Monday, April 9, 2007

Bakso membawa barokah

Berawal dari membantu usaha dagang orangtua berjualan Bakso di pasar Kiaracondong, Neneng Herlina (37 ) yang kala itu masih berusia 16 tahun ikut merasakan jerih payah sang Ibu mengarungi manis pahitnya mencari nafkah untuk menghidupi keluarga.

Neneng muda meneruskan berdagang Bakso dari semenjak usia 18 tahun tepat setelah sang Ibu meninggal dunia, di tempat biasa orang tuanya mangkal. Ia biasa menjajakan dagangannya mulai dari pukul 05.30 hingga 19.00 wib.

Senin, 09/04, Marketing Support melakukan wawancara dengan Ibu yang juga alumni SMEA Muslimin Bandung ini mengaku setiap harinya setiap hari dagangannya ludes terjual, kadang habis 4 kilo itu hari-hari biasa dengan omset perharinya mencapai Rp. 120.000,-, tegas ibu 2 orang anak dengan semangat. Kalo bulan Ramadhan dirinya sanggup meraup untung hingga jutaan rupiah. Neneng menceritakan sang suami Ujang Supiyandi (41) pernah menjalankan usaha Furnitur namun ada kendala juga dalam segi modal, akhirnyapun usahnya tersendat-sendat.

Ibu yang tinggal di Kebonjayanti No. 187/ 134 B mendapat pembiayaan permodalan dari LKMS MOZAIK Rp. 1 Juta setelah beberapa hari dirinya mengajukan permohonan. Kalau rencana awalnya sih mau pinjam Rp. 3 Juta untuk merenovasi tempatnya ia biasa berjualan karena selama ini ia masih menempati tempat kecil yang masih dikatakan sangat sederhana, dirinya berharap banyak pada LKMS MOZAIK bisa membantu mewujudkan impiannya sehingga ia akan mempunyai tempat jualan yang lebih layak.

Selama 12 tahun ia berjualan Bakso dan Es Campur Neneng juga pernah mengalami jatuh bangun, rugi, ataupun kendala keuangan namun dirinya berfikir untuk bangun lagi dan berjualan lagi yang kemudian Baksonya bisa diandalkan untuk menutupi kebutuhan sehari-harinya bahkan ia mengaku dari hasil dagangannya sanggup membantu kebutuhan saudara-saudaranya yang masih tinggal serumah dengannya.

Dirinya merasa sangat terbantu ketika ada lembaga yang berorientasi memberdayakan atau membantu orang-orang yang memang sedang membutuhkan modal untuk dagang atau mengembangkan usahanya, menurutnya dirinya pernah juga terjebak oleh rentenir yang dengan sengaja menjanjikan uang namun dengan imblan bunga yang membuat daganganya nyaris terseok-seok dan Neneng mengaku nggak barokah pinjam uang di rentenir, tapi ketka LKMS MOZAIK hadir menawarkan pinjaman untuk modal usaha dirinya merasa lega karena dengan sistem bagi hasil dirinya mengaku tidak kebertan walaupun harus memberikan bagi hasil.

Diakhir bincang-bincang ibu yang selalu murah senyum ini begitu berharap kedepannya dirinya akan mendapat bantuan yang lebih besar sehingga usah berjualna Baksonya semakin maju. Maju terus Bu Neneng....semoga usahanya semakin barokah....

Penulis : Alamsyah Nuruzzaman
Cabang : Bandung

No comments: