Wednesday, February 21, 2007

banjir lagi, kali ini di Bandung

Setelah banjir di Jakarta dan Angin puting beliung di Yogya, kali ini cobaan menimpa saudara-saudara kita di Bandung. semoga coabaan ini cepat berakhir ya ..amiin

CITARUM MELUAP
Hujan deras sepanjang hari Selasa (20/2) mengakibatkan Sungai Citarum dan anak-anak sungainya meluap. Sejumlah daerah langganan banjir di Bandung selatan pun kembali terendam. Hingga pukul 23.30 WIB semalam, air masih menggenang di Kel. Andir Kec. Baleendah Kab. Bandung.

Sementara itu, tanggul Sungai Citepus sekira pukul 19.00 WIB jebol dan air langsung menggenangi ratusan rumah warga di kampung Bojong Citepus, Desa Cangkuang Wetan Kec. Dayeuhkolot Kab. Bandung.

Hingga tengah malam, ratusan warga masih mengungsi ke tempat lebih tinggi. Sebagian besar pengungsi mengaku panik karena barang-barang mereka banyak yang belum terselamatkan. Hujan juga telah merendam areal persawahan di wilayah Kec. Cicalengka, Rancaekek , dan Majalaya. Bahkan, ruas jalan raya yang menghubungkan Cicalengka - Majalaya, tergenang di beberapa titik.

Di wilayah Bandung selatan, seperti di Kp. Jambatan dan Kp. Cireunteung Kel. Andir, air menggenang hingga 1,5 meter. Air limpahan dari Sungai Citarum itu telah memasuki ratusan rumah di kampung. Banjir yang telah menggenangi perumahan itu membuat sejumlah warga terpaksa mengungsi ke jalan raya Andir. Belum ada bantuan yang diberikan kepada para korban banjir ini. Sejumlah penduduk mengatakan bahwa banjir kali ini merupakan banjir terparah sejak 2004.

Ketua RT 1 RW 9 Kel. Andir, Adi Aminjaya (45) mengatakan, banjir terjadi sejak hujan deras kemarin sore. Permukaan air mulai naik pada pukul 21.00 WIB dan hingga tengah malam tadi belum terlihat tanda-tanda akan surut. Bahkan, sebagian besar warga khawatir ketinggian air akan terus bertambah karena hujan terus turun hingga tengah malam.

Pihak PLN masih belum mematikan aliran listrik. Menurut Adi, warga akan meminta PLN memutuskan aliran listrik jika genangan air telah mencapai dua meter.

Sumber: http://www.pikiran-rakyat.co.id/cetak/2007/022007/21/0101.htm

No comments: