Wednesday, April 4, 2007

Catatan Perjalanan : Tak Ada Biaya Untuk Periksa, Samantha dibiarkan Membiru..(Part2)

Ambulance tiba di kantor tepat ketika adzan dzuhur dari Masjid Jami’ Al – Ikhwan berkumandang. Ba’da dzuhur Kami, Youth & Health Care Officer, Marketing Officer, serta salah seorang Relawan berangkat menuju kediaman Bapak Rudi Hartono (26) ayah Samantha Zavirah Salma (2) di Perum Inkopad Parung Panjang Kabupaten Bogor.

Perjalanan lumayan memakan waktu yang lama akibat jalan yang menuju ke Parung Panjang rusak parah. Pukul 13.00 WIB rombongan meninggalkan kantor, baru tiba di Parung panjang pukul 14.45 WIB. Lebih dari satu setengah jam. Ketika memasuki Perum Inkopad, tampak sekali suasana yang masih ”kampung banget”. Rumah – rumah yang dibangung developer pun jauh berbeda dengan perumahan – perumahan sekelas Perumnas di kota Tangerang. Beberapa rumah bahkan ada yang tak layak dihuni.

Mobil ambulance Rumah Zakat Indonesia berhenti tepat di depan rumah Bu Uun (40), donatur Rumah Zakat Indonesia Tangerang di Blok A8 No.7 Perum Inkopad. Oleh Bu Uun, rombongan diantar ke rumah Samantha yang berjarak kurang lebih 100 meter dari rumah beliau.

Kedatangan rombongan RZI disambut dengan ceria oleh Samantha. Gadis kecil ini berlarian menyalami kami kemudian berlari ke pelukan Ibunya. Sepintas, Samantha tampak sehat dan normal seperti Balita lain seusianya. Bahkan, terlihat sangat aktif. Berlarian, bermain dengan teman sebayanya, bahkan bercanda dengan kedua menjadi rutinitas gadis berusia 2 tahun ini.

”Ini lagi sehatnya Mas,” tutur Tri (23) Ibu Samantha. Ketika penyakitnya kambuh, Samantha tak ubahnya seperti pasien – pasien jantung biasanya. Badannya lemas, nafasnya naik turun lemah, serta tangan dan kaki kebiru - biruan



Penulis : Saidurrohman
Cabang : Tangerang

No comments: