamah Tiara, Ibu paruh baya yang suaminya meninggal 7 tahun yang lalu ini memiliki anak yang ketika masuk kelas 1 SD pernah memperoleh beasiswa Kembalikan Senyum Anak Bangsa (KSAB) dari RZI. Ketika naik ke kelas 2 SD, Tiara dan Ibunya sudah tidak hadir lagi dalam pembinaan KSAB. Ketika Bapak Aga sebagai MRO ICD Cibeunying Kidul melakukan kunjungan ke rumah Tiara, ternyata mamah Tiara ini sudah memiliki sebuah warung nasi yang menurut pengakuannya cukup untuk membiayai kebutuhan hidup mereka bertiga. Selama Tiara memperoleh beasiswa KSAB, keuntungan berjualan makanan ringan digerbang SD Arcamanik yang menjadi mata pencaharian Ibu ini bisa ditabung kemudian dijadikan modal usaha warung nasi. Tiara yang naik kelas 2 & adiknya yang masuk SD tidak perlu lagi disantuni oleh RZI, bahkan mamah Tiara berharap suatu saat nanti akan mengangkat Anak asuh melalui program KSAB. Subhanallah, sebuah aplikasi konsep subsidi langsung berbasis pemberdayaan yang bisa dikerjasamakan dengan segenap stakeholders pengentasan kemiskinan di negeri ini untuk penduplikasian manfaatnya.

No comments: